Type Here to Get Search Results !

REZEKI SEMUA MAKHLUK HIDUP DITANGGUNG OLEH ALLAH ﷻ


Oleh: Emmy Emmalya

Setiapa makhluk melata yang hidup di muka bumi ini telah ditanggung rezekinya oleh Allah, maka tak perlu khawatir akan keterjaminan rezeki.
Sebagaimana firman Allah dalam surat Hud 11: Ayat 6 berikut:

وَمَا مِنْ دَآ بَّةٍ فِى الْاَ رْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَ يَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ
"Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz)." (QS. Hud 11: Ayat 6)

Tapi kenapa faktanya banyak manusia hari ini kelaparan dan tidak mendapatkan rezeki padahal Allah ﷻ telah menjamin rezekinya. Itu karena manusia tidak mau menggunakan hukum Allah Sang Pemberi Rezeki.

Padahal Allah ﷻ sudah memberikan seperangkat aturan terkait rezeki ini dalam aturan ekonomi Islam alias Nizom Iqtishody Islam.

Dimana didalam aturan atau sistem ekonomi Islam mengatur distribusi kekayaan di antara manusia sehingga terpenuhinya kebutuhan dasar hidup manusia individu per individu dan yang mengatur regulasi pendistribusian ini adalah negara.

Karena dalam Islam negara memiliki peran sangat besar dalam mengatur dan melayani umatnya dan pengaturan pelayanan ini merupakan kewajiban dan tanggung jawab pemimpin negara yang akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat nanti.

Oleh karena itu menduduki jabatan sebagai pemimpin negara banyak tidak disukai dalam sistem Islam karena konsekuensi dosa yang akan dipikul sangatlah besar, satu saja rakyatnya yang kelaparan maka itu akan memberatkannya di yaumil hisab nanti.

Warga negara dalam sistem Islam dibentuk dengan pola pikir ketaatan kepada Sang Pencipta sehingga kemuliaan manusia terletak pada takwanya.

Berbeda halnya dengan sistem hari ini dimana manusia berlomba-lomba untuk meraih tampuk kekuasaan walaupun dengan memakan dana yang sangat besar, karena manusia saat ini dibentuk dengan pola pikir kapitalistik segala sesuatu selalu dinilai dengan uang dan kemuliaan manusia dinilai dari kekayaannya.

Selain itu fungsi negara dalam sistem saat ini hanya sebatas regulator dan fasilitator bukan sebagai pengurus dan pengatur urusan umat sehingga mereka lepas tangan terhadap urusan rakyatnya, mereka berlomba-lomba mencari kekayaan sehingga wajar jika distribusi kekayaan tidak berjalan dalam sistem ini.

Jadi ayat yang disebut di atas memang benar adanya tinggal manusia saja yang menentukan mau mengambil Islam sebagai pengatur kehidupan ataukah sistem lain yang hanya menuai penderitaan dan kesengsaraan.

Jika Islam yang diambil sebagai pedoman kehidupan maka ayat tersebut akan terlihat nampak dalam kehidupan karena regulasi kekayaan akan diatur sedemikian rupa sehingga dipastikan kebutuhan dasar manusia akan terpenuhi.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.