Type Here to Get Search Results !

HEBATNYA SEBUAH KATA


Oleh: Surya Ummu Fahri

Pernahkah kau tergugah oleh ucapan seseorang? Atau merasa kesal dengan kata-kata seseorang? Atau merasa bahagia mendengarnya? Atau bahkan tersentuh dengan kata katanya? Ya begitulah, bahkan tanpa kata terucap kita pun bertanya-tanya menunggu sebuah kata. Merangkai kata memang tidak mudah. Tapi dengan kata-kata pula kita bisa menapaki surga.

Pernah dengar lagu Nusa Rara gak? Berkata baik atau diam. Jangan sakiti orang tuamu. Berkata baik atau diam. Jangan sakiti teman temanmu. Karena malaikat, kan mencatat semua ucapmu. Eh kok malah spoiler lagu Nusa Rara, sih.

Memang pada kenyataannya satu kata saja bisa merubah dunia. Coba rasakan saat tiba-tiba ada orang menyapa dengan salam. "Assalamualaikum." Automatis kita langsung jawab "Wa 'alaykum salam." Atau dengar kata "Maaf, tidak sengaja," reflek deh langsung jawab, "Oh ya tidak apa-apa."

Semua yang berawal dengan baik pasti akan mendapat balasan yang baik pula.

Coba bandingkan dengan kata kata yang sedikit berbeda. "Pemalas", "lambat", "cungkring", atau kata-kata lain serupa. Bikin ilfeel bukan? Sering dengar kata-kata begini ini bikin hati jadi buruk. Bawaanya merasa tidak berarti. Salah melulu Dimata orang. Dan bikin kita jadi insecure.

Memang kata-kata itu jauh lebih tajam dari pisau. Dan lebih cepat dibanding peluru. Banyak orang terluka tanpa darah hanya karena sebuah kata. Banyak pahlawan yang gugur syahid karena sebuah kata. Benar-benar ajaib kata-kata itu. Tapi itu pun bergantung siapa dan bagaimana ia mengucapkan kata-kata itu. Jika salah maka kata yang sama tidak akan berpengaruh sama meski diucapkan dari mulut yang sama.

Nah, selain itu kata adalah do'a. Hayo coba siapa yang suka marah marah mengeluarkan emosi dengan tanpa berpikir dahulu kalimat yang keluar dari mulut kita? Ya namanya marah-marah, mana mungkin mikir, lah. Ya ternyata kata adalah do'a, maka meski dalam kondisi apapun harus tetap berkata baik, termasuk dalam keadaan marah. Agar kata yang terucap hanya yang baik-baik bukan yang lain. Karena kalau do'a itu kembali pada kita, maka do'a itu adalah doa yang baik untuk kita.

Dalam Surat An Nisa ayat 148 yang berbunyi

۞ لَا يُحِبُّ اللّٰهُ الْجَهْرَ بِالسُّوْۤءِ مِنَ الْقَوْلِ اِلَّا مَنْ ظُلِمَ ۗ وَكَانَ اللّٰهُ سَمِيْعًا عَلِيْمًا
Artinya: Allah tidak menyukai perkataan buruk, (yang diucapkan) secara terus terang kecuali oleh orang yang dizalimi. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. ( QS An Nisa ayat 148)

Nah, jadi makin mantap kan dalam ber-Islam. Islam yang sesungguhnya tidak sekadar agama. Bahkan mengatur apa yang terucap dari mulut kita yang kecil. Bahkan dari mulut inilah sumber dari pahala dan dosa terbesar dalam hidup kita. So, bagaimana kita menggunakan dan mengendalikan mulut kita itu menentukan kemana kita kembali saat raga tak lagi di miliki.

Kalau zaman sekarang, tak hanya mulut saja malahan. Karena tangan kita yang suka like, comment, dan share. Juga bisa dimintai pertanggungjawaban. Tangan kita yang merangkai kata dan pemikiran kita yang kita sampaikan pun juga di mintai pertanggungjawaban. So, bagaimana kita menggunakan rangkaian kata sebagai ladang dari pahala dan dosa kita.

Terus belajar dan terus memperbaiki diri dalam bertutur dan menulis, dalam bergaul baik di dunia nyata maupun di dunia Maya. Agar jariyah datang dari apa yang kita sampaikan entah secara lisan maupun tulisan. Karena kita tidak tahu darimana jalan yang mendatangkan hidayah untuk teman-teman, pembaca dan pendengar kita. Setidaknya Allah melihat usaha kita.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.