Oleh: Umi Rizkyi
Kehidupan saat ini semakin hari serba modern. Tidak ada yang tetap dan monoton. Semua telah mengalami perubahan. Baik secara fisik maupun non fisik. Perubahan yang total maupun sebagian.
Perubahan fisik misalnya banyak di sekitar tempat tinggal terdapat gedung pencakar langit, bangunan baru, jalan raya yang baru, banyak hutan yang ditebang kemudian dijadikan tempat usaha maupun tempat tinggal dan lain-lain.
Perubahan non fisik yaitu pemikiran. Dimana pemikiran orang-orang telah terjadi perubahan. Walau hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Banyak dari kalangan ibu-ibu yang memilih untuk bekerja dari pada menjadi ibu rumah tangga. Yang mana hal tersebut justru sebuah kewajiban bagi seorang muslimah. Namun banyak dari mereka mengabaikannya dan meninggalkan anaknya demi pekerjaannya.
Begitu pula dengan keimanan. Jika seseorang mengenal Islam yang murni, maka ia tidak akan mengotorinya dengan perbuatan syirik yang telah jelas merupakan petunjuk bagi seseorang yang beriman.
Banyak pemikiran kaum milenial saat ini tidak jauh dari mistik dan renik dalam sebuah adat istiadat dan kebiasaan masyarakat pada umumnya. Misal ada sesajen, pengiriman doa kepada orang-orang yang telah meninggal dengan tasyakuran di hari ke 1, 7, 40, 100 serta mereka meyakini hal tersebut agar arwahnya diterima dan tidak menjadi arwah penasaran.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَمْ يَلْبِسُوْٓا اِيْمَانَهُمْ بِظُلْمٍ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمُ الْاَمْنُ وَهُمْ مُّهْتَدُوْنَ ࣖ
"Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan syirik, mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan mereka mendapat petunjuk." (QS. Al-An'am[6]:82).
Telah jelas dari ayat di atas. Bahwa jika Islam murni tidak akan mencampuradukkan antara keimanan dan kesyirikanya. Ia akan tetap menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Kapanpun, di manapun dan dalam keadaan apapun.
Contoh perbuatan yang mencampuradukkan antara iman dan syirik. Ketika seorang mendirikan solat, namun masih mempercayai adanya tempat yang memiliki kekuatan seperti sendang, pohon besar, punden, batu besar dan lain sebagainya.
Islam murni adalah seseorang mendirikan sholat tanpa harus mempercayai hal-hal yang di agungkan, di esa kan, ditinggikan selain Allah SWT.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”
