Type Here to Get Search Results !

DAKWAH SEMAKSIMAL BISA


Oleh: Desi

وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَاحْذَرُوا ۚ فَإِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوا أَنَّمَا عَلَىٰ رَسُولِنَا الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
"Dan ta’atlah kamu kepada Allah dan ta’atlah kamu kepada Rasul (Nya) dan berhati-hatilah. Jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kewajiban Rasul Kami, hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang." (QS. Al-Maidah ayat 92).

Taat kepada Allah harus dibarengi dengan taat kepada Rasulullah. Sami'na waato'na dengan segala perintah dan larangan-Nya. Dan harus senantiasa berhati-hati dari godaan setan, jangan sampe terjerumus pada perbuatan maksiat karena akan mendatangkan kerugian yang nyata.

Jika kamu berpaling” dari apa-apa yang diperintahkan dan yang dilarang kepadaMu, “maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kewajiban Rasulullah hanyalah menyampaikan amanat Allah dengan terang.” Dan dia telah melaksanakan hal itu. Jika kamu mendapatkan petunjuk, maka kebaikannya adalah untuk dirimu, sebaliknya jika kamu berbuat buruk, maka dosanya adalah tanggung jawabmu dan Allah-lah yang akan menghisabmu sementara Rasulullah telah menunaikan tugasnya dan kewajibannya.

Maka apabila kita telah mencoba menjalankan amar Makruf nahi mungkar namun ditolak mentah-mentah, jangan kecewa. Kita manusia tidak punya kuasa untuk merubah hati seseorang, hanya bisa berusaha menyampaikan dan memahamkan tentang ilmu Islam. Adapun tidak diterima itu tidak akan mengurangi usaha kita yang bernilai pahala. Tugas kita hanya menyampaikan. Masalah hasil menjadi urusan Allah ﷻ.

Dakwah itu tentang penyampaian bukan soal penerimaan, namun sebagai pengemban dakwah tidak berhenti pada kalimat tersebut saja. Tidak sekedar merasa telah menyampaikan lalu selesai. Tentu ada target yang ingin dicapai. Harapannya ilmu yang pengemban dakwah sampaikan mampu menyentuh, dan dari diri pendengar ada dorongan ingin menjadi lebih baik sesuai dengan tuntunan agama.

Meski hasilnya Allah yang tentukan, namun perlu evaluasi diri pada setiap pengemban dakwah akan kesantunan sikap dan ucapan serta strategi yang ditempuh. Mengusahakan semaksimal yang dia bisa. Menjadi pendengar yang baik, kemudian memberikan solusi yang mengarahkan pada kebenaran serta menunjukkan bahaya atau akibat dari perbuatan buruk. Melakukan pendekatan penuh kasih sayang sehingga persaudaraan bisa terjalin dengan baik.

Dengan demikian, karena obyek dakwah merasa dihargai dan diperlakukan layaknya saudara, maka hal ini mempunyai peluang lebih besar dakwah bisa diterima dan mendapat simpati dari masyarakat.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.