Type Here to Get Search Results !

RAIH GELAR KHAIRU UMMAH. SIAP?


Oleh: Desi

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ ۚ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik." (QS. Ali-Imran ayat 110).

Ayat ini menjelaskan bahwa umat Islam adalah umat terbaik diantara umat lainnya. Setidaknya ada tiga hal yang disebutkan untuk menjadi umat terbaik yaitu menyuruh berbuat makruf, mencegah perbuatan mungkar dan beriman kepada Allah ﷻ.

Kesadaran amar makruf nahi mungkar dengan landasan keimanan kepada Allah, mampu mempersatukan umat dan mendorong semangat juang kaum muslimin pada masa Rasulullah masih hidup, hingga meraih predikat umat terbaik yang kuat.

Dimanapun kita berada tentu akan selalu ada keburukan disekitar kita. Namun jika kita terus berusaha menebarkan kebaikan, maka lambat laun akan mengurangi keburukan dan tidak menutup kemungkinan keburukan itu akan hilang.

Tentunya kita harus mempersiapkan diri menjadi teladan dengan senantiasa membekali diri dengan ilmu Islam. Berkumpul dengan orang-orang berilmu yang akan meminimalisir sifat futur. Amalkan ilmu yang telah diserap, kemudian sampaikan kepada orang lain sehingga orang lain mengikuti jalan dakwah yang kita lakukan.

Di samping itu, kita berusaha aktif bersama dalam mencegah kemungkaran. Mungkar mencakup segala sesuatu yang dibenci dan dimurkai oleh Allah SWT. Tentunya dengan bahasa yang santun ketika menyeru pada kebaikan dan mencegah keburukan.

Apabila melihat suatu kemungkaran maka kita bisa mencegahnya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Sabda Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam:

عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ الخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُوْلُ: «مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيْمَانِ» رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 49]

Bagi yang memiliki kekuasaan atau kekuatan, bisa mencegah kemungkaran dengan kekuasaannya itu. Namun bagi yang tidak memiliki kekuasaan, ada pilihan kedua yang mencegah kemungkaran dengan lisannya, dengan memberi nasehat dan bimbingan.

Namun jika kita tidak kuasa menjalankan kedua cara tersebut, masih ada jalan mencegah kemungkaran yaitu dengan hati dan mendoakan agar orang-orang yang berbuat zalim, kemungkaran, kejahatan diberi kesadaran untuk insyaf. Hati yang tidak rida dengan suatu kemungkaran, termasuk cara untuk mencegah kemungkaran, namun itu adalah selemah-lemahnya iman.

Hadist nabi lainnya yang masih berkaitan dengan hal ini adalah:

قَالَ رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ النَّاسَ إِذَا رَأَوْا الْمُنْكَرَ لَا يُغَيِّرُونَهُ أَوْشَكَ أَنْ يَعُمَّهُمْ اللَّهُ بِعِقَابِهِ
Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya manusia apabila melihat kemunkaran, kemudian mereka tidak merubahnya di khawatirkan Allah akan meratakan adzab-Nya kepada mereka.”  (HR. Ibn Majah dari Abu Bakar, hadits no. 3995).

Amar makruf nahi mungkar adalah bagian dari perintah Allah. Banyak pendakwah yang ber amar makruf tetapi belum menjalankan nahi munkar. Sebab, butuh nyali besar dalam mencegah kemungkaran. Terlebih jika berhadapan dengan penguasa zalim, sudah pasti banyak kekhawatiran akan resiko terburuk.

Padahal, menyampaikan kebenaran pada penguasa zalim merupakan jihad yang paling utama bagi umat Islam. Rasulullah ﷺ bersabda:

أَفْضَلُ الْجِهَادِ كَلِمَةُ عَدْلٍ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ
Jihad yang paling utama ialah mengatakan kebenaran (berkata yang baik) di hadapan penguasa yang zalim.” (HR. Abu Daud no. 4344, Tirmidzi no. 2174, Ibnu Majah no. 4011. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Meskipun seorang penguasa, sejatinya ia pun manusia yang luput dari kesalahan. Nasehat kebaikan dan kebenaran tetap harus tersampaikan agar rida Allah dapat diraih.

Namun hari ini kita hidup di mana umat Islam tersekat-sekat, terpecah dan tidak memiliki perasaan yang sama. Sehingga tidak punya kekuatan untuk menjalankan jihad yang paling utama.

Meski tercecer, hati setiap muslim rindu bersatu dengan saudaranya sesama muslim di manapun berada. Islam ibarat satu tubuh, satu bagian tersakiti, maka bagian tubuh lainnya ikut merasakan sakitnya.

Begitupun hati meronta ketika saudara-saudara kita diluar sana sebagai minoritas di negri nya, hanya untuk mempertahankan aqidahnya saja, mereka bisa kehilangan nyawa. Namun kita yang di sini tidak dapat berbuat banyak untuk menolong mereka. Hanya mampu berdo'a dan membantu ala kadarnya tanpa berani mencabut akar masalah yang sebenarnya. Maka butuh kekuatan besar untuk mencabut setiap kezaliman itu.

Hal ini bisa dilakukan, karena Allah telah mengabarkan bahwa umat Islam adalah umat terbaik. Mari ambil bagian menjadi hamlud dakwah, bersatu melawan kemungkaran. Totalitas mengeluarkan seluruh daya dan kemampuan terbaiknya.

Meski berdakwah menjalankan amar makruf nahi munkar bukan perkara mudah, namun Allah menyebutkan bahwa yang mengambil jalan ini adalah orang-orang yang beruntung. Firman Allah ﷻ:

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar; merekalah orang-orang yang beruntung." (QS. Ali-Imran: 104).

Sudah saatnya bangkit dan memantaskan diri agar layak disebut khairu ummah. Semoga Allah menjadikan kita orang pilihan yang dikuatkan mengambil tanggung jawab besar demi agama Allah. Sehingga harapan Islam kembali memimpin dunia akan terwujud.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.