Type Here to Get Search Results !

ADA APA DENGAN AYAT KURSI?


Oleh: Widya Astuti

اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar” (QS. Al-Baqarah:255).

Sahabat, ayat ini merupakan ayat kursi. Ayat yang mungkin sering kita dengar atau kita baca. Dulu ketika kecil saya sering diajarkan ayat ini dan diminta untuk menghafalkannya. Saya juga sering mendengarkan bacaan ayat ini. Ayat kursi, sebenarnya ada apa dengan ayat kursi? Kenapa disebut ayat kursi ya sahabat?

Kursi dalam ayat ini bukan diartikan sebagai kursi tempat duduk, karena memang bukan kursi seperti itu yang dimaksud. Namun, kursi yang dimaksud dalam ayat ini adalah ilmunya Allah. Dalam Tafsir Al Munir, Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan bahwa makna asal Al Kursi adalah Al ‘Ilmu (ilmu). Oleh karena itu para ulama disebut juga dengan sebutan al karaasi karena mereka adalah orang-orang yang dijadikan pegangan atau sandaran.

Pendapat lain yang juga dikutip Syaikh Wahbah menyebutkan, yang dimaksud dengan Al Kursi dalam ayat 255 Surat Al Baqarah adalah keagungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ada juga pendapat yang menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan Al Kursi di sini adalah kerajaan dan kekuasaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Ayat kursi ialah ayat yang berisi penjelasan kalimat tauhid, yang mana tauhid merupakan suatu hal yang sangat penting dan menjadi pegangan seorang muslim dalam menjalani kehidupan serta dalam menghadapi berbagai macam tantangan. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya), ini berarti tidak ada sesembahan yang benar untuk disembah selain Allah. Konsekuensinya tidak boleh melakukan ibadah apapun kepada selain Allah. Al-Hayyu dan al-Qayyum adalah dua di antara al-Asma’ al-Husna yang Allah miliki. Al-Hayyu artinya Yang hidup dengan sendirinya dan selamanya. Al-Qayyum berarti bahwa semua membutuhkan-Nya dan semua tidak bisa berdiri tanpa Dia.

Tidak mengantuk dan tidak tidur, artinya Allah senantiasa menyaksikan dan mengawasi segala sesuatu. Tidak ada yang tersembunyi dariNya dan tidak lalai terhadap hamba-hambaNya. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi, ini berarti semua yang ada di langit dan yang dibumi adalah milik Allah. Semuanya berada dalam kekuasaan Allah. Tidak ada yang berhak mengendalikan atau mengaturnya kecuali Allah Swt, dan semua berjalan atas kehendakNya.

Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Maksud memberi syafa’at ialah menjadi perantara bagi orang lain dalam mendatangkan manfaat atau mencegah bahaya. Tentunya disini atas izin atau kehendak Allah. Seseorang tidak boleh meminta syafaat kecuali kepada Allah. Selain berdoa, hendaknya kita mewujudkan syarat mendapat syafaat, dengan meraih ridha Allah. Tentunya dengan menaatiNya menjalankan perintahNya semampu kita, dan meninggalkan semua laranganNya.

Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Artinya ilmu Allah meliputi seluruh makhluk, baik yang ada pada masa lampau, sekarang maupun yang akan datang. Allah mengetahui apa yang telah, sedang, dan yang akan terjadi.

Mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya, maksudnya tidak ada yang mengetahui ilmu Allah, kecuali yang Allah ajarkan. Demikian pula ilmu tentang dzat dan sifat-sifat Allah. Kita tidak punya jalan untuk menetapkan suatu nama atau sifat, kecuali yang Dia kehendaki untuk ditetapkan dalam al-Quran dan al-Hadits.

Kursi Allah meliputi langit dan bumi, ini menunjukkan kebesaran atau keagungan Allah. Tidak ada yang bisa menandingi ilmu dan kebesaran Allah. Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, bermakna Allah yang Maha Kuat. Pemeliharaan langit dan bumi beserta isinya sangat ringan bagi-Nya. Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar, artinya Allah memiliki kedudukan yang tinggi. Tentunya kedudukan Allah tidak setara dengan makhluk.

MasyaAllah, luar biasa makna dari ayat kursi ini. Pantas saja ayat ini menjadi ayat yang paling agung diantara ayat-ayat yang lain yang ada dalam Al-Qur’an. Walaupun memang semua surat dalam al-Qur’an adalah surat yang agung dan mulia. Demikian juga seluruh ayat yang dikandungnya. Namun, Allah ta’ala dengan kehendak dan kebijaksanaanNya menjadikan sebagian surat dan ayat lebih agung dari sebagian yang lain. Surat yang paling agung adalah surat al-Fatihah, sedangkan ayat yang paling agung adalah ayat kursi, yaitu di surat Al-Baqarah, ayat 255.

