Type Here to Get Search Results !

AGAMA ITU SUMBER KEHIDUPAN


Oleh: Arik Rahmawati

شَرَعَ لَكُمْ مِنَ الدِّينِ مَا وَصَّىٰ بِهِ نُوحًا وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَىٰ وَعِيسَىٰ ۖ أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ ۚ كَبُرَ عَلَى الْمُشْرِكِينَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ ۚ اللَّهُ يَجْتَبِي إِلَيْهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَنْ يُنِيبُ
Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). (QS. Asy-Syura [42]: 13)

Dari ayat ini telah kita dapatkan pesan cinta Allah dengan jelas bahwa Allah telah mensyariatkan agama ini untuk umat Nabi Muhammad sebagaimana Allah telah mensyariatkan pada nabi nabi terdahulu yakni nabi Nuh, nabi Musa serta nabi Isa untuk menegakkan keimanan dan melarang kita berpecah belah di dalamnya.

Lafadz syara a seakar dengan kata syariat. Syariat secara bahasa adalah jalan menuju sumber air. Dua kata yang layak kita garis bawahi adalah jalan dan air. Yang pertama adalah jalan. Agama itu adalah jalan, jalan yang mengantar Anda menuju sumber air. Air itu sumber kehidupan, tidak ada makhluk yang hidup kecuali bersumber dari air. Semuanya butuh air.

Begitu pula agama Islam. Agama itu jalan menuju sumber kehidupan yang sesungguhnya. Di jalan inilah kita mendapat pencerahan tentang hidup yang sejahtera. Allah di sini telah memberi wasiat kepada nabi Nuh untuk menegakkan iman. Wasiat adalah pesan khusus yang disampaikan kepada seseorang agar menjalankan amanah. Dia bukan pesan biasa sebagaimana pesan yang lainnya.

Allah telah memberi wasiat kepada nabi Nuh untuk menjalankan agama-Nya. Lalu disambung hingga nabi Muhammad. Allah tidak menggunakan kata wasiat lagi kepada nabi Muhammad melainkan dengan menggunakan kata kami wahyukan. Inilah perbedaan redaksi kata antara nabi Nuh dengan nabi Muhammad.

Kata wasiat itu bisa jadi nabi Nuh tidak mendapatkan perintah langsung dari Tuhannya melainkan ada perantara. Sedangkan untuk nabi Muhammad memakai kata kami wahyukan hal itu menunjukkan bahwa ada hubungan langsung antara nabi Muhammad dengan Allah.

Apabila kita perhatikan ayat ini bahwa ada lima rasul yang disebut, yakni nabi Nuh nabi Muhammad nabi Ibrahim, nabi Musa serta nabi Isa. Adapun terdapat urutan yang tidak lazim yakni setelah nabi Nuh langsung menunjuk kepada nabi Muhammad padahal nabi Muhammad secara urutan adalah nabi terakhir tetapi disebutkan setelah nabi Nuh.

Hal ini mengisyaratkan bahwa ada hubungan yang sangat kuat antara nabi Nuh dengan nabi Muhammad. Apa yang disampaikan oleh nabi Muhammad itu sejalan dengan apa yang disampaikan oleh nabi Nuh. Jangan menduga bahwa prinsip nabi yang terakhir ini menyimpang dari prinsip-prinsip yang diajarkan oleh nabi Nuh. Jangan menduga apa yang disampaikan nabi Muhammad ini menyimpang dari nabi Ibrahim, Musa dan Isa. Semuanya adalah sama bersumber dari Tuhan yang satu yakni Allah ﷻ. Sehingga bisa disimpulkan bahwa agama Islam itu adalah agama para nabi.

Nabi Muhammad ﷺ menggambarkan bahwa Islam ini ibarat sebuah bangunan. Setiap nabi diberi ajaran. Mereka membangun bangunan. Datang nabi yang baru melanjutkan bangunan itu. Datang nabi baru lagi melanjutkan kembali bangunan yang masih belum sempurna itu. Hingga akhirnya berakhir dengan nabi Isa bangunan itu masih menyisakan satu lubang kecil satu bata. Untuk itulah nabi Muhammad datang meletakkan batu itu sehingga sempurna menjadi sebuah bangunan. Ketika haji Wada bangunan itu telah dinyatakan sempurna. Agama Islam telah dinyatakan sempurna.

Lalu di ayat ini pesannya adalah tegakkan agama janganlah bercerai berai di antara kalian. Pada prinsipnya ajaran nabi Nuh, nabi Ibrahim, nabi Musa, nabi Isa itu sejalan dengan ajaran Nabi Muhammad. Pada prinsipnya pokok-pokok ajarannya sama tak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Adapun prinsip dasar yang sama itu adalah tentang keesaan Tuhan, adanya hari kemudian, percaya pada nabi-nabi, percaya pada kitab suci, percaya ada takdir, harus menegakkan syariat yang baik. Rinciannya saja yang berbeda.

Umat nabi Nuh juga menjalankan sholat, mereka juga puasa, mereka juga menutup aurat juga melakukan zakat. Semua wajib sholat, puasa, zakat dan juga menutup aurat akan tetapi rinciannya berbeda-beda. Sholat kita berbeda dengan sholatnya umat nabi Nuh. Puasa kita juga berbeda dengan puasa umat terdahulu. Jadi jangan berpecah-belah masalah prinsip.

Akan tetapi bagi orang kafir Mekah akan susah sekali menerima ajakan untuk berkhidmad kepada Allah. Mereka sangat angkuh terhadap kebenaran yang disampaikan nabi, mereka merasa angkuh untuk mengatakan Tuhan itu Esa, mereka sangat angkuh untuk mengatakan Muhammad itu seorang nabi, mereka merasa angkuh untuk mengatakan ada hari kiamat. Untuk itulah pada hari kiamat nanti akan diputuskan segala perselisihan yang terjadi di antara mereka.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.