Type Here to Get Search Results !

KEWAJIBAN BERJILBAB


Oleh: Ratty S Leman

Di Kota Hujan kurang lebih 34 tahun yang lalu, aku terpesona dengan banyaknya mahasiswi berjilbab di kampus rakyat. Cantik, anggun dan terpelajar.

Di depan rumah kostku juga ternyata mbak-mbak mahasiswinya berjilbab rapi, cantik dan sholihah. Selalu tersenyum kepada kami di depan rumah kostnya yang tak satu pun dari kami berjilbab.

Setelah beberapa lama cuma bertegur sapa dan senyum, suatu hari salah seorang mbaknya mengajak mengaji. "Nanti sore ada pengajian di sini. Jika mau boleh ikut hadir" sapanya. "O iya mbak" sahut kami yang selesai jalan pagi.

Sore harinya kami bertiga ikut hadir di pengajian tersebut. Pengajian berjalan rutin setiap pekan sekali. Alhamdulillah menambah ilmu agama di samping ilmu umum.

Di kampus pun kami bergaul dengan teman-teman lain yang terlebih dahulu berjilbab. Tampak cantik, sholihah dan smart. Tak ada kesan norak, kesannya modis dan trandy karena mahasiswi gitu lho.

Saat tingkat persiapan bersama kami ada pelajaran agama Islam ditambah reponsi agama dengan kakak asisten agama di masjid Al Ghifari. Rasanya sejuk banget dapat siraman ruhani di antara jadwal kuliah, tugas yang padat dan ujian setiap hari Sabtu. Kalau tidak diimbangi dengan sentuhan ruhani mungkin pada stress.

Alhamdulillah ada dakwah yang diemban oleh para ustadz, para dosen dan kakak-kakak kelas kami sehingga kami mengetahui kewajiban berjilbab ini. "Ada di dalam Qur'an surat Al Ahzab ayat 59 dan An Nur ayat 31" kata kakak pembimbing asistensi. Coba dibaca dan dipelajari. Akhirnya kami tadaburi ayat ini.

Surat Al Ahzab ayat 59:

يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِّاَزْوَاجِكَ وَبَنٰتِكَ وَنِسَاۤءِ الْمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيْبِهِنَّۗ ذٰلِكَ اَدْنٰىٓ اَنْ يُّعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Surat An Nur ayat 31:
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَىٰ عَوْرَاتِ النِّسَاءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.

Kami menjadi faham dengan ayat ini karena ada yang memahamkan. Apalagi lingkungan mendukung baik lingkungan kampus maupun lingkungan kost. Selanjutnya laporan ke orang tua. Mulailah menulis surat keinginan untuk berjilbab. Tak diduga tak dikira, Alhamdulillah diberi kemudahan. Orangtua setuju-setuju saja karena percaya pada anaknya. Tepatnya setelah puang ke rumah beberapa saat sebelum balik ke Bogor lagi dibuatkanlah baju muslim ke penjahit langganan.

Alhamdulillah akhirnya tertunaikan juga kewajiban berjilbab bagi seorang muslimah yang telah baligh di saat usia 19 tahun. Kewajiban ini tertunaikan karena dakwah. Dakwah itu cinta, cinta seorang muslim kepada saudara muslim lainnya agar mereka juga mengetahui syariat (perintah dan larangan) dalam agama.

Akhirnya kami pun ikut berdakwah menebarkan cinta kepada sesama muslim juga. Secara tak sengaja kami menginspirasi teman-teman, keluarga dan saudara untuk ikut berjilbab. Makin lama jilbab makin familiar dan akhirnya menjadi trend atau gaya hidup.

Saat ini di lingkungan sekolah, kampus, kerja dan di tempat umum banyak orang berjilbab. Namun sayangnya saat mereka di lingkungan rumah misalnya di depan rumah, saat ke tukang sayur atau ke warung, ke pos satpam atau tetangga belum berjilbab. Jilbab seperti pakaian jika perginya agak jauh, jika ke tempat dekat tak perlu. Apalagi memakai kaos kaki, banyak yang belum sempurna menutup auratnya.

Dakwah itu cinta. Alhamdulillah diri ini berjilbab karena dakwah maka atas nama cinta izinkanlah kami berdakwah kepada saudara-saudara seiman kami agar mau menutup auratnya dengan sempurna karena perintah itu ada dalam surat cinta-Nya. Allah atas namanya Ar-Rahman dan Ar-Rahim memerintahkan kita para muslimah untuk menutup aurat dengan sempurna, tidak membentuk tubuh, tidak menerawang dan menyerupai pakaian laki-laki. Seluruh tubuh adalah aurat kecuali muka dan telapak tangan. Jangan bosan ya untuk saling mengingatkan.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.