Type Here to Get Search Results !

CINTA DAN TAAT


Oleh: Ramsa

Setiap manusia adalah anak dari kedua orang tuanya. Orang tua menjadikan kita tumbuh dan memberi berbagai kebutuhan kita, dan menemani setiap tahapan tumbuh kembang anaknya. Terutama ibu, tak pernah lelah mengajari mendidik dan menjawab semua keinginan anak.

Ibu selalu berbagi, memberi dan ibu tidak meminta imbalan pada anaknya. Kasih sayangnya tak terbalaskan. Setiap orang tua tentu menginginkan hal terbaik buat putra-putrinya. Namun terkadang ada ketidaksamaan standar atau patokan antara anak dan orang tua sehingga terjadi salah paham.

Terkadang orang tua meminta anak menjalani suatu amanah atau tanggung jawab tertentu yang bagi anak belum mengerti apa tujuannya. Ada juga anak yang menuntut orang tua memenuhi semua keinginannya tanpa mengukur kemampuan orang tua. Yang kadang kala membawa perbedaan pendapat hingga ke tingkat hukum.

Terlebih di era sosial media yang begitu mudahnya mendapatkan atau membagikan informasi, sangat cepat informasi baik dan buruk itu tersebar. Ada kisah seorang anak yang tega menendang orang tua karena uang sepuluh ribu. Atau ada juga anak-anak yang rela menyiksa orang tua jika tak dapat uang jajan atau uang rokok.

Walau tak dipungkiri ada juga orang tua yang menyiksa anaknya. Bahkan membunuh anaknya karena alasan cinta dan kasih sayang. Sempat viral nama ibu Kanti yang membunuh kedua anaknya karena alasan ekonomi dan depresi.

Rasanya sedih menyaksikan kondisi yang tak layak bagi ibu dan anak. Pemandangan yang mestinya membahagiakan ketika hubungan anak dan orang tuanya berjalan harmonis dan saling menyayangi. Seperti kisah pengorbanan dan cinta dari Uwais Al-Qarni pada ibunya merupkan gambaran indah sayangnya anak pada orang tuannya.

Di masa awal hadirnya Islam di Makkah ada berbagai kisah yang mengharukan seputar ibu dan anaknya. Sebut saja Ikrimah bin Abu Jahal sebelum masuk Islam, dia yang begitu cinta pada ayahnya, hingga melakukan apapun demi ayahnya. Saat perang badar Ikrimah adalah pemuda gagah perkasa di suku Quraisy yang memanfaatkan segala kemampuannya untuk mengalahkan dan melawan Nabi Muhammad dan kaum muslimin. Saat itu Ikrimah rela membunuh banyak kaum muslimin agar memuaskan hasrat Ayahnya melawan kaum muslimin demi menghentikan dakwah Islam di Makkah.

Kisah tersebut adalah bentuk cinta dan taat pada orang tua di jalan yang tidak tepat. Alhamdulillah ketika Ikrimah bin Abu jahal masuk Islam, beliau membela Islam dengan sungguh-sungguh. Beliau berjanji menggantikan setiap keburukan atau perlawanan terhadap Islam dengan pembelaan yang lebih baik untuk kemuliaan Islam dan Rasulullah.

Lain kisah Ikrimah lain pula kisahnya Sa'ad bin Abi Waqash yang berita keislamannya ditentang oleh ibunya tercinta. Ibunya yang taat pada agama nenek moyang meminta Sa'ad yang saat itu berusia 17 tahun agar keluar dari agama Islam. Ibundanya mengacam akan mogok makan agar anaknya mau meningglkan agama baru yang dibawa Rasulullah shalallahu alaihi wassalam. Namun keteguhan iman sang anak tak tergoyahkan. Hingga Sa'ad berkata "wahai ibuku aku sangat mencintaimu, tapi aku lebih cinta kepada Allah dan Rasulnya, aku tidak akan pernah meninggalkan agama Islam, apapun yang terjadi".

Masyaallah, sebuah kalimat yang begitu mantap terucap dari lisan mulia Sa'ad bin Abi Waqash. Sebagai bukti cintanya pada Allah dan Rasul. Akhirnya ibunya pun tak lagi mengganggu atau mengacam karena tahu anaknya sudah teguh dalam keyakinannya yakni jadi pembela Islam.

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا ۖ وَإِنْ جَاهَدَاكَ لِتُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۚ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. Al-'Ankabut ayat 8)

Dalam Islam ketaatan tertinggi yakni taat Allah dan Rasulullah baru taat pada manusia atau orang tua. Karena aturan Islam jelas melarang ketaatan pada makhluk yang mengajarkan maksiat. Semoga kita bisa menjadi orang tua yang taat syariat dan pejuang syariat, melahirkan anak-anak pembela syariat Allah hingga hari kiamat. Aaamiin~

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.