Type Here to Get Search Results !

SERANGAN TERHADAP ISLAM


Oleh: Yuliati Sugiono

Umat yang menganut mabda (pandangan hidup Islam) pasti mengalami serangan dari musuh-musuh Islam, dan pengaruh serangan itu berlevel-level tergantung kondisi umat. Tujuannya pun bermacam-macam, ada tujuan materi, politik dan sebagainya.

Umat Islam yang lahir 1400 tahun lebih, sungguh telah mengalami serangan yang lebih tinggi dari serangan sebelumnya. Mereka meruntuhkan Daulah Khilafah, dimana Inggris dan Perancis sangat berperan besar dalam kehancurannya.

Dahulu Daulah Islam ikut berperang dalam Perang Dunia 1 dan kalah sehingga negara-negara bagian Khilafah diambil dan dibagi-bagi Inggris dan Perancis. Inggris mendapat bagian terbanyak sehingga wilayah jajahannya menjadi yang terbesar di dunia.

Kemenangan penjajah Inggris dan Prancis tersebut tidak membuat mereka lengah untuk terus mengawasi umat Islam. Mereka terus melakukan pengawasan terhadap kaum muslim yang ingin kembali pada syariah Islam. Mereka selalu mencari cara dan menyiapkan strategi untuk menghabisi umat Islam agar tidak bangkit lagi.

Sama halnya dengan orang-orang Komunis yang melakukan kekerasan untuk menghabisi kaum muslimin seperti di Hongaria dan Serbia. Sementara Perancis melakukan menggabungkan negeri kaum muslimin dibawah kendali mereka seperti di Afrika, bahkan negara-negara di Afrika sampai sekarang masih banyak yang berbahasa Perancis akibat bekas dari jajahannya.

Agen-agen mereka sangat aktif melakukan propaganda seperti di Syam. Mereka membuat umat Islam saat ini terpecah-belah, dengan propaganda nasionalisme. Mereka sangat giat menjauhkan Islam dari pemeluknya dengan mengusung sekularisme.

Penjajah melalukan pemecahan wilayah terhadap negeri jajahan mereka dan merampas kekayaannya. Maka dengan begitu penjajah barat itu tidak hanya mendapatkan materi saja tapi juga menghalangi umat Islam kembali kepada Islamnya. Dari situ kaum muslim dilemahkan dan dihancurkan.

Bagi mereka umat Islam adalah bahaya yang nyata, meski sudah tidak ada Daulah Khilafah.

Setelah PD 1 dan runtuhnya daulah, Inggris menjadi negara adidaya dunia. Mulailah Jerman menyainginya, yang kemudian tercetuslah PD 2, akhirnya Amerika ikut perang dan menjadikan Amerika sebagai negara adidaya.

Hanya saja Rusia dan Inggris tetap punya pengaruh, berjuang secara politik internasional di PBB. Bekerja sama antara Inggris Perancis dan Rusia. Amerika selalu berusaha membatasi pengaruh Rusia agar tetap hanya di wilayah kekuasaannya saja, tapi pengaruh Amerika di seluruh dunia.

Konstelasi internasional ini menjadi renungan bagi umat Islam bahwa mereka diperebutkan oleh negara-negara kuat. Maka muncullah kebangkitan Islam yaitu pada tahun 1980-an.

Amerika menyadari tantangan yang dihadapinya adalah Islam, dengan munculnya kesadaran umat Islam. Maka Amerika gencar melakukan study penelitian oleh lembaga penelitian strategisnya.

Hasil penelitian itu diantaranya:
  • Kaum muslimin menyadari kegagalan sistem yang sekarang.
  • Menolak barat.
  • Islam diyakini sebagai ideologi.
  • Islam sebagai alternatif yang benar.

Maka mereka melakukan propaganda dengan menanamkan dibenak kaum muslim "sesungguhnya orang yang mengancam kepentingan Amerika adalah orang yang ekstrim".

