Type Here to Get Search Results !

HATI YANG LAPANG DAN HATI YANG MEMBATU


Oleh: Alfi Ummuarifah

Setiap orang memiliki sebuah organ yang bernama hati. Hati yang merupakan organ non fisik penerima hidayah. Penerima Islam sebagai agamanya sepenuhnya. Kaffah dari A hingga Z. Tak ada yang dipilih-pilih satu syariat pun untuk ditolak. Semuanya diterima dengan lapang dada.

Nah, hati manusia akhirnya terkategori menjadi dua. Hati yang menerima Islam. Kedua hati yang menolak Islam dan membatu.

Qur'an surat Az-Zumar ayat 22 mengungkapkan hal demikian:

أَفَمَنْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَىٰ نُورٍ مِنْ رَبِّهِ ۚ فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.

Tidaklah sama antara para pendurhaka yang tidak mengambil pelajaran dari kejadian di sekitarnya dengan orang-orang yang mempunyai akal sehat dan mempergunakannya untuk mengambil iktibar.

Maka apakah orang-orang yang dibukakan hatinya oleh Allah untuk menerima agama Islam dan mengamalkan ajarannya lalu dia mendapat cahaya dari Tuhannya sehingga mau mengikuti petunjuk Rasulullah sama dengan orang yang hatinya membatu? Tentu tidak sama.

Maka, celakalah mereka yang hatinya telah membatu karena enggan untuk mengingat Allah dan menyimpang dari jalan-Nya. Mereka itu berada dalam kesesatan yang nyata karena tidak mendapat taufik dan hidayah Allah untuk menerima kebenaran.

Orang-orang yang sesat hatinya, tidak melihat tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah dalam kejadian alam ini. Mereka menyangka kejadian tersebut tidak lain dari suatu proses kejadian alam itu sendiri, tanpa ada yang mengaturnya.

Hal ini disebabkan karena kebodohan dan pandangan mereka yang picik sehingga hati mereka tetap tertutup, dan tidak memungkinkan masuknya pancaran Nur Ilahi ke dalam hatinya. Kedua macam orang itu tentulah tidak sama. Pada ayat yang lain, Allah menegaskan tentang ketidaksamaan kedua macam orang itu.

Ibnu 'Abbas meriwayatkan, "Di antara orang yang telah dilapangkan Allah dadanya menerima agama Islam, ialah Abu Bakar r.a. Ibnu Mardawaih meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud ia berkata:

Rasulullah ﷺ membaca ayat ini, lalu kami bertanya, 'Ya Nabi Allah, bagaimana hati yang terbuka itu?' Beliau menjawab, 'Apabila cahaya menerangi hati, maka ia menjadi terbuka dan lapang.' Kami bertanya, 'Apakah tanda yang demikian itu, ya Rasulullah?' Beliau menjawab, 'Menghadapkan diri kepada kehidupan negeri yang abadi dan menjauhkan diri dari kehidupan negeri yang penuh tipuan dan mempersiapkan diri untuk mati sebelum kematian itu datang.' " (Riwayat Ibnu Mardawaih)

Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dari Ibnu 'Umar, ia berkata:

Bahwa seseorang berkata, 'Ya Rasulullah, orang mukmin yang manakah yang paling baik?' Rasulullah menjawab, 'Mereka yang banyak mengingat mati dan paling banyak persiapannya untuk mati itu, dan bilamana cahaya menyinari hatinya, maka hati itu terbuka dan menjadi lapang.' Para sahabat bertanya, 'Apa tandanya yang demikian itu ya Nabi Allah?' Nabi menjawab, 'Menghadapkan diri kepada negeri yang abadi dan menjauhkan diri dari negeri yang penuh dengan tipuan dan menyiapkan diri untuk mati sebelum kematian itu datang.'

Adapun orang-orang yang kasar hatinya dan membatu akan mengalami kecelakaan yang besar disebabkan sikap mereka yang keras kepala tidak mau ingat kepada-Nya. Seharusnya hati mereka menjadi lembut bila nama Tuhan disebut di hadapan mereka, tetapi muka mereka hitam muram bila mendengar nama Allah disebut dan hati mereka bertambah keras membatu.

Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dari Ibnu 'Umar, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:

Janganlah kamu memperbanyak pembicaraan tanpa menyebut nama Allah, karena banyak bicara tanpa menyebut nama Allah menyebabkan hati menjadi keras. Sesungguhnya orang yang paling jauh dari Allah ialah orang yang keras hatinya.

So, jangan jauh dari Allah. Karena jauh dari Allah itu membuat manusia sulit dalam kehidupannya. Lunakkan hati untuk menerima Islam sepenuhnya. Tanpa memilah dan memilih mana yang disukai atau dibenci.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.