Type Here to Get Search Results !

ALLAH AKAN MENJAGA KEKASIH-NYA


Oleh: Arik Rahmawati

Di sepanjang masa Allah akan selalu menjaga, Allah akan selalu memelihara, Allah akan selalu melindungi orang-orang yang menyampaikan kebenaran dan memperjuangkan kebenaran. Allah ﷻ tidak akan meninggalkan hamba-hambanya yang memperjuangkan kebenaran berjalan sendirian.

Sebagaimana kisah nabi Isa terdahulu. Beliau telah dijaga oleh Allah ﷻ dari tipu daya orang-orang kafir. Allah angkat nabi Isa ke langit ketika mereka bersekongkol untuk membunuh nabi Isa AS. Maka siapapun orangnya yang sekarang telah mengikuti jejak nabi Isa AS hingga akhir zaman maka Allah akan pelihara dan Allah akan jaga. Itu sudah menjadi sunnatullah di alam semesta ini. Jika kita mempelajari kisah nabi Isa alaihissalam tidak hanya terbatas pada nabi Isa alaihissalam saja akan tetapi juga terjadi pada nabi-nabi yang lain bahkan akan menimpa para pewaris nabi.

Dalam ayat ini surat Ali Imran ayat 54-55 menegaskan bahwa orang-orang yang mengikuti nabi Isa dalam menyampaikan kebenaran yakni mentauhidkan Allah ﷻ maka Allah akan tempatkan mereka pada kedudukan yang tinggi. Kedudukan mereka diatas kedudukan orang-orang kafir sampai hari kiamat. Orang yang mengikuti nabi maka akan ditinggikan kedudukannya. Maka tidak sepantasnya kaum mukmin itu merendah, memelas, meminta-minta belas kasihan pada orang kafir. Jangan merasa rendah di hadapan orang orang kafir. Jika masih ada orang mukmin yang berbuat demikian maka bisa dipertanyakan keimanannya. Bisa jadi hal itu karena kebodohannya.

Saat ini banyak orang malas belajar ilmu agama. Mereka lebih suka melakukan hal-hal yang mubah daripada menuntut ilmu syariah. Sedikit sekali yang mau belajar ilmu agama. Bahkan yang tidak bisa membaca Al-Quran jumlahnya sangat banyak. Ini adalah suatu malapetaka bagi kaum Muslim. Mengapa? Karena harga kaum mukmin itu terletak dari aqidahnya. Bagaimana kedudukan kaum mukmin akan ditinggikan jika akidahnya rusak?

Adapun yang lebih mengenaskan lagi adalah adanya suatu kelompok dalam umat Islam yang mengatakan dirinya berfaham liberalis serta moderat. Mereka mengatakan semua agama sama dan boleh menikah dengan non-Muslim. Mereka tidak bisa menggunakan akalnya. Padahal ayat-ayat Al Qur'an sudah sangat jelas mengharamkannya. Dan yang mengatakan bukanlah orang biasa akan tetapi profesor doktor. Dosen di sebuah universitas. Inilah kesesatan yang nyata.

Mungkin yang buta bukan mata di kepalanya akan tetapi yang buta adalah mata di hatinya. Mengapa mereka rela menjual agamanya? Bisa jadi karena ada kepentingan di balik semua itu. Mereka menginginkan secuil kenikmatan dunia dan meninggalkan kenikmatan yang abadi. Kepentingan itulah yang menghalangi dirinya untuk menerima kebenaran.

Untuk itu penjagaan akidah sangatlah penting dilakukan baik oleh internal dalam keluarga maupun dalam bermasyarakat dan bernegara. Dalam level pribadi maka orang tua sangat berperang penting dalam mengarahkan akidah anaknya. Orang tua harus memperhatikan bacaan, kesukaan, teman, dan kecenderungan anaknya. Jangan sampai anaknya dibiarkan dalam bergaul sehingga akan melenceng dari syariat. Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra. pernah berkata: “Didiklah anakmu sesuai zamannya karena mereka hidup bukan di zamanmu.

Artinya, betapa pentingnya kita melihat aspek kekinian atau perkembangan sekaligus gempuran zaman yang ada dalam proses mendidik anak kita, dengan tetap berlandasan akidah dan pemahaman Islam yang kaffah.

Dalam level bermasyarakat dan bernegara orang tua juga harus melakukan dakwah di tengah-tengah tengah umat. Karena anak kita tidak hidup dalam sehari di rumah.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.