Oleh: Mutiara Aini
Hujan merupakan anugerah yang diberikan Allah SWT bagi seluruh makhluk di alam semesta. Tetesan air yang turun dari langit menjadi sumber kehidupan bagi semua makhluk-Nya.
Setiap saat miliaran liter uap air berpindah dari lautan menuju atmosfer dan kembali lagi menuju daratan. Begitulah cara Allah mengaturnya.
Tidak jarang banyak manusia mengeluh dan ketakutan ketika musim hujan mulai turun. Karena saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi, dapat menimbulkan air sungai meluap hingga terjadilah banjir dan tanah longsor.
Namun Islam mengajarkan bahwa air hujan adalah rahmat dan rezeki yang Allah turunkan bagi umat manusia. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَآءِ مَآءً مُّبٰـرَكًا فَاَ نْۢبَـتْـنَا بِهٖ جَنّٰتٍ وَّحَبَّ الْحَصِيْدِ ۙ
"Dan dari langit Kami turunkan air yang memberi berkah, lalu Kami tumbuhkan dengan (air) itu pepohonan yang rindang dan biji-bijian yang dapat dipanen," (QS. Qaf 50: Ayat 9)
Ayat ini membuktikan bahwa hujan adalah rahmat dari Allah SWT. Apabila mengeluh karena hujan artinya kita tidak mensyukuri rahmat yang Allah SWT berikan.
Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW. Mengajarkan kita ketika turun hujan untuk mengucapkan doa “Allaahumma Shoyyiban Naafi'aa” artinya, “Ya Allah jadikanlah hujan ini adalah hujan yang bermanfaat” (HR. Bukhori dan Ibnu Majah).
Tidak hanya itu, suara air hujan sebagai salah satu dari suara alam diyakini banyak pakar teknologi pikiran dapat mempengaruhi gelombang otak. Irama air hujan diyakini dapat merangsang otak menuju gelombang alfa.
Imam Syafi’i telah meriwayatkan dalam kitab al-Umm dengan sanad yang mursal, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Carilah doa yang dikabulkan, yaitu ketika bertemunya dua pasukan, waktu ikamah serta ketika turunnya hujan".
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”
