Type Here to Get Search Results !

ULAMA: ORANG YANG PALING TAKUT DENGAN ALLAH


Oleh: Mutiara Aini

Ulama adalah kelompok orang yang mempunyai pengetahuan keislaman yang mendalam yang berbeda dengan yang lainnya. Mereka mampu memberikan solusi dan jawaban terhadap berbagai problematika yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.

Kecintaan dan rasa takut kepada Sang Kholik menyebabkan mereka memiliki perilaku yang selalu disesuaikan dengan ketentuan-Nya. Keberpihakannya sangat jelas, yakni kepada kebenaran dan keadilan yang bersumber dari ajaran-Nya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمِنَ النَّا سِ وَا لدَّوَآ بِّ وَا لْاَ نْعَا مِ مُخْتَلِفٌ اَ لْوَا نُهٗ كَذٰلِكَ ۗ اِنَّمَا يَخْشَى اللّٰهَ مِنْ عِبَا دِهِ الْعُلَمٰٓ ؤُا ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ غَفُوْرٌ
wa minan-naasi wad-dawaaabbi wal-an'aami mukhtalifun alwaanuhuu kazaalik, innamaa yakhsyalloha min 'ibaadihil-'ulamaaa`, innalloha 'aziizun ghofuur
"Dan demikian (pula) di antara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa, dan hewan-hewan ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama. Sungguh, Allah Maha Perkasa, Maha Pengampun." (QS. Fatir 35: Ayat 28)

Pancaran dari sikap ini tergambar pada kejujuran ucapannya, kehati-hatian dalam mengambil sikap, keteladanan akhlaknya, serta orientasi pemikirannya selalu diarahkan pada amar ma'ruf nahi munkar dalam pengertian yang luas.

Bahkan sikap rendah hati kepada sesama orang yang beriman dan ketegasan sikapnya pada perilaku orang-orang yang buruk, memiliki kasih sayang kepada orang-orang yang lemah, tampak sangat menonjol.

Kelompok ulama seperti inilah yang dikategorikan kelompok orang yang menjadi hamba milik Allah ﷻ. Sebagaimana dinyatakan dalam hadis riwayat Thabrani dari Ibn Umar, Rasulullah ﷺ bersabda, ''Sesungguhnya Allah ﷻ memiliki hamba-hamba yang secara khusus membantu memenuhi kebutuhan hidup manusia. Orang-orang datang kepada mereka menyampaikan kebutuhannya. Itulah orang-orang yang selamat dari azab Allah.''

Dalam berbagai hadis dikemukakan bahwa ulama adalah waratsatul-ambiya (ahli waris para nabi), baik ilmu pengetahuannya maupun akhlak dan kelakuannya, sekaligus perjuangannya.

Ibnu Katsir -rahimahullah- berkata: “Sesungguhnya yang takut kepada Allah dan benar-benar takut adalah para Ulama yang mereka paham betul tentang hakekat Allah Ta’ala, karena ketika pengetahuan kepada Yang Maha Agung dan Maha Kuasa sudah sempurna dan bekal ilmu tentang-Nya sudah memadai maka perasaan takut kepada-Nya akan semakin besar.

Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas -radhiyallahu ‘anhu- tentang firman Allah Ta’ala :

إنما يخشى الله من عباده العلماء
Dia berkata, “Mereka yang takut kepada Allah adalah mereka yang mengetahui sesungguhnya Allah Kuasa atas segala sesuatu.

Para ulama menyebutkan bahwa ulama terbagi kepada 3 (tiga) jenis:
  • Ulama ummah (ulama kondang)
  • Ulama daulah atau sulthon (ulama pemerintah)
  • dan Ulama millah (ulama rabbani).

  • Yang dimaksud dengan ulama kondang adalah para ulama atau da’i yang menuruti pendapat dan pikiran mayoritas manusia.

  • Ulama pemerintah adalah ulama yang taat kepada semua perintah penguasa. Ulama yang bekerja untuk memperkuat posisi politik mereka serta menyokong kekuasaannya atas bangsa-bangsa muslim.

  • Ulama Rabbani adalah ulama yang konsisten dalam mengikuti dalil. Ia mengamalkan ilmunya demi mencari ridha Allah ﷻ. Ia ulama yang selalu berusaha untuk mengetahui kebenaran.

Dengan demikian, jika umat Islam saat ini khususnya di Indonesia tidak ada pemimpin yang bisa dijadikan panutan, maka peran ulama yang lurus sangat penting untuk mengarahkan umat kepada jalan yang lurus menuju keridhaan Allah ﷻ.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.