Type Here to Get Search Results !

MEREKA SEPERTI HEWAN TERNAK, BAHKAN LEBIH SESAT


Oleh: Enny Ummu Almira

Pada juz 19 ini ada satu ayat yang membuat saya tertegun membacanya karena isi atau bunyinya yang membuat berfikir berkali-kali, apa maksud dari ayat ini? Yaitu ayat yang berbunyi, Allah Wa Ta'ala berfirman:

أَمْ تَحْسَبُ أَنَّ أَكْثَرَهُمْ يَسْمَعُونَ أَوْ يَعْقِلُونَ ۚ إِنْ هُمْ إِلَّا كَالْأَنْعَامِ ۖ بَلْ هُمْ أَضَلُّ سَبِيلًا
"atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu)." (QS. Al-Furqan 25: Ayat 44)

Lantas setelah membaca ayat itu, siapakah yang di maksud bahwa mereka hanyalah seperti hewan ternak bahkan lebih sesat jalannya, na'udzubillah. Mereka adalah orang-orang yang di ceritakan pada ayat sebelumnya yaitu yang berbunyi, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

أَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَٰهَهُ هَوَاهُ أَفَأَنْتَ تَكُونُ عَلَيْهِ وَكِيلًا
"Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?" (QS. Al-Furqan 25: Ayat 43)

Dalam ayat diatas di jelaskan mereka adalah yang menjadikan keinginannya sebagai tuhannya, dengan selalu mengikuti hawa nafsunya. Orang-orang jahiliyah, seperti dituturkan oleh Ibnu Abbas, selalu berganti sesembahan. Manakala ada sesembahan yang dipandang lebih baik, mereka akan mengganti sesembahan yang lama dengan yang baru.

Jika di ibaratkan jaman sekarang mungkin ditujukan bagi mereka yang menghalalkan segala cara asal keinginannya terwujud, misalnya seorang gadis rela menggadaikan kehormatannya demi sang pacar sehingga dia mengabaikan yang di larang oleh agama yaitu "Janganlah kamu mendekati zina", dengan kata lain dia berani mengabaikan larangan Allah demi keinginan dia tetap menjadi pacar dari kekasihnya.

Kemudian contoh lain adalah saat seorang muslimah yang awalnya menggunakan penutup aurat, kemudian dia ingin berkerja di tempat yang dia inginkan baik karena pekerjaannya sesuai dengan minatnya atau karena gajinya besar, tapi dengan syarat dia harus membuka aurat kemudian dia memilih membuka aurat daripada menolak pekerjaannya.

Itu hanya sebagian kecil dari sekian banyak contoh kejadian yang ada di realita kehidupan jaman sekarang. Mereka berdalih mencari yang haram saja susah apalagi yang halal, astaghfirullah. Mereka fikir jika mereka tidak mengikuti nafsunya dia tidak akan bahagia atau tidak akan mendapatkan rezeki yang baik, tidakkah mereka tau bahwa jika kita meninggalkan sesuatu karena Allah, maka akan Allah ganti dengan yang lebih baik?

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berkaitan dengan ini adalah hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad, yaitu; “barangsiapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah Ta’ala, maka Allah Ta’ala akan menggantinya dengan sesuatu yang (jauh) lebih baik.

Dan apakah mereka tidak menyadari bahwa yang baik menurut kita tidak selalu berarti baik menurut Allah, begitu pula sebaliknya? Seperti dalam firman-Nya:

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ مَنَعَ مَسَاجِدَ اللَّهِ أَنْ يُذْكَرَ فِيهَا اسْمُهُ وَسَعَىٰ فِي خَرَابِهَا ۚ أُولَٰئِكَ مَا كَانَ لَهُمْ أَنْ يَدْخُلُوهَا إِلَّا خَائِفِينَ ۚ لَهُمْ فِي الدُّنْيَا خِزْيٌ وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ
"Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalanghalangi menyebut nama Allah dalam mesjid-mesjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (mesjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat." (QS. Al Baqarah 2: Ayat 114)

Apakah mereka bisa di golongan ke dalam orang-orang yang lengah karena tidak menggunakan hati, penglihatan dan pendengaran sesuai dengan aturan Allah, mengabaikan dan tidak mengindahkan larangan dan perintah Allah, seperti yang dijelaskan dalam ayat:

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
"Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." (QS. Al A'raf 7: Ayat 179).

Sebutan untuk mereka memang terdengar seolah terlalu fulgar, tapi itulah perumpamaan yang Allah sematkan kepada mereka. Semoga kita berlindung dari sifat yang demikian dan semoga selalu di bimbing agar tetap di jalan Allah, Aamiin.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.