Type Here to Get Search Results !

KECEWA "TERKENA PRANK DI AKHIRAT"


Oleh: Alfi Ummuarifah

Konon di negara antah-berantah. Ada sekumpulan masyarakat yang diserukan dakwah oleh para ulamanya. Ulamanya berpesan agar mereka HANYA menyembah Allah saja. Tidak menjadikan bagi Allah tandingan dan sekutu. Termasuk saat menjadikan hidup mereka sesuai dengan hukum Allah saja.

Salah seorang warga masyarakat itu bertanya pada ulama tadi. Pertanyaannya sedikit rumit. Pertanyaan tentang apa hukumnya bagi mereka mengangkat pemimpin yang bukan untuk melaksanakan hukum Allah. Namun melaksanakan kehidupan sesuai hukum buatan manusia. Alasannya karena ada ulama lain yang menyatakan boleh mengikuti pemimpin itu. Karena nanti dosa masyarakat tidak ada sebab sudah ditanggung pemimpinnya itu. Itu klaim mereka.

Ulama itu memang ulama yang pro pada pemimpin setempat. Sehingga melalui wasilah dakwahnya itu, banyak masyarakat yang mengikutinya dan diam tidak melaksanakan hidup berdasarkan hukum Allah. Ulama itu lupa akan ayat berikut ini. Ayat yang TEGAS dan JELAS mengatakan bahwa seseorang akan kecewa saat dia menyesal karena nasi sudah menjadi bubur. Karena setelah mereka mengikuti pemimpin dan ulama tadi, akhirnya mereka bermaksiat kepada Allah. Apa itu? Berhukum dalam seluruh urusan kehidupan dengan hukum buatan manusia bahkan hingga menjadi pilar pengokohnya.

Ada juga yang menyatakan cuma memilih saja. Masalah yang dipilih menerapkan hukum yang bagaimana tak jadi soal. Meskipun harus mencampakkan hukum Allah dan melaksanakan hanya dalam ranah masjid dan keluarga. Bukan dalam kehidupan publik bermasyarakat.

Dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 166 menceritakan hal itu:

اِذۡ تَبَرَّاَ الَّذِيۡنَ اتُّبِعُوۡا مِنَ الَّذِيۡنَ اتَّبَعُوۡا وَرَاَوُا الۡعَذَابَ وَ تَقَطَّعَتۡ بِهِمُ الۡاَسۡبَابُ
(Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti berlepas tangan dari orang-orang yang mengikuti, dan mereka melihat azab, dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus.

Itulah hari kiamat, hari ketika orang-orang yang diikuti, yakni para pemimpin, berlepas tangan dari orang-orang yang mengikuti atau orang yang mereka pimpin. Mereka melihat azab pedih yang tidak bisa mereka hindari, dan pada hari itu segala hubungan antara mereka terputus, baik hubungan nasab, persahabatan, percintaan, maupun pekerjaan.

Pada hari itu setiap manusia akan mempertanggungjawabkan perbuatan masing-masing sebagaimana yang telah disampaikan dalam Al-Quran surat 'Abasa ayat 34 sampai 37:

يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ
pada hari ketika manusia lari dari saudaranya,

وَأُمِّهِ وَأَبِيهِ
dari ibu dan bapaknya,

وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ
dari istri dan anak-anaknya.

لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ
Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.

Pada saat menerima azab di akhirat mereka melihat sesembahan yang mereka sembah selagi di dunia, berlepas diri dari mereka dan menyatakan tidak bertanggung jawab atas kesesatan dan kekeliruan mereka dalam menyembah selain Allah.

Karena itu mereka mengharap-harap kiranya mereka diberi kesempatan hidup kembali di dunia, agar mereka dapat menyembah Allah saja dan berlepas diri dari berhala serta pemimpin-pemimpin yang mereka sembah dahulu. Dengan demikian mereka tidak akan mengalami kepahitan dan kegetiran seperti yang mereka alami itu.

Tetapi harapan itu sia-sia belaka karena nasi telah menjadi bubur. Mereka akan tetap berada dalam neraka dan tidak dapat keluar lagi dari sana, baik untuk kembali ke dunia guna memperbaiki akidah dan amalnya, ataupun untuk masuk ke surga, karena pintu surga tertutup bagi orang-orang musyrik (orang yang menjadikan Allah memiliki tandingan).

So, kecewa bukan! Di PRANK sama seseorang yang nanti tidak bisa membelamu di akhirat? Padahal saat di dunia, dia kita ikuti. Meskipun dia jelas-jelas bermaksiat dan menyalahi syariat.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.