Type Here to Get Search Results !

DEMAM 3F DI MASA RASULULLAH


Oleh: Alfi Ummuarifah

Food, Fashion dan Fun. Makanan, pakaian dam hiburan ternyata sudah mengalihkan perhatian masyarakat dari ajakan Rasulullah. Bagaimana tidak, adanya cerita 3F itu sesungguhnya sudah ada di dalam Al-Qur'an. Cerita yang mengalihkan dari ibadah. Tinggalkan ibadah demi 3F. Hal itu Allah ceritakan di dalam surat Al Jumu'ah. Saat itu Rasul sendiri yang mengalami. Serangan 3F mengalahkan peristiwa shalat jumat yang sedang dilaksanakan.

Jika 3F sekarang ini ada. Sesungguhnya bukan hanya melalaikan shalat jumat. Ternyata melalaikan juga shalat yang lain dan kewajiban yang lain serta aktifitas ibadah yang lainnya. Inilah ujian dan cobaan manusia khususnya generasi Z hingga generasi Alpha hari ini. Lalu, bagaimana mengatasinya? Allah tunjukkan di ayat ini. Lihatlah Al-Qur'an surah Al-Jumu'ah ayat 11 berikut ini.

وَاِذَا رَاَوۡا تِجَارَةً اَوۡ لَهۡوَا۟ اۨنْفَضُّوۡۤا اِلَيۡهَا وَتَرَكُوۡكَ قَآٮِٕمًا‌ ؕ قُلۡ مَا عِنۡدَ اللّٰهِ خَيۡرٌ مِّنَ اللَّهۡوِ وَمِنَ التِّجَارَةِ‌ ؕ وَاللّٰهُ خَيۡرُ الرّٰزِقِيۡنَ
Dan apabila mereka melihat perdagangan atau permainan, mereka segera menuju kepadanya dan mereka tinggalkan engkau (Muhammad) sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah, "Apa yang ada di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perdagangan," dan Allah pemberi rezeki yang terbaik.

Ayat sebelumnya mengingatkan orang-orang beriman agar kembali bekerja mencari rezeki yang halal apabila sudah melaksanakan salat Jumat.

Sementara ayat ini menegur kaum muslim yang meninggalkan Rasulullah ketika sedang menyampaikan khutbah Jumat untuk berburu barang dagangan.

Orang-orang beriman yang sedang menyimak khutbah Jum'at, melihat perdagangan, kafilah dagang yang membawa barang-barang berharga tiba di Madinah atau permainan, hiburan musik dan tari yang diselenggarakan guna menyambut kafilah dagang yang baru tiba dari Syam.

Mereka, sebagian besar orang-orang yang sedang menyimak khutbah Jumat itu, segera menuju kepadanya, ke tempat kafilah dagang dan hiburan itu. Mereka meninggalkan engkau Muhammad yang sedang berdiri, menyampaikan khutbah Jumat.

Allah kemudian berfirman, Katakanlah, wahai Muhammad kepada mereka, “Apa yang ada di sisi Allah, kenikmatan surga yang diberikan kepada orang yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya lebih baik daripada permainan, hiburan, musik dan tari, dan perdagangan barang-barang berharga yang dicari dan disukai manusia.” Dan Allah pemberi rezeki yang terbaik kepada setiap manusia.

Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Muslim, Ahmad, dan at-Tirmidhi dari Jabir bin 'Abdullah bahwa ketika Nabi ﷺ berdiri berkhotbah pada hari Jumat, tiba-tiba datanglah rombongan unta (pembawa dagangan). Maka para sahabat Rasulullah bergegas mendatanginya sehingga tidak ada yang tinggal mendengarkan khotbah kecuali 12 orang. Saya (Jabir), Abu Bakar, dan Umar termasuk mereka yang tinggal, maka Allah Ta'ala menurunkan ayat wa idzaa ra'au tijaratan au lahwan, sampai akhir surah).

Pada ayat ini Allah mencela perbuatan orang-orang mukmin yang lebih mementingkan kafilah dagang yang baru tiba dari pada Rasulullah. Saat itu mereka meninggalkan Nabi ﷺ dalam keadaan berdiri berkhotbah.

Ayat ini ada hubungannya dengan peristiwa kedatangan Dihyah al-Kalbi dari Syam (Suriah), bersama rombongan untanya membawa barang dagangannya seperti tepung, gandum, minyak dan lain-lainnya. Menurut kebiasaan apabila rombongan unta dagangan tiba, wanita-wanita muda keluar menyambutnya dengan menabuh gendang. Hal itu sebagai pemberitahuan atas kedatangan rombongan itu, supaya orang-orang datang berbelanja membeli barang dagangan yang dibawanya.

Selanjutnya Allah memerintahkan Nabi-Nya supaya menyampaikan kekeliruan perbuatan mereka dengan menegaskan bahwa apa yang di sisi Allah jauh lebih baik daripada keuntungan dan kesenangan dunia. Kebahagiaan akhirat itu kekal, sedangkan keuntungan dunia akan lenyap.

Ayat ini ditutup dengan satu penegasan bahwa Allah itu sebaik-baik pemberi rezeki. Oleh karena itu, kepada-Nyalah kita harus mengarahkan segala usaha dan tak boleh menomorduakan ibadah karena apapun. Bukan hanya saat shalat jumat, tetapi untuk seluruh ibadah meraih ridho Allah.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.