Oleh: Emmy Emmalya
Manusia saat ini banyak yang melakukan perbuatan sia-sia dengan mengira perbuatannya telah sesuai dengan perintah dan larangan Allah.
Mereka melakukan perbuatan itu bukan berdasarkan ilmu dan proses berpikir untuk memahami tapi hanya mengikuti orang kebanyakan alias Islam KTP.
Celakanya orang kebanyakan itu tidak berpijak pada ilmu yang benar dalam memahami perintah dan larangan Allah yang termaktub dalam Al Qur'an dan As-sunnah.
Sebagai contoh, kebanyakan seorang yang mengaku dirinya muslim sudah mencukupkan diri untuk mengamalkan ibadah-ibadah mahdhoh saja tanpa mau memahami perintah dan larangan Allah lainnya, seperti perintah untuk menutup aurat, menunaikan janji, menerapkan syari'at Islam pada kehidupan manusia dalam bentuk negara dan lain sebagainya.
Sedangkan larangan Allah tidak dianggap serius berupa larangan untuk berpacaran, memakan harta riba, korupsi, menipu, tidak amanah dan sebagainya.
Maka wajar banyak ditemui di masyarakat, mengaku muslim tapi perilakunya tidak ada bedanya dengan yang bukan muslim, misalnya seorang muslimah yang tidak mau menutup aurat karena pola pikir Islam-nya sudah tergerus oleh pemahaman sekuler.
Menganggap memakan harta riba suatu hal lumrah atau bermain bursa saham yang didalamnya ada gambling dan contoh perbuatan lainnya dimana bisa kita saksikan di tengah masyarakat saat ini yang jauh dari ajaran Islam.
Mereka menganggap yang penting hati kita baik, padahal keadaan hati itu suatu yang ghoib dan tidak zhahir. Sedangkan perlaksanaan hukum-hukum Allah itu harus kongkrit dan terindera.
Inilah perbuatan yang disindir oleh Allah Swt dalam surat Al-Kahf ayat : 104, berikut :
اَ لَّذِيْنَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُوْنَ اَنَّهُمْ يُحْسِنُوْنَ صُنْعًا
"(Yaitu) orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya."
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”
