Type Here to Get Search Results !

JADIKAN AL-QUR'AN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP


Oleh: Desi

Kita adalah pengganti umat terdahulu. Meski kita hidup berjarak ribuan tahun dengan mereka, namun kita bisa mengetahui bagaimana kehidupan dan kebiasaan mereka. Kita tahu mana golongan yang benar dan mana yang salah. Kita tahu bagaimana mereka memusuhi pihak yang benar dan kita pun tahu bagaimana sabarnya orang-orang yang benar. Bahkan kita bisa tahu nama-nama mereka, tempat peristiwanya, Nabi yang menyeru mereka dan jenis azab apa yang ditimpakan oleh Allah kepada mereka. Semua itu bisa kita ketahui melalui kabar yang disampaikan oleh Allah melalui Al-Qur'an.

Banyak ayat yang menceritakan bermacam-macam peristiwa. Pada setiap kisahnya selalu menampilkan pemeran protagonis dan antagonis. Tetapi peran mereka nyata terjadi, bukan cerita dongeng bukan pula drama ataupun sinetron.

Selayaknya kita ketika menonton film, pasti kita condong pada peran protagonis dan membenci peran antagonis ketika mereka berakting. Namun tayangan film tersebut biasanya hanya dijadikan hiburan semata. Jarang sekali penonton meneladani karakter baik aktor protagonis dalam film yang kita tonton. Bahkan untuk pesan yang disampaikan dibalik film tersebut pun, hanya secuil yang bisa memahaminya.

Begitupun dengan peristiwa yang dikisahkan oleh Al-Qur'an, masih sangat banyak yang mengabaikannya. Padahal kisah tersebut benar-benar pernah terjadi nyata. Bagaimana ingkarnya kaum nabi Nuh عليه السلام yang akhirnya Allah turunkan air bah yang menenggelamkan mereka, hanya orang-orang yang beriman saja yang selamat bersama nabi Nuh عليه السلام. Kisah nabi Musa عليه السلام, nabi Ibrahim عليه السلام, nabi Luth, sampai pada kisahnya nabi Muhammad ﷺ. Jika kita cermati apa yang dikisahkan Al-Qur'an, semua kisah itu memiliki ritme yang sama. Bagi yang beriman dan mengikuti utusan Allah pasti selamat meskipun dalam perjalanannya menuai banyak rintangan. Dan bagi penentang dakwahnya para utusan Allah semuanya berakhir binasa.

Kebenaran itu telah nyata tergambar dalam Al-Qur'an. Telah ditunjukkan kepada kita secara gamblang bentuk kebenaran agar diikuti dengan baik kebenarannya dan kesalahan-kesalahan orang terdahulu agar menjadi pelajaran kita agar tidak bernasib sama dengan mereka.

Maka ketika Al-Qur'an itu telah hadir dengan sempurna sebagai mukjizat yang harus dijadikan pedoman hidup. Bukan sekedar memuat kisah orang terdahulu sebagai ibroh, tetapi juga komplit memuat semua yang dibutuhkan manusia. Namun kesempurnaan Al-Qur'an tidak lantas menjadi tolak ukur perbuatan ataupun sumber hukum tertinggi.

وَإِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ آيَاتُنَا بَيِّنَاتٍ ۙ قَالَ الَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَاءَنَا ائْتِ بِقُرْآنٍ غَيْرِ هَٰذَا أَوْ بَدِّلْهُ ۚ قُلْ مَا يَكُونُ لِي أَنْ أُبَدِّلَهُ مِنْ تِلْقَاءِ نَفْسِي ۖ إِنْ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَىٰ إِلَيَّ ۖ إِنِّي أَخَافُ إِنْ عَصَيْتُ رَبِّي عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ
Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang nyata, orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami berkata: "Datangkanlah Al Quran yang lain dari ini atau gantilah dia". Katakanlah: "Tidaklah patut bagiku menggantinya dari pihak diriku sendiri. Aku tidak mengikut kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Sesungguhnya aku takut jika mendurhakai Tuhanku kepada siksa hari yang besar (kiamat)". (QS. Yunus: 15).

Allah ﷻ telah berjanji akan menjaga keaslian Al-Qur'an hingga hari kiamat. Al-Qur'an bersifat baku, tidak akan berubah sampai kapanpun dan segala aturan-Nya tidak pernah kadaluarsa sebab Al-Qur'an telah sempurna dan paripurna.

Bunyi ayat di atas sebagai indikasi bahwa kita umat nabi Muhammad ﷺ harus tunduk dan patuh pada apa-apa yang diajarkan Rasulullah ﷺ yang berdasarkan Wahyu dari Allah. Dan ajaran itu termaktub di dalam Al-Qur'an.

Lantas bagaimana ummat hari ini yang dengan mudahnya mengotak-atik ayat Al-Qur'an demi kepentingan? Sebagai contoh ada ayat yang melarang zina kemudian di ayat yang lain membahas tentang pernikahan sebagai solusi agar terhindar dari zina. Namun hari ini, justru zina marak merajalela, salah satunya adalah pacaran yang dianggap lumrah.

Telah nyata Al-Qur'an memerintahkan untuk menutup aurat dengan busana muslimah yang syar'i. Namun sekarang banyak wanita yang bangga mempertontonkan auratnya.

Contoh lain masalah riba, ancaman yang begitu mengerikan bagi pelaku riba, ternyata tidak membuat mereka berfikir ribuan kali supaya tidak terlibat aktivitas riba. Dan masih banyak contoh lainnya.

Banyaknya kisah kesudahan orang terdahulu yang berakhir pada azab Allah, ternyata tidak serta merta membuat mereka takut. Berakhirnya mereka pada azab Allah dikarenakan perbuatan maksiat.

Segala kemaksiatan yang merajalela hari ini, tidak mungkin akan terhenti selama pemicunya tidak dibuang. Rasanya ketaatan tidak mungkin dapat diraih selama kita masih berada di bawah kekuasaan kapitalis-sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan, yang dengan sengaja menjauhkan umat Islam dari ajaran Islam tanpa mereka sadari.

Jadi, yang menjadi akar masalah dari merebaknya berbagai kemaksiatan adalah diberlakukannya sistem kapitalis-sekuler. Sistem ini menjadikan Islam sebagai musuh oleh karena itu mereka sekuat tenaga menekan agar Islam tidak bangkit. Namun mereka lupa bahwa Islam adalah dienullah. Allah pemilik dien Islam telah berjanji akan memenangkan Islam melalui perjuangan umat Islam dalam membela agamanya.

Untuk membela agama Allah, agar syariat-Nya bisa total dilaksanakan seluruhnya maka dibutuhkan kesadaran pada pemahaman Islam dan kemauan untuk bersatu dengan tujuan yang sama. InsyaAllah kemenangan Islam dapat diraih.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.