Type Here to Get Search Results !

KALA SEMANGAT DAKWAH MEREDUP


Oleh: Lia Herasusanti

"Teh, kenapa ya semangat saya menyampaikan setelah saya semakin belajar malah semakin berkurang. Saya ngerasa semakin bodoh, jadi malah ga percaya diri untuk menyampaikan. Padahal waktu saya baru mulai kajian, apa yang saya dapat, ilmu segitu-gitunya, bikin saya semangat nenyampaikan. Bahkan ga kenal tempat, pokoknya, kalau ketemu orang, saya sampaikan ilmu yang sedikit itu."

Demikian curhat seorang teman kemarin. Saya agak tercenung mendengarnya. Tapi terus terang, hati saya pun membenarkan. Ada titik dimana ketika semakin belajar, kita merasa semakin bodoh. Merasa tak tahu apa-apa. Tapi apakah kemudian hal itu membuat kita menjadi tak menyampaikan? Sementara sebagai seorang muslim, kita tak hanya memiliki kewajiban mencari ilmu, tapi harus melaksanakannya, juga harus mendakwahkannya.

Saat diskusi bersama suami, saya sampaikan kasus ini. Dan kesimpulan dari obrolan kami adalah bahwa bagus jika seseorang semakin banyak belajar semakin merasa bodoh, karena itu akan membuat kita semakin bersemangat dalam menuntut ilmu. Namun jika hal itu justru membuat kita malah menjadi tak berani menyampaikan, kita harus hati-hati, karena hal itu bisa jadi bisikan setan. Karena setan tak menginginkan kita menjalankan apa yang Allah perintahkan. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an surat Al Baqarah ayat 169:

إِنَّمَا يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوءِ وَالْفَحْشَاءِ وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ
"Sesungguhnya setan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui."

Jika saat satu ayat kita ketahui saja mendorong kita untuk menyampaikan, apalagi ketika semakin banyak ayat yang kita ketahui, maka seharusnya membuat kita semakin kuat untuk menyampaikan.

Faktor lain penyebab kita malas/takut menyampaikan bisa juga karena kita pernah mengalami kegagalan saat menyampaikan. Jika hal tersebut yang terjadi, maka cukuplah apa yang terjadi pada Rasulullah ﷺ menjadi pelajaran. Bagaimana beliau tetap bersemangat berdakwah meskipun pamannya sendiri, Abu Thalib bin Abdul Muthalib tak masuk Islam hingga wafatnya.

Teman pun kadang sangat mempengaruhi semangat kita dalam berdakwah. Teman yang aktif dalam dakwah, akan membawa suasana panas yang bisa ikut mengobarkan semangat kita dalam berdakwah. Namun teman-teman yang tak perduli terhadap dakwah, bisa mematikan semangat dakwah yang ada dalam diri kita. Maka merapatlah pada teman-teman yang selalu bersemangat dalam dakwah agar semangat kita pun terus membara.

Dakwah adalah kewajiban bagi seorang muslim. Bicara kewajiban, maka ia adalah sesuatu yang harus dilakukan, baik ringan maupun berat. Mintalah pada Allah, agar Allah ringankan hati, lisan dan langkah kita untuk kembali bersemangat dalam dakwah. Dan mohonkan pula agar kita bisa istiqomah di jalannya. Karena bukan dakwah yang butuh kita, tapi kita yang butuh dakwah.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.