Type Here to Get Search Results !

RAIH AKHIRATMU, NAMUN JANGAN LUPAKAN DUNIAMU


Oleh: Riza mulyani

Raih akhirat jangan lupakan dunia, satu pesan yang sangat indah dan menarik untuk direnungkan. Pesan ini mengisaratkan bahwa manusia itu sangat layak mendapatkan keberuntungan dunia dan akhirat.

Caranya dahulukan hak Allah ﷻ, setelah itu penuhi hak kita dalam urusan dunia. Contohnya utamakan sholat daripada kerja. Maksudnya, jangan malah sholat ditinggalkan gara-gara sibuk bekerja.

Mari kita tengok pesan ini dalam surat Al-Qasas ayat 77:

وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْاَرْضِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ
"Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan".

Kita bisa meraih akhirat ketika mampu mempotensikan anugerah dan nikmat dari Allah ﷻ. Yaitu bisa berupa harta, ilmu, waktu dan tenaga, untuk dijalan ketaatan kepada Allah ﷻ. Misalnya kita pergunakan untuk dakwah, menuntut ilmu agar paham Islam. Jalan inilah yang akan menghantarkan kita mendekat kepada Allah ﷻ dengan berbagai macam ketaatan. Dan jalan ini pula untuk menggapai pahala di kehidupan akhirat.

Dilain sisi kita tidak boleh melupakan kehidupan dunia, yaitu dari yang Allah ﷻ bolehkan berupa makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal dan menikah. Yang kesemuanya itu berupa pemenuhan gharizah baka, gharizah nau dan hajatul udhowiyah.

Allah ﷻ memberikan kepada manusia hak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. memenuhi hak keluarganya, yaitu hak anak dan istrinya. Allah ﷻ memerintahkan agar manusia menunaikan hak-hak setiap yang mempunyai hak. Karena Allah ﷻ tidak memerintahkan manusia total beribadah 100 %, tanpa memikirkan dunia.

Namun demikian, manusia tidak layak membuat aturan, karena manusia adalah hamba Allah ﷻ yang lemah dan terbatas. Aturan buatan manusia akan menghantarkan pada kerusakan demi kerusakan. Seperti yang terjadi saat ini manusia diberi kebebasan membuat undang-undang sebagai aturan hidupnya. Hasil dari Sistem Demokrasi yang melahirkan kebebasan. Sehingga menimbulkan perselisihan demi perselisihan yang tidak pernah kunjung selesai.

Sejatinya, yang memiliki hak untuk membuat aturan (hukum) adalah Allah ﷻ, jadi manusia tidak ada hak untuk membuat hukum. suka tidak suka hal itu sudah diatur di dalam Islam sebagaimana Allah ﷻ berfirman dalam surat an-nisa ayat 59:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya."

Rasulullah SAW bersabda:

تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ
Aku telah tinggalkan pada kalian dua perkara. Kalian tidak akan tersesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah RasulNya”. (HR. Malik, Baihaqy)

Semakin jelas dari pesan cintanya Allah ﷻ terhadap hambanya. Tentunya kita harus berpikir cemerlang, sebagai umat Rasulullah ﷺ seharusnya kita tidak akan pernah ridha mengambil aturan atau hukum buatan manusia. Karena tidak akan mampu menghantar kepada kehidupan yang bahagia baik di dunia apalagi akhirat. Karena hakikat hukum selain hukum Allah ﷻ akan membuat kita mengejar dunia dan melupakan akhirat. Na'udzubillahi~

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.