Type Here to Get Search Results !

TENTANG SOMBONG



Oleh: Ramsa

Siapa pun tahu bahwa sombong adalah sikap tidak terpuji. Sombong adalah perbuatan menolak kebenaran dari Allah dan menganggap rendah ayat-ayat Allah. Sikap ini pertama kali dimiliki oleh makhluk bernama setan. Karena sikap inilah semua keluar dari surga-Nya.

Sombong yang menjadikan seseorang tinggi hati dan tidak bisa terima kebenaran. Merasa diri benar, orang lain salah. Sulit mendengarkan masukan dan pendapat orang lain. Sikap ini merupakan akhlak buruk dan tidak terpuji.

Agar hati tidak sombong maka seringlah beristighfar, memandang diri lemah dan selalu butuh akan kehadiran dan masukan orang lain. Berusaha aktif hadiri majelis ilmu dan menjadikan diri siap dikoreksi kesalahannya atau kelemahan dirinya.

Merasa senantiasa kekurangan baik ilmu atau hal lainnya. Memupuk rasa rendah hati dan mau diarahkan oleh orang lain. Memiliki sikap zuhud terhadap dunia, yakni mengambil dunia hanya seperlunya saja. Karena sebanyak apapun yang diperoleh dari kenikmatan dan isi dunia ini, semuanya tak lebih dari laksana setetes air di jari. Yang tak sebanding dengan milik dan kekuasaan Ilahi rabbi.

Allah subhanahu wa ta'ala dengan sifatnya yang Maha Tahu segala isi hati, selayaknya bisa membuat kita sadar bahwa tidak ada yang patut kita sombongkan. Karena besar atau sedikitnya "sesuatu" yang kita miliki, baik atau buruknya perbuatan kita pasti Allah sudah tahu. Tidak ada yang tersembunyi dari pengawasan Allah Ta'ala.

Layak lah kita memikirkan dengan sungguh-sungguh ayat berikut, agar kita terjauhkan dari sifat sombong dan angkuh.

لَا جَرَمَ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِينَ
Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong. (QS. An-Nahl Ayat 23)

Memiliki akhlak terpuji merupakan jalan menjauhi sikap sombong. Sebut saja jujur, rendah hati, senantiasa merasa lemah, zuhud dan selalu tunduk dan taat kepada perintah Allah. Sekecil apapun larangan Allah akan dijauhi. Tidak memilih-milih dalam menerima dan menjalankan perintah Allah. Walau kadang seolah perintah itu tidak disukai oleh hati kita.

Seorang muslim yang sudah memilih jalan dakwah tentu akan memupuk sifat dan akhlak yang baik. Agar layak jadi guru untuk umat. Layak mendapat gelar Wali Allah, karena ketaatan yang dimiliki. Maka butuh ilmu agar sikap terpuji ini hadir menghiasai diri pengemban dakwah.

Ilmu utama adalah tauhid, yang akan melahirkan ikhlas dan muraqabatullah. Senantiasa merasa diawasi Allah kapan pun, dimana pun pada kondisi sepi maupun dalam keramaian. Sadar bahwa setiap aktivitas yang dikerjakan pasti terkoneksi dengan Allah yang memiliki sifat Asy Syahid yakni Maha Menyaksikan. Mampu menjadikan diri seolah melihat Allah dalam setiap aktivitas yang dikerjakan. Berusaha menyadari bahwa amal atau perbuatan sekecil apapun yang dikerjakan pasti ada pertanggungjawabannya kelak di hari kiamat. Saat bumi sudah luluh lantak dengan satu tiupan sangkakala saja.

Kita berdoa agar Allah memudahkan kita memiliki hati yang lembut, mudah terima ilmu, mudah diarahkan dalam taat, selalu merasa butuh kepada ilmu syariat, tawadhu dan zuhud. Mengambil dunia secukupnya saja, mengejar kebaikan akhirat dan bersungguh-sungguh berlari menuju ketaatan hakiki. Memposisikan Allah sebagai Zat tertinggi tanpa sekutu apapun. Merendahkan diri terhadap pemilik ilmu dan siap berbenah jika ada masukan. Berharap ada kebaikan dalam setiap tingkah laku dan mengurangi kata-kata yang tidak toyib.

Semoga Allah menjauhkan diri ini dari kesombongan dan tinggi hati. Aamiin.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.