Type Here to Get Search Results !

MODERASI BERAGAMA ADALAH TOLERANSI YANG KONYOL


Oleh: Murli

Entah bangsa dan negeri ini mau dibawa kemana. Bermaksud menciptakan kerukunan antar beragama dengan solusi moderasi Beragama. Solusi atau malah menyesatkan?

Inti moderasi beragama adalah kita diajak mengakui bahwa semua agama itu sama dan benar (ide pluralisme), ini salah satunya.

Sehingga harapannya kita bisa mengakui agama lain. Ibarat ada suami yang punya istri, maka suami itu boleh mengakui istri orang lain. Sama-sama posisinya sebagai istri. Nah lho konyol kan?

Jika disebut solusi, mungkin ini solusi menurut cara pandang Kapitalisme. Mereka bisa menghormati, menghargai, bahkan bisa mengikuti serta ikut dalam aktivitas-aktivitas dalam peribadatan antar agama. Jika dalam agama selain Islam, mereka yang menganutnya mungkin fine-fine saja. Mungkin karena tidak ada larangan dalam agama mereka. Seperti saat lihat film India, ketemu kuil ya berdoa di kuil, ketemu gereja ya berdoa di Gereja. Ingat film Kulfi yang seorang ayah mencari anaknya tidak ketemu-ketemu.

Namun bagaimana dengan cara pandang Islam? Yang notabene Indonesia mayoritas beragama Islam? Harusnya Menag juga memikirkan hal ini. Bagaimana bisa umat muslim tetep bisa menjaga akidahnya? Terlebih Menag juga seorang Ulama Islam.

Jika ada pasal Kemenag adalah milik semua agama dan harus memfasilitasi semua agama, harusnya Islam harus difasilitasi juga sesuai yang diyakini di dalamnya. Bukan disamaratakan dengan agama lain "ini kalo sportif". Bukan membuat-buat tafsir sendiri agar umat Islam bisa digiring terjerat arus moderasi ini.

Seperti halnya seruan mengucapkan selamat hari Natal dan tahun baru untuk umat kristiani tahun ini. Bahkan diserukan kepada Kanwil Kemenag daerah untuk memasang spanduk pengucapan selamat Natal dan Tahun Baru sebagai dalih toleransi antar umat beragama. Jelas ini adalah seruan penyesatan terhadap umat Islam.

Islam itu agama yang unik. Islam tidak bisa disamakan dengan agama lain. Di dalam Islam kita dilarang untuk mengikuti apa-apa aktivitas yang berkenaan dengan agama lain. Bahkan mengucapkan selamat hari rayanya saja haram hukumnya. Karena ucapan menunjukkan sebuah keyakinan. Tentu dalam Islam kita tidak boleh musyrik. Hanya Allah ﷻ Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu juga larangan atas tasyabuh (menyerupai) terhadap kaum lain. Tentu ini hukumnya haram.

Hal ini mengingatkan kita dengan surat Al Kafirun:1-6 juz 30. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

قُلْ يٰۤاَ يُّهَا الْكٰفِرُوْنَ
"Katakanlah (Muhammad), Wahai orang-orang kafir!" (QS. Al-Kafirun 109: Ayat 1)

لَاۤ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَ
"Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah," (QS. Al-Kafirun 109: Ayat 2)

وَلَاۤ اَنْـتُمْ عٰبِدُوْنَ مَاۤ اَعْبُدُ
"dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah," (QS. Al-Kafirun 109: Ayat 3)

وَلَاۤ اَنَاۡ عَا بِدٌ مَّا عَبَدْ تُّمْ
"dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,"(QS. Al-Kafirun 109: Ayat 4)

وَ لَاۤ اَنْـتُمْ عٰبِدُوْنَ مَاۤ اَعْبُدُ
"dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah." (QS. Al-Kafirun 109: Ayat 5)

لَـكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ
"Untukmu agamamu, dan untukku agamaku." (QS. Al-Kafirun 109: Ayat 6)

Meski surat ini turun diperuntukkan orang-orang kafir Quraisy namun surat ini juga berlaku untuk umat Islam saat ini. Di dalam surat ini, Allah ﷻ telah menjelaskan batasan-batasan kita terhadap orang-orang kafir. Kita hanya cukup membiarkannya. Bukan mengikuti yang ia yakini. Untukmu agamamu dan untukku agamaku.

Adapun asbabun nuzulnya adalah adanya orang-orang kafir Quraisy yang hendak mengajak Rasulullah ﷺ untuk menyembah berhala-berhala kafir Quraisy selama satu tahun, dan setahun kemudian mereka mau menyembah Allah ﷻ. Tentu Rasulullah ﷺ menolak ide ini karenaitulah Allah ﷻ menurunkan surat Al Kafirun. Begitu konyolnya kah ide moderasi? Ternyata dizamannya Rasulullah ﷺ sudah ada ide moderasi itu.

Dengan adanya moderasi ini seharusnya membuat kita sebagai umat muslim harus menolak. Karena ide ini bukan untuk kemaslahatan umat namun berpotensi menjadi boomerang untuk kita menjadi pengikut jalannya orang-orang kafir. Naudzubillahimindzaalika. Maka kuatkan akidah, cari ilmu dan bangga dengan Berislam Kaffah.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.