Type Here to Get Search Results !

MIRIS TAK TAHU NUZULUL QUR'AN


Oleh: Wina Fatiya

Sahabat, masih ingatkah momen Ramadan saat kita SD atau SMP? Seringkali ada event pesantren kilat di sekolah. Satu sampai empat hari biasanya event diadakan. Yang mengadakan biasanya OSIS atau pihak Rohis.

Hari ini ada event pesantren kilat di salah satu SMP Negeri binaan kami. Pagelaran acara ini berlangsung tiga hari. Satu hari khusus untuk satu angkatan.

Kebetulan kami diundang untuk membantu menyukseskan acara ini sebagai pemateri. Alhamdulillah masih diberikan kesempatan oleh Allah ﷻ untuk berbagai ilmu, berdakwah serta membina generasi dengan Tsaqofah Islam.

Hari pertama kelas 7, ada sekitar 140an siswa yang hadir. Kami serta-merta melakukan diskusi interaktif. Harapannya semua bisa antusias dan bersemangat.

Sayang sungguh sayang. Suasana tak seperti yang diharapkan. Mereka pasif. Entah karena lemas berpuasa yang membuat mereka lesu. Atau memang karena mereka tidak sepenuhnya mau hadir di acara itu.

Mirisnya lagi, ketika kami tanyakan tentang salah satu keutamaan Ramadan adalah adanya Nuzulul Qur'an. Dan kami tanyakan apa itu Nuzulul Qur'an, tak ada yang bisa menjawab. Ada yang menjawab tapi penuh ragu dan sekedar bergumam.

Bingung. Kok bisa mereka tak kenal dengan salah satu momen penting agama mereka itu? Ataukah mungkin istilah yang "kearab-araban" kurang familiar di telinga mereka? Entahlah.

Wajar saja jika Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Komjen (Purn) Syafruddin menjelaskan dalam riset yang dilakukan DMI, sekitar 65 persen umat Islam Indonesia tidak bisa membaca Al-Qur'an. Menurut Syafruddin, jika penduduk Muslim Indonesia berjumlah 223 juta jiwa maka sekitar 145 juta penduduk buta huruf Al-Qur'an. (Republika, 22/01/2022)

Astaghfirullah ternyata umat Islam di negeriku ternyata masih banyak yang belum mengenal Al-Qur'an padahal mereka muslim. Ironis.

Akhirnya pembahasan kami bergulir dari awalnya membahas Ramadan dan keutamaannya menjadi bahasan sekularisme yang membuat mereka tidak mengenal kitab sucinya.

Menurut kami justru inilah jantung pembahasan yang harus disampaikan kepada mereka. Karena sekularisme-lah yang membuat remaja jauh dari Islam, buta dengan Al-Qur'an dan mati gaya saat puasa. Mayoritas aktivitas remaja saat puasa adalah rebahan sambil scroll media sosial dan nonton Netflix atau main game sampai waktu berbuka tiba. Astagfirullah.

Setelah pembahasan sekularisme, kami kembali lagi membahas tentang Al-Qur'an. Kami jelaskan bahwa Al-Qur'an itu sakti karena bisa mengubah kondisi manusia, mengubah kondisi bangsa bahkan mengubah peradaban suatu negara.

Kami ceritakan bahwa sebelum Al-Qur'an diturunkan, bangsa Arab memiliki budaya yang tidak manusiawi. Bahkan Rasulullah ﷺ sering ber-uzlah (menyendiri) untuk merenungi kondisi bangsa Arab pada saat itu. Juga untuk berkhalwat dengan Rabbnya.

Gua Hiro adalah suatu tempat yang posisinya ada di bukit yang cukup tinggi dan jauh dari pusat kota yaitu Ka'bah. Namun hebatnya, dari atas Gua Hiro itu, Rasulullah ﷺ bisa menyaksikan aktivitas masyarakat di sana.

Ada yang sedang menyembah berhala memberikan sesembahan untuk para berhala itu. Ada yang sedang tawaf bertelanjang. Ada yang sedang berjalan beli dengan riba dan takarannya yang dicurangi. Ada lagi yang sedang menegak khamr.

Ada juga perempuan yang menggantungkan bendera kuning di rumahnya sebagai tanda kalau ia siap menikah. Laki-laki manapun boleh "mencicipi" wanita itu. Jika ia hamil, maka para tetua atau "orang pintar" yang akan menunjukkan siapa ayah biologis janin yang dikandungnya. Jadilah wanita itu menikah setelah "dicicipi" banyak lelaki.

Al-Qur'an itu diturunkan di tengah-tengah budaya yang sangat buruk. Namun nyatanya, Al-Qur'an mampu mengubah itu semua menjadi budaya manusia yang luhur dan beradab. Juga menjadikan mereka sebagai bangsa penakluk dan negara adidaya yang mengantongi kekuasaan sampai 2/3 dunia. Masyaallah.

Semua berkat Al-Qur'an yang menjadi pijakan, inspirasi dan sumber hukum yang dilaksanakan bersama. Itulah kunci kesuksesan hidup umat Islam yaitu berpegang tegunya mereka dengan Al-Qur'an.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.