Type Here to Get Search Results !

ALLAH YANG MEMBOLAK-BALIKAN HATI


Oleh: Iha Bunda Khansa

Bagi Allah SWT sangat mudah menjadikan seseorang untuk beriman ataupun kufur (murtad). Ketika Umar bin Khattab masuk Islam itupun karena kehendak Allah, padahal sebelumnya Umar bin Khattab begitu membenci Islam. Saat ini pun sering mendengar, membaca dan melihat para mualaf yang sebelumnya meyakini agama lain, ada dari kalangan artis, politisi, birokrat , pengusaha, bidang kesehatan dan dari berbagai kalangan. Ada yang masuk Islam karena lingkungan, ada juga yang setelah mempelajari dan akhirnya memilih untuk masuk Islam.

Begitupun ketika Allah SWT memalingkan murtad dari agama Islam, maka siapapun tidak ada yang bisa menghalanginya. Hal yang sama banyak terjadi baik dari d kalangan artis, politik, birokrasi, pengusaha, atau dari kalangan manapun.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَمَنْ يُّرِدِ اللّٰهُ اَنْ يَّهْدِيَهٗ يَشْرَحْ صَدْرَهٗ لِلْاِ سْلَا مِ ۚ وَمَنْ يُّرِدْ اَنْ يُّضِلَّهٗ يَجْعَلْ صَدْرَهٗ ضَيِّقًا حَرَجًا كَاَ نَّمَا يَصَّعَّدُ فِى السَّمَآءِ ۗ كَذٰلِكَ يَجْعَلُ اللّٰهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
"Barang siapa dikehendaki Allah akan mendapat hidayah (petunjuk), Dia akan membukakan dadanya untuk (menerima) Islam. Dan barang siapa dikehendaki-Nya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia (sedang) mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman." (QS. Al-An'am 6: Ayat 125)

Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan dalam beberapa hadis terkait ayat di atas:

Rasulullah Shollallohu alaihi wa sallam bersabda: "Apabila iman telah masuk ke dalam kalbu, maka kalbu menjadi lapang dan senang menerimanya." Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah hal tersebut ada tanda-tandanya?" Rasulullah Shollallohu alaihi wa sallam menjawab, "Ya, yaitu selalu ingat kepada hari kembali ke alam keabadian (akhirat), menjauhi keduniawian yang memperdaya, dan membekali diri untuk kematian sebelum maut datang kepadanya."

"Wahai Rasulullah, bagaimanakah proses pelapangan dadanya?" Rasulullah Shollallohu alaihi wa sallam bersabda: Nur masuk ke dalam kalbunya, lalu kalbunya menjadi lapang. Mereka bertanya, "Apakah hal tersebut ada tandanya, wahai Rasulullah?" Rasulullah Shollallohu alaihi wa sallam menjawab: "Menjauh dari keduniawian yang memperdayakan, dan selalu ingat akan hari kembali ke alam kekekalan (hari akhirat), serta bersiap-siap menghadapi kematian sebelum maut datang menjemputnya."

Beberapa riwayat yang hampir sama, bahwa seseorang yang telah diberikan cahaya Islam, karena mengingat bahwa hidup di dunia adalah bekal menuju tempat yang abadi di akhirat kelak, hingga membuat persiapan untuk kembali kepada-Nya.

Dalam firman-Nya yang lain

وَاعْلَمُوا أَنَّ فِيكُمْ رَسُولَ اللَّهِ ۚ لَوْ يُطِيعُكُمْ فِي كَثِيرٍ مِنَ الْأَمْرِ لَعَنِتُّمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ
Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu "cinta" kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus, (Al-Hujurat: 7)

Itulah jika keimanan sudah menghampiri, bagi Allah mudah mendatangkan siapapun yang dikehendaki-Nya.

Lalu bagaimana jika kita ada seseorang yang berpaling (murtad) ke agama lainnya?

Dalam beberapa hadis dijelaskan

Sa'id ibnu Jubair mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit. "Bahwa hidayah tidak menemukan jalan masuk ke dalam kalbunya, melainkan hanya kesulitan belaka yang dijumpainya".

As-Saddi mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: seakan-akan ia sedang mendaki ke langit karena dadanya terasa sempit.

Al-Hakam ibnu Aban telah meriwayatkan dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas:

"Bahwa sebagaimana seorang manusia tidak mampu mencapai langit, maka tauhid dan iman tidak mampu pula masuk ke dalam kalbunya, kecuali jika Allah sendiri yang memasukkannya."

Al-Auza'i telah mengatakan:

"Yakni mana mungkin seseorang yang hatinya dijadikan sempit oleh Allah menjadi seorang muslim."

Alangkah mudahnya Allah membalikkan hati seseorang apakah ia beriman ataupun kufur. Oleh karena itu Rasulullah shalallahu alaihi wa mengajarkan doa agar keimanan kokoh. Ibnu Abu Hatim mengatakan dari Ummu Salamah, bahwa Nabi SAW mengucapkan doa berikut:

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
"Ya Tuhan Yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku pada agama-Mu"

Dalam riwayat yang lain :

Dari Asma binti Yazid ibnus Sakan menceritakan bahwa Rasulullah Saw. acapkali mengucapkan doa berikut: Ya Tuhan Yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku pada agama-Mu. Ummu Salamah melanjutkan kisahnya, bahwa ia bertanya,

"Wahai Rasulullah, apakah hati itu benar-benar berbolak-balik?" Rasul Saw. menjawab: Ya, tidak sekali-kali Allah menciptakan seorang manusia melainkan hati manusia itu berada di antara dua jari (kekuasaan) Allah Swt. Jika Dia menghendaki untuk meluruskannya, maka Dia menjadikannya lurus. Dan jika Dia menghendaki untuk menyesatkannya, maka Dia menjadikannya sesat.

Semoga kita tetap dalam keimanan.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.