Type Here to Get Search Results !

JANGAN MENUNDA SEDEKAH


Oleh: Tini Ummu Faris

"Muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga". Slogan lama yang cukup masyhur di kalangan masyarakat. Istilah foya-foya lebih cenderung mengarah pada makna menghabiskan harta secara berlebihan untuk hal yang kurang bahkan tidak bermanfaat. Jarang atau bahkan tidak pernah dikatakan yang membelanjakan hartanya untuk infak dikatakan sedang foya-foya. Kebiasaan foya-foya ini masih banyak dilakukan oleh sebagian orang karena mereka menganggap mumpung masih ada usia, mumpung masih ada harta. Kalau sudah tiada kan yang memanfaatkan harta bukan kita tapi orang lain yang notabene pewaris kita.

Tua kaya raya. Wuih... Siapa yang tidak mau menjadi orang kaya. Pasti semua orang mencita-citakannya. Yang belum kaya pun mereka berandai-andai bila menjadi kaya akan begini akan begitu. Ada yang mengatakan bila aku kaya akan membangun masjid, akan bersedekah kepada fakir miskin dan anak yatim, akan berinfak setiap hari, dan lain-lain. Ada juga yang berazam bila aku kaya akan belanja setiap hari sepuasnya, akan jalan-jalan ke luar negeri, akan membeli baju branded, akan membeli kapal pesiar dan lain-lain. Tentu, berharap menjadi orang kaya bukanlah satu hal yang terlarang. Namun, kita sebagai muslim hendaknya senantiasa ingat untuk memanfaatkan amanah harta yang Allah ﷻ beri pada kita. Pada setiap harta kita, masih ada hak orang lain, baik berupa zakat maupun infak sedekahnya. Janganlah pelit untuk menginfakkan sesuai dengan pos-pos yang telah Allah ﷻ tetapkan.

Mati masuk surga. Alhamdulillah. Namun, tentu ini pun harus sejalan dengan ketentuan Allah ﷻ terkait masuk surga. Ada kriteria yang Allah ﷻ syaratkan untuk seseorang bisa masuk surga. Ya, selain iman, ia juga harus dalam keadaan takwa. Takwa yaitu menaati Allah baik menjalankan segala perintah-Nya maupun menjauhi semua larangan-Nya. Bila tidak ada iman, seseorang sebaik apapun dalam kaca mata manusia tudak akan bisa masuk surga. Tanpa ketakwaan pun demikian, seseorang akan dimasukkan ke surga sesuai dengan kadar takwanya.

Nah, akankan yang berfoya-foya dan kaya akan masuk surga?

Dalam sebuah ayat Allah ﷻ berfirman:

وَاَنْفِقُوْا مِنْ مَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُوْلَ رَبِّ لَوْلَآ اَخَّرْتَنِيْٓ اِلٰٓى اَجَلٍ قَرِيْبٍۚ فَاَصَّدَّقَ وَاَكُنْ مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ
Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang sholeh.” (QS. Al-Munafiqun, 63: 10)

Juga dalam kelanjutan ayat tersebut:

وَلَنْ يُّؤَخِّرَ اللّٰهُ نَفْسًا اِذَا جَاۤءَ اَجَلُهَاۗ وَاللّٰهُ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Dan Allah tidak akan menunda (kematian) seseorang apabila waktu kematiannya telah datang. Dan Allah Maha teliti apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Munafiqun, 63: 11)

Berkaitan dengan ayat tersebut, Imam Ibnu Katsir berpendapat bahwa setiap orang yang berlebihan dalam apapun terutama terlalu pelit akan merasakan penyesalan menjelang ajal tiba serta dirinya meminta agar dipanjangkan lagi usianya. Sayangnya saat Malaikat pencabut nyawa sudah datang tidak ada yang bisa melawan.

Ayat tersebut mengingatkan kepada kita bahwa janganlah terjadi penyesalan di akhir kelak. Allah ﷻ perintahkan untuk menginfakkan sebagian dari yang Allah ﷻ beri sebelum kematian itu datang. Tidak ada lagi guna permintaan seseorang pasca kematiannya, "Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh."

Allah ﷻ mengingatkan pula bahwa ajal tidak bisa dimajukan atau dimundurkan. Kematian seseorang tidak bisa ditunda. Bila ajal sudah menjemput, berakhirlah masa hidupnya di dunia.

Karena itu, berfoya-foya itu sungguh tidak ada kebaikannya sedikit apapun. Berbeda dengan kondisi berlebihan terhadap sedekah, ia akan menjadi tabungan amal bekal kelak di hari akhir. Hendaknya kita membelanjakan harta kita sesuai dengan kehendak Allah ﷻ. Apapun yang kita sedekahkan tidak akan pernah membuat harta kita berkurang, bahkan sebaliknya akan lebih berkah.

Dalam sebuah hadis Nabi ﷺ bersabda:

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ، وَمَا زَادَ اللهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ، إِلَّا عِزًّا، وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللهُ
Tidaklah sedekah itu mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambah bagi seorang hamba dengan pemberian maaf-Nya kecuali kemuliaan serta tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah kecuali Dia akan meninggikan derajatnya.” (HR. Muslim)

Jelas, dalam hadis tersebut dijelaskan bahwa sedekah tidak akan mengurangi harta.

Karena itu, sebelum penyesalan datang, yuk, infakkan harta kita sesuai dengan ketentuan yang diberikan Allah ﷻ.

Ungkapan penyesalan orang yang tidak berinfak ini seperti perkataan manusia yang di gambarkan dalam Al-Qur'an:

حَتَّىٰ إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ ۚ كَلَّا ۚ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا ۖ وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ
(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia). Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.” (QS. Al-Mukminun: 99-100)

Sungguh, telah banyak peringatan Allah ﷻ agar kita senantiasa mena'atinya termasuk dalam hal infak. Jangan sampai kita menjadi orang yang menyesal. Krena hidup hanya sekali, tidak akan berulang lagi, yuk fastabiqul khairat.

Yaa Rabb, mampukan kami untuk mengoptimalkan sisa usia yang Engkau beri dengan mengisinya hanya dengan ketaatan kepada-Mu. Mampukan kami untuk berinfak sedekah sebaik-baiknya dan sebanyak-banyaknya untuk menebarkan manfaat terhadap sesama manusia. Aamiin.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.