Dan untuk tujuan ini Amerika mendirikan pusat-pusat penelitian atau lembaga studi untuk perdamaian dan berdonasi untuk mempelajari cara yang paling efisien. Bukan hanya untuk menekan kebangkitan Islam tapi mereka juga mencari cara untuk menghabisi umat Islam.

Meski Inggris pada PD 1 sudah menghabisi Daulah Khilafah. Tapi umat Islam masih ada dan merindukan daulah. Amerika juga menyadari bahaya terbesar itu, maka Amerika mulai menyerang umat Islam yang menjadikan  aqidah siyasiyah sebagai jalan hidupnya.

Aqidah siyasiyah adalah aqidah yang memancarkan nidzam. Dengan kata lain mabda. Oleh karena itu sistem kapitalis ini harus diamalkan di negeri muslim agar mereka jauh dari Islam dan terus merasakan penderitaan, perang, menciptakan cara-cara agar kaum muslim menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Diantaranya adalah:

1. Demokrasi.
Memaksakan demokrasi dengan kekuatan ancaman dan rayuan. Amerika menjadikan dirinya penjaga demokrasi. Dan memoles pemikiran yang terpancar dari demokrasi seperti kebebasan.

Demokrasi sejatinya adalah sistem buatan manusia dan bertentangan dengan Islam.

2. Pluralisme politik.
Amerika bermaksud mengijinkan membentuknya partai-partai apapun pemikirannya tetapi syaratnya harus partai yang terbuka asasnya.

Pemikiran partai harus nasionalis di wilayah itu saja bukan internasional. Hal ini dilakukan untuk mencegah pemikiran kaum muslim bersatu. Devide et impera.

3. Menghalangi gerakan Islam.
Muslim boleh membuat partai politik tapi harus partai terbuka. Hal ini untuk mencampur pemikiran Islam  dengan pemikiran lainnya dan menjadikan tujuan partai menjadi tidak jelas dan menjauhkan Islam dari kehidupan.

Untuk merealisasikan 3 cara ini dengan aktivitas fisik Amerika menggunakan PBB sebagai payung. Contohnya Amerika memimpin 30 negara dalam perang Teluk. Dan mengepung Libia serta memastikan kaum muslimin terpecah dengan batas-batas nasionalisme.

Ketika penguasa muslim suatu negeri sangat kuat Amerika membuatnya memukul kaum muslim negeri lainnya, ketika sudah terjadi perang Amerika tidak ikut campur. Seperti yang terjadi di Aljazair. Lain halnya ketika penguasa negeri muslim kurang kuat maka Amerika akan memberi dukungan untuk menghabisi umat Islam dan melakukan invasi.

Amerika melakukan aktivitas politik, mengadakan muktamar untuk kesepakatan negara-negara yang sepemikiran, mengokohkan yahudi di Palestina. Menghentikan peperangan dan dalam konferensi Madrid, melegalkan yahudi di tanah Palestina. Hal ini sama saja menyayat dada kaum muslimin.

Dalam muktamar Dakkar Amerika menekan kekuatan militer di Timur Tengah agar tidak melanggar batas-batas internasional. Dihapuslah kata jihad. Ini jelas memerangi Islam.

Muktamar agama di konferensi Khourtum bertujuan untuk perdamaian antara 3 agama: Islam, nasrani dan Yahudi. Ini merupakan ide penyatuan 3 agama oleh Amerika.

Serangan Amerika ini serangan mutamayiz atau serangan istimewa, yang levelnya melebihi penghapusan Daulah Khilafah. Karena targetnya adalah aqidah islamiyah yang diserang untuk mengukuhkan mimpi Amerika bahwa akhir peradaban ini berada dibawah kapitalisme bukan Islam. Maha Benar Allah dengan firman Nya.

بَلِ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي عِزَّةٍ وَشِقَاقٍ
Sebenarnya orang-orang kafir itu (berada) dalam kesombongan dan permusuhan yang sengit. (QS. Sad Ayat 2)

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.