Type Here to Get Search Results !

KEMENANGAN YANG AGUNG


Oleh: Riza Mulyani

Islam adalah agama dakwah dan perjuangan yang kehadirannya ditujukan untuk memperbaiki sistem dan perilaku kehidupan manusia yang telah jauh dari nilai-nilai Ilahi. Itulah sebabnya Rasulullah ﷺ melakukan upaya perbaikan manusia dengan jalan pengajaran, dakwah dan perjuangan untuk mengubah kehidupan jahiliyah yang penuh kezaliman menjadi kehidupan yang penuh rahmat dan kebaikan.

Seperti kondisi kehidupan hari ini, disebut sebagai jahiliyah modern adalah sebuah kondisi yang mesti menjadi fokus kaum Muslimin untuk memperbaikinya. Dengan metode yang sudah dicontohkan Rasulullah ﷺ, ketika menghadapi kaum Quraisy yang begitu jahat. Namun Rasulullah ﷺ menghadapinya dengan penuh kesabaran, kebaikan dan doa, tidak membalasnya dengan kejahatan yang sama.

Maksudnya, barang siapa yang berbuat jahat terhadap dirimu, tolaklah kejahatan itu darimu dengan cara berbuat baik kepada pelakunya. Seperti yang dikatakan oleh Umar r.a., "Hukuman yang setimpal bagi orang yang durhaka kepada Allah karena menyakitimu ialah dengan cara kamu berbuat taat kepada Allah dalam menghadapinya."

Yakni jika engkau berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepadamu, maka kebaikan yang kamu ulurkan kepadanya akan melunakkan hatinya dan berbalik menyukai dan menyenangimu, hingga seakan-akan dia menjadi teman yang dekat denganmu dan akan tertanamlah di dalam hatinya rasa kasihan kepadamu dan ingin berbuat baik kepadamu. Seperti firman Allah ﷻ dalam surat Fussilat ayat 34:

وَ لاَ تَسْتَوِ ى الْحَسَنَتُ وَلاَ السَّىِّئَةُ اُ دْ فَعْ بِا لَّتِى هِىَ اَ حْسَنُ فَإِ ذَا الّذِ ى بَىْنَكَ وَ بَىْنَهُ عَدَا وَةٌ كَأَ نَّهُ وَ لِىُّ حَمِىْمٌ
"Dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan seperti teman yang setia".

Ayat tersebut bisa dihubungkan dengan Abu Sufyan ibn harb yang ketika jahiliyah merupakan musuh Islam sering menganiaya Rasulullah ﷺ kemudian menjadi wali (sahabat) yang bersih, ketika Rasulullah ﷺ dan para Sahabat menyikapi kejahatannya dengan kebaikan MayaAllah.

Para pengemban dakwah bisa mengambil pelajaran pada sosok sahabat Umair ra. Beliau diutus sebagai duta pertama Islam yang dikirim Rasulullah ﷺ, untuk menjadi pengemban dakwah di Madinah sebelum hijrah.

Pada suatu hari, saat mushab bin Umair tengah berdakwah sebagaimana biasanya, datanglah Usaid bin hudhair (kepala suku kabilah Abdul asyhal) di Madinah. Saat itu Usaid menodong Mushab dengan tombak, Usaid yang sedang marah menganggapnya telah mencoba mengacaukan kaumnya. Namun, Mushab tetap tenang bahkan raut wajahnya tidak berubah sedikitpun, di sisi lain bagaikan singa yang hendak menerkam mangsanya. Usaid bin Hudhair memuntahkan kalimat kasar yang sejak awal membuncah didadanya. "Apa maksud kalian hendak membodohi rakyat kecil kami? segera tinggalkan tempat ini!, jika tidak nyawamu akan melayang". Mendengar hal tersebut Mushab tetap tenang, dan justru dari lidahnya mengalir kata-kata sangat halus namun menggugah. Mushab mengatakan "kenapa anda tidak duduk dan mendengarkan dulu? Jika anda menyukai apa yang saya sampaikan, silakan anda menerimanya. Sebaliknya jika anda tidak suka, maka kami akan menghentikan apa yang tidak anda sukai itu". Usaid bin Hudhair menerima tawaran bijaksana itu.

Setelah Mushab membacakan beberapa ayat alqur'an dan menyampaikan dakwahnya, maka dada Usaid hudhair mulai terbuka dan bercahaya. Tombak yang tadi dipancangkannya kini lepas dan terjatuh ke tanah. Belum sempat Mushab menyelesaikan seruannya. Usaid berseru, "alangkah indahnya dan benarlah ucapan itu!. Dan apakah yang harus dilakukan orang yang hendak masuk kedalam agama ini?" Begitulah Usaid bin Hudhair masuk Islam.


Para pengemban dakwah!

seperti itulah dakwah yang didasari dengan kecintaan yang tulus. Mushab bin Umair menebar cahaya dengan lugas, dalam beragumentasi. Maka, hendaknya pengemban dakwah menyampaikan gagasan dan keyakinan Islam dengan penuh cinta dan argumentatif. Karna yang disebarkan pengemban dakwah bukanlah bahaya. Tetapi cahaya Islam yang akan menerangi seluruh dunia dari kegelapan kemaksitan menuju kepada cahaya kebaikan. Itulah kemenangan yang agung.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.