Ubay bin Ka’b radhiallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda: “Wahai Abul Mundzir (gelar kunyah Ubay), tahukah engkau ayat mana di kitab Allah yang paling agung?” Aku menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Beliau berkata, “Wahai Abul Mundzir, Tahukah engkau ayat mana di kitab Allah yang paling agung?” Aku pun menjawab,

اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
Maka beliau memukul dadaku dan berkata, “Demi Allah, selamat atas ilmu (yang diberikan Allah kepadamu) wahai Abul Mundzir.” (HR. Muslim no. 810).

Ada beberapa keutamaan ayat kursi jika dilihat dari sejumlah hadis, diantaranya:

1. Pemimpin ayat Al Quran
لِكُلِّ شَىْءٍ سَنَامٌ وَإِنَّ سَنَامَ الْقُرْآنِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ وَفِيهَا آيَةٌ هِىَ سَيِّدَةُ آىِ الْقُرْآنِ هِىَ آيَةُ الْكُرْسِىِّ
Segala sesuatu itu mempunyai puncaknya dan puncak Alquran ialah surat al-Baqarah, di dalamnya terdapat sebuah ayat pemimpin semua ayat al-quran yaitu Ayat Kursi. (HR. Tirmidzi).
2. Doa mustajab
Siapa yang membaca ayat kursi lalu berdoa, doanya akan dikabulkan Allah karena di dalam ayat kursi ada asma Allah yang paling agung, yakni al hayyu al qayyuum.

اسْمُ اللَّهِ الأَعْظَمُ الَّذِى إِذَا دُعِىَ بِهِ أَجَابَ فِى سُوَرٍ ثَلاَثٍ الْبَقَرَةِ وَآلِ عِمْرَانَ وَطَهَ
Asma Allah yang paling Agung yang apabila dibaca dalam doa pasti dikabulkan ada dalam tiga tempat yaitu surat al-baqarah surat al-imron dan surat Thaha (HR. Ibnu Majah).

Tiga ayat yang dimaksud dalam hadits ini adalah Surat Al Baqarah ayat 255 (ayat kursi), Surat Ali Imran ayat 1-2, dan Surat Thaha ayat 111.
3. Kunci masuk surga
مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِيِّ دُبُرَ كُلِّ صَلاةٍ مَكْتُوبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُولِ الْجَنَّةِ، إِلا الْمَوْتُ
Barang siapa membaca ayat kursi sehabis setiap sholat fardhu maka tiada penghalang baginya untuk memasuki surga kecuali hanya mati (HR. Thabrani).
4. Ayat yang paling agung
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepada Ubay Bin ka’ab, “Ayat kitab Allah manakah yang paling agung?” Ubay menjawab, “Allah dan RasulNya lebih mengetahui.” Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam mengulang-ulang pertanyaannya, maka Ubay menjawab, “Ayat kursi.” Lalu Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Selamatlah dengan ilmu yang kamu miliki, Hai Abu Mundzir. Demi Tuhan yang jiwaku berada di tanganNya, sesungguhnya ayat kursi itu mempunyai lisan dan sepasang bibir yang selalu menyucikan Tuhan yang maha kuasa di dekat pilar arsy.” (HR. Ahmad).
5. Perlindungan dari jin dan sihir
Dari Abdullah bin Ubay bin ka’ab, ayahnya (Kaab) pernah menceritakan kepadanya bahwa ia memiliki sebuah wadah besar yang berisi kurma. Ayahnya biasa menjaga tong berisi kurma itu tetapi ia menjumpai isinya berkurang. Pada suatu malam saat ia menjaganya, tiba-tiba ia melihat seekor hewan yang bentuknya mirip dengan anak laki-laki berusia baligh. Lalu Kaab mengucap salam kepadanya. Makhluk itu pun menjawab salam Kaab.

Siapa kamu, jin atau manusia?” tanya Kaab. “Aku jin” jawabnya, “Kemarikanlah tanganmu ke tanganku.” Makhluk itu mengeluarkan tangannya ke Ka’ab, ternyata tangannya seperti kaki anjing begitu pula bulunya. “Apakah memang demikian bentuk jin itu?” tanya Kaab lagi. “Kamu sekarang telah mengetahui jin. Dikalangan mereka, tidak ada yang lebih kuat daripada aku.” “Apa yang mendorong berbuat demikian?” “Telah sampai kepadaku bahwa kamu adalah seorang manusia yang suka bersedekah, maka kami ingin memperoleh sebagian dari makananmu. “Hal apakah yang dapat melindungi kami dari gangguan kalian?” “Ayat ini, yakni ayat kursi,” jawab jin tersebut.

Keesokan harinya, Kaab berangkat menemui Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam lalu menceritakan hal itu kepada beliau. Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Benarlah apa yang dikatakan oleh si jahat itu.” (HR Hakim, dikutip Ibnu Katsir saat menafsirkan ayat kursi).
Itulah diantaranya keutamaan dari ayat kursi.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Karawang, 17 Agustus 2021

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.