Type Here to Get Search Results !

HIKMAH BESAR DI BALIK KISAH NABI MUSA DAN FIR'AUN


Oleh: Enny Ummu Almira

Allah adalah sebaik-baik pembuat skenario. Begitulah kira-kira setiap membaca kisah beberapa Nabi dan kisah di dalam Al-Qur'an yang sarat akan hikmah yang terkandung di dalamnya.

Terutama dalam surat ini di kisahkan tentang Nabi Musa dan Fir'aun. Di mana semua tau bahwa Fir'aun adalah musuhnya Nabi Musa. Tapi qodarullah (Allah Taqdir kan) Fir'aun yang membesarkan Nabi Musa. Dan lebih Kuasa Allah lagi di mana pada saat kelahiran Nabi Musa adalah masa di mana Fir'aun sedang memberlakukan aturan anak laki-laki yang lahir akan di sembelih, konon tujuannya agar tidak ada yang menyainginya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

إِنَّ فِرْعَوْنَ عَلَا فِي الْأَرْضِ وَجَعَلَ أَهْلَهَا شِيَعًا يَسْتَضْعِفُ طَائِفَةً مِنْهُمْ يُذَبِّحُ أَبْنَاءَهُمْ وَيَسْتَحْيِي نِسَاءَهُمْ ۚ إِنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ
"Sesungguhnya Fir'aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya Fir'aun termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan." (QS. Al-Qasas 28: Ayat 4)

Allah hendak menunjukkan Kuasa Nya kepada Fir'aun jika dia mau berfikir. Allah berencana memberikan kepada Fir'aun yang sudah sewenang-wenang terhadap penduduk Bani Israel, yang akan meneguhkan kedudukannya di muka bumi, mejadi pemimpin yang mewarisi bumi.

وَنُرِيدُ أَنْ نَمُنَّ عَلَى الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا فِي الْأَرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةً وَنَجْعَلَهُمُ الْوَارِثِينَ
"Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi)," (QS. Al-Qasas 28: Ayat 5)

وَنُمَكِّنَ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَنُرِيَ فِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَجُنُودَهُمَا مِنْهُمْ مَا كَانُوا يَحْذَرُونَ
"dan akan Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi dan akan Kami perlihatkan kepada Fir'aun dan Haman beserta tentaranya apa yang selalu mereka khawatirkan dari mereka itu." (QS. Al-Qasas 28: Ayat 6)

Kemudian Allah ilhamkan kepada Ibunya Nabi Musa, jika khawatir tidak bisa mengurusnya untuk menghanyutkan ke sungai Nil agar melewati istana Fir'aun dan di pastikan di ambil oleh istri Fir'aun yang entah mengapa saat menemukan itu merasa sejuk. Sehingga melarang Fir'aun untuk membunuhnya.

وَأَوْحَيْنَا إِلَىٰ أُمِّ مُوسَىٰ أَنْ أَرْضِعِيهِ ۖ فَإِذَا خِفْتِ عَلَيْهِ فَأَلْقِيهِ فِي الْيَمِّ وَلَا تَخَافِي وَلَا تَحْزَنِي ۖ إِنَّا رَادُّوهُ إِلَيْكِ وَجَاعِلُوهُ مِنَ الْمُرْسَلِينَ
"Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa; "Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul." (QS. Al-Qasas 28: Ayat 7)

Setelah Musa kecil di bawa ke istana, Musa kecil menangis terus menerus karena haus atau lapar, sedangkan para budak yang ada di istana itu tidak ada satupun yang bisa menghentikan tangisan Musa kecil. Kemudian Fir'aun mengadakan sayembara keseluruh penjuru kota untuk mencari siapa yang bisa menyusui Musa kecil. Setelah semua peserta tidak ada yang berhasil, barulah dengan Kuasa Allah hanya ibunya Musa yang bisa menghentikan tangisnya dan Musa hanya mau menyusu kepada ibunya. Qodarullah.

فَرَدَدْنَاهُ إِلَىٰ أُمِّهِ كَيْ تَقَرَّ عَيْنُهَا وَلَا تَحْزَنَ وَلِتَعْلَمَ أَنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
"Maka kami kembalikan Musa kepada ibunya, supaya senang hatinya dan tidak berduka cita dan supaya ia mengetahui bahwa janji Allah itu adalah benar, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya." (QS. Al-Qasas 28: Ayat 13)

Sejak saat itulah ibunya Musa menjadi pengasuhnya di istana yang berarti itu adalah anak sendiri. Maa Shaa Allah baru sampai di sini saja sudah tertegun di buatnya atas skenario Allah. Di mana Fir'aun membesarkan orang yang akan menjadi musuh besar dan musuh utamanya sendiri.

فَالْتَقَطَهُ آلُ فِرْعَوْنَ لِيَكُونَ لَهُمْ عَدُوًّا وَحَزَنًا ۗ إِنَّ فِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَجُنُودَهُمَا كَانُوا خَاطِئِينَ
"Maka dipungutlah ia oleh keluarga Fir'aun yang akibatnya dia menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka. Sesungguhnya Fir'aun dan Haman beserta tentaranya adalah orang-orang yang bersalah." (QS. Al-Qasas 28: Ayat 8)

وَلَمَّا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَاسْتَوَىٰ آتَيْنَاهُ حُكْمًا وَعِلْمًا ۚ وَكَذَٰلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
"Dan setelah Musa cukup umur dan sempurna akalnya, Kami berikan kepadanya hikmah (kenabian) dan pengetahuan. Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al-Qasas 28: Ayat 14)

Sementara sampai disini awal kisah Nabi Musa bermula sebelum akhirnya menjadi besar dan dewasa kemudian menjadi Nabi dan menghancurkan Fir'aun. Selanjutnya bisa di baca di Al-Qur'an lebih jauh. Hikmahnya adalah jalani hidup sesuai dengan tuntunan dan pedoman umat Islam yaitu Al-Qur'an agar kita mendapatkan petunjuk sehingga kita tidak tersesat.

Adapun jika dalam proses perjalanan hidup kita menemukan sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak kita selama kita sudah dijalan Allah, bersabarlah, tetaplah berikhtiar dan berdo'a, hasilnya kita serahkan kepada Allah. Allah berfirman:

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah 2: Ayat 216).

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.