Type Here to Get Search Results !

KEWAJIBAN MENGINGATKAN AGAR BERTAKWA


Oleh : Muslihah

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

بسم الله الرحمن الرحيم
وَمَا عَلَى الَّذِيْنَ يَتَّقُوْنَ مِنْ حِسَا بِهِمْ مِّنْ شَيْءٍ وَّلٰـكِنْ ذِكْرٰى لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ
"Orang-orang yang bertakwa tidak ada tanggung jawab sedikit pun atas (dosa-dosa) mereka; tetapi (berkewajiban) mengingatkan agar mereka (juga) bertakwa." (QS. Al-An'am 6: Ayat 69)
 
Pada masa kini, kebanyakan manusia hidup individualistis. Mereka tidak mau diusik oleh yang lain, meski ia sedang melakukan kemaksiatan. Banyak kalangan ibu-ibu yang suka bergunjing satu dengan yang lain. Padahal semua orang tahu perbuatan yang demikian itu berdosa. Kelak pelakunya akan dipaksa makan daging yang busuk.

Hal ini tak akan berlarut-larut, jika semua bersedia saling mengingatkan. Yang mengingatkan ikhlas lillahi ta'ala demi menjalankan kewajiban dan meraih pahala. Yang diingatkan pun tak tersinggung apalagi marah, karena merasa ditolong hingga terhindar dari berbuat maksiat berkelanjutan.

Sebagai seorang muslim, memiliki kewajiban menutup aurat. Bagi lelaki auratnya sebatas apa yang ada diantara pusar dan lutut. Sementara aurat kaum wanita muslimah adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Kewajiban orang beriman menunjukkan kepada saudaranya akan kewajiban itu bagi mereka yang mungkin tidak tahu bahwa menutup aurat itu wajib. Serta mengingatkan mereka yang sudah tahu kewajiban tersebut, tetapi belum menunaikannya.

Mereka yang ada sedang dimabuk asmara, tak hanya yang muda, bahkan tidak jarang orang tua pun demikian. Jika itu dilakukan dalam lembaga pernikahan dan tak dipamerkan, tak masalah. Namun di zaman sekarang justru mereka yang bukan pasangan halal tidak merasa risih saat menampakkan kemesraan di depan umum. Kewajiban bagi orang yang mengindra perilaku demikian adalah mengingatkan, bahwa hal itu adalah dosa. Semestinya yang diingatkan tak marah, tetapi malah berterima kasih sebab sudah diselamatkan dari berbuat dosa.

Kewajiban antar sesama muslim adalah saling mengingatkan. Ketika saudara sesama muslim melakukan kelalaian terhadap hukum syariat Islam, maka sudah seharusnya ia mengingatkan. Dalam berbagai ayat, perintah Allah dalam hal ini banyak ditemukan. Misal dalam surat Al 'Ashr ayat 3. Disana disebutkan agar orang beriman saling berwasiat dalam kebenaran dan dalam kesabaran.

Contoh lain dalam surat Al Balad disebutkan agar saling berwasiat dalam kebenaran dan dengan kasih sayang. Dalam beberapa ayat yang lain disebutkan perintah Allah akan selalu beramar makruf nahi mungkar. Dalam surat Al An'am ayat 69 tersebut ditegaskan bahwa kewajiban orang beriman hanya mengingatkan kepada mereka, tanpa memiliki tanggung jawab atas dosa-dosa yang mereka perbuat.

Di sini bisa dipahami bahwa ketika ada orang melakukan dosa, dosa itu akan mereka pikul sendiri. Tak ada orang lain yang turut berdosa akibat perbuatannya. Hanya saja sebagai orang beriman memiliki kewajiban sebatas untuk mengingatkan.

Jika mereka bersedia diingatkan maka pahala untuk keduanya. Akan tetapi jika tidak bersedia atau tidak terima ketika diingatkan, maka sudah gugur kewajiban untuk mengingatkan. Artinya jika hanya mendiamkan saat mengetahui seorang melakukan kemaksiatan, berarti ia meninggalkan kewajiban untuk mengingatkan saudaranya. Ia tetap berdosa akibat meninggalkan kewajiban. Bukan berdosa atas perilaku maksiat oleh orang lain.

Sayangnya apa yang dipaparkan di atas tak mungkin terjadi di era sekuleris saat ini. Pada masa kini kebanyakan orang akan marah saat diingatkan. Mereka tidak merasa diselamatkan dari maksiat, tetapi merasa diusik kesenangannya. Mereka juga tersinggung akibat jika diingatkan, sebab mereka merasa perilakunya dianggap buruk. Inilah yang terjadi jika aturan Islam tak diterapkan dalam setiap sisi kehidupan. Padahal aturan Islam itu syamil wa kamil. Syamil artinya menyeluruh. Kamil artinya sempurna.

Jadi aturan Islam itu menyeluruh dalam setiap sisi kehidupan secara detil maupun secara global. Aturan Islam itu juga sempurna karena berasal dari Allah Yang Mahasempurna. Maka setiap aturannya akan berakibat baik pada pelaku dan pelaksanaannya.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”
 
Mojokerto, 25 Juli 2021

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.