Type Here to Get Search Results !

MENGACUHKAN AL-QUR'AN


Oleh: Lia Herasusanti

Siang hingga malam hari ini, jalanan kota Bogor kisruh. Kemacetan terjadi di mana-mana. Sementara di jalan Surya Kencana perayaan Cap Go Meh yang dihadiri gubernur Jawa Barat dan walikota Bogor meriah dengan tarian bersama, ribuan rakyat Bogor lainnya merasakan emosi, akibat kemacetan yang tak terkendali.

Bujang yang baru pulang pun ikut terjebak kemacetan. "Untung Aa naik motor Mi, bisa selap selip. Kalau yang naik mobil mah wassalam deh", ucapnya mengomentari kemacetan parah yang dilihatnya. Menurutnya salah satu penyebab kemacetan tersebut akibat banyaknya warga yang ingin menyaksikan acara dan parkir kendaraan mereka di jalan secara sembarangan. Dan mirisnya, banyak dari para penontonnya wanita berkerudung.

Ya, beginilah kondisi masyarakat muslim hari ini. Sekedar untuk mencari tahu apa makna dari acara cap go meh saja mereka enggan. Bahkan ketika sudah tahu bahwa ia adalah bagian dari ritual keagamaan Khonghucu pun, mereka tetap hadir berduyun-duyun menikmati kemeriahan yang didukung oleh pemerintah setempat.

Padahal Islam jelas melarang seorang muslim terlibat dalam ritual agama lain. Sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur'an surat Al Kafiruun ayat 1-6. Benarlah apa yang dikabarkan Rasulullah ﷺ, bahwa kaumnya ada yang mengacuhkan apa yang difirmankan Allah dalam Al-Quran. Sebagaimana yang tercantum dalam surat Al Furqon ayat 30 menerangkan,

وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَٰذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا
Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Qur'an ini suatu yang tidak diacuhkan".

Semoga kita tak termasuk orang-orang yang mengacuhkan seruan Al-Quran tersebut. Aamiin.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.