Type Here to Get Search Results !

TULI DAN BISU


Oleh: Tini Ummu Faris

اِنَّ شَرَّ الدَّوَاۤبِّ عِنْدَ اللّٰهِ الصُّمُّ الْبُكْمُ الَّذِيْنَ لَا يَعْقِلُوْنَ
"Sesungguhnya makhluk bergerak yang bernyawa yang paling buruk dalam pandangan Allah ialah mereka yang tuli dan bisu (tidak mendengar dan memahami kebenaran) yaitu orang-orang yang tidak mengerti." (QS. Al-Anfal: 22)

Ayat tersebut senantiasa menjadi pengingat diri bahwa jagalah diri kita dari perbuatan yang dilarang padahal telah jelas keterangan yang telah diberikan melalui Al-Qur'an dan Hadits. Jangan menjadi "tuli dan bisu" pada surat Al-Anfal ayat 22 diatas.

Allah ﷻ menyebut bahwa mereka yang "tuli dan bisu" adalah makhluk bergerak yang bernyawa paling buruk dalam pandangan Allah ﷻ. "Tuli dan bisu" di sini bukan makna yang sebenarnya, namun kiasan Allah ﷻ pada orang-orang munafik. Mereka tidak mendengar dan memahami kebenaran, mereka tidak mau mengerti, mereka mendengar kebenaran itu dengan telinganya namun karena kesombongannya dia masih saja menolak Al-Haqq (kebenaran).

Allah ﷻ menciptakan kita dan memberikan kita seperangkat aturan yang harus dipakai dalam kehidupan. Aturan yang sudah pasti sesuai dengan manusia. Karena Allah ﷻ Maha Tahu seluk beluk ciptaan-Nya dan akan dimampukan untuk menjalankannya. Hanya saja, manusia masih banyak yang ingkar. Ada yang benar-benar menolak tidak mau menerima kebenaran. Ada yang "kura-kura dalam perahu" alias pura-pura tidak tahu. Masih banyak yang seenaknya saja memakai aturan. Enggan memakai aturan Allah ﷻ dengan berbagai alasan.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al Baqarah: 208)

Imam Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Allah ta’ala berfirman menyeru para hamba-Nya yang beriman kepada-Nya serta membenarkan rasul-Nya untuk mengambil seluruh ajaran dan syari’at; melaksanakan seluruh perintah dan meninggalkan seluruh larangan sesuai kemampuan mereka.” (Tafsir Ibn Katsir 1/335).

Telah jelas bahwa selama kita mampu, wajib hukumnya menerapkan atau memperjuangkan diterapkannya hukum Allah ﷻ di atas muka bumi, bahkan Allah ﷻ sampai menantang para manusia yang congkak dimana mereka membuat dan menerapkan hukum tandingan dari hukum Allah ﷻ.

أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ ۚ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ
"Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?" (QS. Al-Ma'idah: 50)

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.