Type Here to Get Search Results !

MENGAPA KITA HARUS BERDAKWAH?


Oleh: Maya Rohmah

Saat diri mengkeret karena telah disalahpahami saat mengingatkan seorang teman yang berbuat dosa, ayat ini benar-benar menjadi mood booster dan penyemangat.

Dalam QS. Al-Anfal Ayat 25, Allah ﷻ berfirman:

وَاتَّقُوْا فِتْنَةً لَّا تُصِيْبَنَّ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْكُمْ خَاۤصَّةً ۚوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ
Dan peliharalah dirimu dari FITNAH yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya.

Dalam ayat ini jelas, kita diminta untuk menjaga diri kita dari fitnah. Fitnah ini kalau menurut Ustaz Rokhmat S. Labib, M.E.I dalam Tafsir Al Waie berarti azab, ikhtibar atau bala' (ujian atau cobaan). Sedangkan menurut al-Zamakhsyari, al-Alusi, dan al-Baidhawi dalam kitab-kitab mereka, fitnah berarti dosa. Dosa ini misalnya dengan membiarkan kemungkaran, meremehkan amar makruf nahi mungkar, terjadinya perpecahan, munculnya banyak bid'ah, malas berjihad dan semacamnya.

Dari ayat di atas kita juga mengetahui bahwa fitnah yang diakibatkan oleh si pelaku kemaksiatan akan menimpa yang lainnya juga . Untuk itulah kita harus rajin berdakwah untuk mengingatkan jika ada kemaksiatan. Amar makruf nahi mungkar harus dilakukan. Jika tidak begitu, pasti musibah akan mengenal kita semuanya. Musibah jika telah turun maka itu tidak hanya menimpa pelaku kemaksiatan saja, tetapi menimpa seluruh masyarakat secara umum, seperti hadist Rasulullah ﷺ yang artinya:

Sungguh Allah ‘Azza wa Jalla tidak mengazab masyarakat secara umum karena perbuatan orang-perorang sampai mereka melihat kemungkaran di antara mereka dan mereka mampu mengingkarinya tetapi mereka tidak mengingkarinya. Jika mereka melakukan hal itu, Allah mengazab individu maupun masyarakat secara umum.” (HR Ahmad dan ath-Thabarani).

Ya Allah... Kena semua!

Saat ini kenyataanya ada 2 tipe orang dalam menghadapi kemungkaran yaitu:

Pertama, ada orang yang mereka mampu mengubah kemungkaran tetapi mereka tidak mengubahnya. Banyak manuaisa yang seperti ini. Nauzubillah. Persis setan yang bisu.

Kedua, ada orang yang mereka mampu mengubah kemungkaran dan mereka mau mengubahnya. Alhamdulillah yang ini juga mulai banyak yang melakukannya. Semakin banyak yang mengikuti kajian Islam, insyaallah akan makin banyak orang yang tidak sekadar taklim tapi juga tasqif, makin banyak orang yang berdakwah.

Dakwah ini bukan hanya ketika sedang berada di mimbar atau di masjid-masjid, berarti juga di sekolah, di pasar, di pengadilan, di rumah, di jalan, dan semacamnya.

Semoga ini bisa menjadi motivasi bagi kita untuk tidak surut dalam menyampaikan kebenaran. Jangan gentar dengan ucapan si pelaku maksiat seperti, "Ngapain ngurus hidupku. Aku gak ganggu kamu. Hidupku juga bukan kamu yang tanggung!"

Selain itu, akibat amar makruf dan nahi mungkar tidak dilakukan, diabaikan, atau bahkan ditinggalkan:

Pertama, doa tidak diijabah. Kedua, ketika meminta sesuatu kepada Allah ﷻ, Allah ﷻ tidak memberi. Ketiga, ketika meminta pertolongan kepada Allah ﷻ, Allah ﷻ tidak memberikan pertolongan.

Sampaikan dengan Cara yang Baik~

Nah, ini bisa menjadi bahasan tersendiri yang akan panjang kali lebar. Namun, perlu dibahas.

Ada banyak orang yang sebenarnya paham dengan ajaran Islam dan kebenaran yang kita sampaikan. Tetapi karena kita mengemasnya tidak simpatik, tidak cantik, kasar, meruntuhkan ego lawan bicara kita, dan semacamnya, maka dia berbalik dan kabur menjauh. Sayang sekalikan.

Untuk itulah berdakwah ini bukan sekadar konten dakwah tapi juga soal HOW atau bagaimana kita menyampaikannya.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.