Type Here to Get Search Results !

HUJAN


Oleh: Muslihah Saiful

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
ذٰ لِكُمُ اللّٰهُ رَبُّكُمْ خَا لِقُ كُلِّ شَيْءٍ ۘ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۖ فَاَ نّٰى تُؤْفَكُوْنَ
"Demikianlah Allah, Tuhanmu, Pencipta segala sesuatu, tidak ada Tuhan selain Dia; maka bagaimanakah kamu dapat dipalingkan?" (QS. Ghafir 40: Ayat 62)

Hujan deras mengguyur disertai angin. Daun-daun beterbangan mengotori halaman dan teras rumah. Bahkan beberapa pohon tumbang. Beruntung tidak menghalangi seluruh jalan. Hanya pinggir jalan yang sedikit terganggu.

Alhamdulillah ala kulli hal. Meski beberapa bagian ada genting yang bocor, tapi kami tidak sampai kebasahan dan kedinginan. Hujan ini sendiri merupakan berkah yang tidak terperi. Sebab hujan udara jadi sejuk. Beberapa hari sebelum turun hujan kemarin, cuaca sangat tidak nyaman, panas namun saat kipas angin dinyalakan pun tak banyak membantu. Aku sendiri merasa kulitku terasa sangat panas.

Saat hujan pertama akan tercium bau tanah basah. Sebuah aroma khas yang menguar menjadi aroma terapi tersendiri, yang sulit ditemukan kecuali di permulaan hujan. Suara genting yang tertimpa air hujan bagaikan musik indah membawa suasana sunyi. Ditambah suara kodok yang ramai bagai orkestra. Sungguh indah terasa di telinga.

Selain itu dengan turunnya hujan aku tidak perlu bersusah payah menyiram tanaman yang ada di halaman depan. Ada beberapa tanaman lombok, tomat dan beberapa aneka bunga. Ada juga jahe, lengkuas dan kunyit.

Meski tanpa ada angin yang merobohkan pohon, hujan di mataku adalah sebuah pertunjukan hasil Mahakarya Sang Pencipta alam semesta. Cobalah renungkan. Adakah manusia mampu membuat semacam hujan? Air turun setetes demi setetes, rata di permukaan tanah. Memakai shower pun tak bisa menyerupai hujan. Saat Mahakaya Sang Pencipta ini ditunjukan adalah waktu terkabulnya setiap doa yang dipanjatkan.

Ibnu Qudamah dalam Al Mughni menjelaskan, "Dianjurkan berdoa ketika turunnya hujan, sebagaimana diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam bersabda":

 اُطْلُبُوا اسْتِجَابَةَ الدُّعَاءِ عِنْدَ ثَلَاثٍ : عِنْدَ الْتِقَاءِ الْجُيُوشِ ، وَإِقَامَةِ الصَّلَاةِ ، وَنُزُولِ الْغَيْثِ
"Carilah doa yang mustajab pada tiga keadaan: Bertemunya dua pasukan, Menjelang sholat dilaksanakan, dan saat hujan turun."

Kemudian dalam hadis dari Sahl bin Sa'ad, beliau berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

 ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِوَ تَحْتَ المَطَرِ
"Dua doa yang tidak akan ditolak: Doa ketika azan dan doa ketika ketika turunnya hujan."

Maka bisa jadi Indonesia ini jauh dari tempat-tempat mustajabah seperti, maqam Ibrahim, Hijr Ismail, atau pun raudlah. Akan tetapi curah di negeri ini cukup tinggi. Maka kaum muslim di negeri ini tidak perlu bersedih hati atau iri bertempat jauh dengan makam-makam nabi. Jika ingin berdoa yang mustajab, berdoalah di waktu hujan terjadi.

Sebuah doa yang sangat terkenal di saat turun hujan.

اللهم صيبا نافعا
"Ya Allah, anugerahkan kepada kami hujan yang bermanfaat. Aamiin."

Ya. Semoga hujan deras yang turun, tidak menjadi bencana bagi kita. Bisa dilihat di layar televisi bahwa beberapa daerah dilanda banjir, padahal hujan baru saja mengguyur. Baru juga hitungan hari, tapi hujan bagai tidak mau mengerti. Banjir melanda di berbagai penjuru negeri.

Tadi sore saya mendengar kabar di daerah Batu Malang terjadi banjir bandang. Ya, hujan sore tadi memang sangat deras, bagai dicurahkan dari langit. Di Paciran Lamongan sore tadi juga terjadi hujan plus angin ribut. Beberapa atap rumah tersingkap oleh angin. Masya Allah. Allahu Akbar.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.