Type Here to Get Search Results !

PERNIAGAAN DENGAN ALLAH


Oleh: Tini Ummu Faris

إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَىٰ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُم بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ ۚ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ ۖ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنجِيلِ وَالْقُرْآنِ ۚ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ ۚ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُم بِهِ ۚ وَذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ التَّائِبُونَ الْعَابِدُونَ الْحَامِدُونَ السَّائِحُونَ الرَّاكِعُونَ السَّاجِدُونَ الْآمِرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّاهُونَ عَنِ الْمُنكَرِ وَالْحَافِظُونَ لِحُدُودِ اللَّهِ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ
Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri mau-pun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung. Mereka itu adalah orang-orang yang bertobat, beribadah, memuji (Allah), mengembara (demi ilmu dan agama), rukuk, sujud, menyuruh berbuat makruf dan mencegah dari yang mungkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang yang beriman.” (QS At-Taubah: 111-112)

MasyaAllah, sejatinya ayat tersebut menjadi motivasi bagi kita bahwa jual beli dengan Allah ﷻ balasannya adalah surga. Tidakkah kita bergembira dengan kabar ini? Ayat ini merupakan janji Allah ﷻ. Janji Allah ﷻ adalah pasti benar.

Hanya saja, tidak semua tergiur perniagaan mulia ini. Banyak godaannya, baik dari dalam diri kaum Muslim itu sendiri maupun dari luar. Bahkan bisa saja di antara kaum mukmin masih saja ada yang tidak menyadari dengan perniagaan yang agung ini.

Allah ﷻ sudah sangat jelas menggambarkan tentang siapa saja pelaku yang melakukan perniagaan tersebut. Mereka adalah yang berperang di jalan Allah ﷻ, orang-orang yang bertobat, beribadah, memuji (Allah), mengembara (demi ilmu dan agama), rukuk, sujud, menyuruh berbuat makruf dan mencegah dari yang mungkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah ﷻ.

Dari yang Allah ﷻ sebutkan tersebut, adakah posisi kita di sana? Masihkah kita berpaling dari peringatan-Nya? Ataukah kita tidak mengindahkan ayat-ayat-Nya? Astagfirullah.

Padahal janji-Nya adalah pasti. Kabar gembira ini selayaknya membuat kita semakin termotivasi untuk berniaga dengan-Nya. Sejatinya mempersembahkan yang terbaik untuk-Nya karena balasannya pun adalah yang terbaik yaitu surga-Nya.

Semoga kita termasuk kategori yang bertransaksi dengan Allah tersebut. Tetaplah istikamah menjadi pengemban dakwah Islam. Salah satu tanda orang yang berniaga dengan-Nya. Menjadi pengemban dakwah di tengah zaman yang sudah semakin kacau adalah sesuatu yang istimewa, luar biasa. Kita harus menaklukkan tantangan zaman juga menaklukkan hawa nafsu. Tidak dimuhgkiri, godaan menerpa. Namun, tergantung bagaimana kita menyikapinya. Mau berlepas diri menjadi pengemban dakwah atau tetap istikamah.

Benar, istikamah di jalan dakwah itu tidak mudah. Namun, bila motivasi terbesar kita adalah rida Allah ﷻ, insyaAllah mudah. Berpegang teguh pada agama Allah ﷻ, inilah yang harus kita lakukan.

Hambatan dakwah jadikanlah sebagai peluang dan tantangan kita. Kita bisa mempercantik uslub dakwah kita dengan memakai sarana-sarana yang mudah. Janganlah kalah dengan zaman dan menyalahkannya. Jadilah kita sang penakluk zaman, pengemban dakwah yang tangguh.

Memang tidak mudah menjadi uswah. Namun inilah amanah kita. Kala kita mengoptimalkan dalam bertransaksi dengan-Nya, Dia akan mempermudahnya, insyaAllah. Ingatlah, balasannya adalah surga.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.