Type Here to Get Search Results !

MENYIAPKAN MAQAM


Quran surat Al-Insyiqāq: 1-9:

إِذَا السَّمَاءُ انْشَقَّتْ
وَأَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْ
وَإِذَا الْأَرْضُ مُدَّتْ
وَأَلْقَتْ مَا فِيهَا وَتَخَلَّتْ
وَأَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْ
يَا أَيُّهَا الْإِنْسَانُ إِنَّكَ كَادِحٌ إِلَىٰ رَبِّكَ كَدْحًا فَمُلَاقِيهِ
فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ
فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا
وَيَنْقَلِبُ إِلَىٰ أَهْلِهِ مَسْرُورًا
Apabila langit terbelah, dan patuh kepada Tuhannya Dan sudah semestinya langit itu patuh, dan apabila bumi diratakan, dan memuntahkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong, dan patuh kepada Tuhannya Dan sudah semestinya bumi itu patuh, Wahai manusia! Sesungguhnya kamu telah bekerja keras menuju Tuhanmu maka kamu akan menemui-Nya. Maka Adapun orang yang catatannya diberikan dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali bersama kaumnya yang sama-sama beriman dengan gembira.

Wahai shabat muslim, mari kita duduk bersama. Mendudukan pikiran kita, mengutamakan berpikir yaitu berpikir yang tidak sekedar cerdas tapi mustanir. Duduk dalam lautan ilmu, menggali satu-persatu untuk menerapkan hukum Islam yang berlaku. Karena hanya syariat-Nya lah yang wajib kita tiru. Hingga kelak kita akan memetik kebahagiaan pada kehidupan yang baru, kebahagiaan surga yang menantimu.

Hukum perbuatan manusia sejatinya akan selalu berhubungan dengan amal shalih ataupun salah. Kehidupan ini hanyalah singgah sebentar, harusnya kita hawatir bila langit nanti terbelah, bumi ini pecah dan memuntahkan isinya, lalu kita buka tabungan amal ternyata kosong melompong tiada isi. Seperti halnya ketika kita dalam perjalanan membawa bekal yang isinya ternyata hanya kerikil-kerikil yang memberatkan perjalanan. Ketika sampai pada tujuan tiada yang bisa digunakan untuk memberi manfaat untuk kita. Tzumma naudzubillah.

Ayat ini seharusnya kita jadikan pelajaran untuk meyakini adanya akhirat kelak. Agar ketika maqam tempat kita berada di dua tempat surga dan neraka, kita berada di surga. Karena tengah-tengah di antaranya tidak bisa di kavling dengan bayaran apapun untuk membelinya.

Lalu bagaimana dengan orang yang ingkar? Orang kafir maupun muslim yang ingkar?

Gelegar demtuman terikakannya akan membayar perbuatannya selama di dunia. "Celakalah aku" ditunjukanlah semua perbuatannya langsung terpampang dahsyat di depannya. Maqam api yang menyala-nyala terbuka siap menjadi tempat tinggalnya. Sebuah kavling menyeramkan yang kalau kita semua sadari kita sama sekali tidak ingin memesannya.

Namun kerugian tidak ia rasakan di dunia, karena di dunia ia bahagia bersama keluarganya. Keluarga yang membawa mereka senang sampai melampaui batas. Tidak mau mengenal dengan baik siapa Penciptanya. Sehingga perbuatanya sesuai dengan nafsunya semata. Mereka membuang amal baiknya lalu menggantinya dengan sahwat dunia dan merasa dunia hanya miliknya. Sehingga muncul perintah setan dengan kewenangannya.

Yang jelas, kewenangannya itu melanggar aturan Allah ﷻ. Menganggap aturan agama kuno dan butuh perbaikan, modernisasi sesuai zaman sekarang. Memicu munculnya aturan bebas, baik miras, seks bebas, berpikir bebas meskipun aturannya menuai gugatan seperti UU HIP hingga munculnya Permendikbud No. 30 tahun 2021 dan apa lagi nanti?

Saat ini dunia berputar dengan pola seperti ini, semoga menjadikan umat segera sadar perlunya pola pikir dan sikap yang shalih, pemimpin yang shalih, aturan yang shahih. Bila sekarang saja karut marut tidak jelas maqamnya di dunia apalagi kelak di akhirat yang lebih menyeramkan.

Maka penting untuk segera diatur dengan petunjuk terbaik yaitu aturan Allah ﷻ semata yang menjanjikan maqam yang jelas, yaitu surga.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.