Type Here to Get Search Results !

MENSYUKURI NIKMAT


Oleh: Mutiara Aini

Hampir setiap saat kita mendapatkan nikmat yang banyak dari Allah ﷻ, namun terkadang masih merasa kurang, merasa sedikit nikmat yang Allah ﷻ beri. Padahal Allah ﷻ memberi kesehatan kepada kita yang jika harus dibayar amatlah mahal. Allah ﷻ beri umur panjang, yang kalau dibeli dengan seluruh harta kita pun tidak akan sanggup membayarnya.

Namun demikianlah sikap manusia, selalu menggap bahwa hanya harta yang merupakan nikmat, harta saja yang dianggap sebagai rezeki. Padahal kesehatan, umur panjang, lebih dari semua itu adalah keimanan, semua adalah nikmat dari Allah ﷻ yang luar biasa.

Kenikmatan yang Allah ﷻ berikan kepada kita sangatlah banyak, tidak bisa terhitung berapa nikmat yang sang Pencipta berikan dalam kehidupan kita.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّاۤ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَ ۗ
innaaa a'thoinaakal-kausar
"Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak."

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَا نْحَرْ ۗ
fa sholli lirobbika wan-har
"Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah)."

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّ شَا نِئَكَ هُوَ الْاَ بْتَرُ
inna syaani`aka huwal-abtar
"Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah)."
(QS. Al-Kausar 108: Ayat 1- 3)


Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan bahwa nikmat itu ada 3 macam:
  • Pertama, adalah nikmat yang nampak di mata hamba.
  • Kedua, adalah nikmat yang diharapkan kehadirannya.
  • Ketiga, adalah nikmat yang tidak dirasakan.

Adapun dua nikmat ini seringkali dilalaikan oleh manusia termasuk pula hamba yang faqir ini. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
"Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang". (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)

Perlu kita ketahui bahwa rizki yang paling besar yang Allah berikan pada hamba-Nya adalah surga (jannah). Inilah yang dijanjikan oleh Allah pada hamba-hamba-Nya yang sholeh. Surga adalah nikmat dan rizki yang tidak pernah disaksikan oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah tergambarkan dalam benak pikiran. Setiap rizki yang Allah sebutkan bagi hamba-hamba-Nya, maka umumnya yang dimaksudkan adalah surga itu sendiri.


Tiga cara mensyukuri nikmat Allah yaitu:

1. Bersyukur dengan hati.
Yaitu dengan keyakinan dan mengakui bahwa segala nikmat yang didapatkan pada hakikatnya berasal dari Allah semata.

2. Bersyukur dengan lisan.
Yaitu dengan membicarakan kepada orang lain tentang nikmat yang Allah berikan kepadanya sebagai bentuk rasa syukur dan kepada Allah ﷻ, bukan dengan tujuan untuk membanggakan diri dan menimbulkan rasa iri kepada orang lain.

3. Bersyukur dengan anggota tubuh.
Yaitu dengan cara menggunakannya untuk melaksanakan berbagai ketaatan kepada Allah ﷻ.

Sudah sepantasnya untuk kita selalu mensyukuri nikmat yang Allah berikan dan menjaga nikmat tersebut karena suatu saat akan dikembalikan kepada-Nya.

Barang siapa yang bersyukur, maka nikmat Allah akan semakin bertambah. Sebaliknya, jika tidak bersyukur, maka azab dari Allah akan datang mengancam. Na'udzubillah~

Teruslah bersyukur atas nikmat dan rezeki yang Allah beri, apa pun itu meskipun sedikit. Yang namanya bersyukur adalah dengan meninggalkan maksiat dan selalu taat pada Allah ﷻ.

Abu Hazim mengatakan, “Setiap nikmat yang tidak digunakan untuk mendekatkan diri pada Allah, itu hanyalah musibah.” Mukhollad bin Al Husain mengatakan, “Syukur adalah dengan meninggalkan maksiat.” (‘Uddatush Shobirin, hal. 49, Mawqi’ Al Waroq)

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.