Type Here to Get Search Results !

NASEHAT LUKMAN AL HAKIM


Oleh: Iha Bunda Khansa

Sahabat, setiap membaca Ayat-ayat-Nya, selalu ada hikmah dan makna yang luar biasa, Al Qur'an Kalamullah, pedoman petunjuk dan mukjizat yang Allah berikan kepada Nabiyullah Muhammad shalallahu alaihi wasallam.

Segala permasalahan telah dijelaskan dengan sempurna dan lengkap. Bukan hanya menjelaskan tentang masalah ibadah yaitu hubungan manusia dengan penciptanya. Tapi masalah yang berkaitan dengan aturan individu, baik masalah pakaian, minuman, makanan, pendidikan sampai masalah pemerintahan.

Pada juz 21, di surat Lukman ayat 13, Allah memberikan penjelasan tentang pendidikan dasar yang harus diberikan kepada anak-anaknya, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَاِ ذْ قَا لَ لُقْمٰنُ لِا بْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِا للّٰهِ ۗ اِنَّ الشِّرْكَ لَـظُلْمٌ عَظِيْمٌ
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, "Wahai anakku! Janganlah engkau menyekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar." (QS. Luqman 31: Ayat 13)

Ayat di atas tentang hamba Allah yang saleh yang namanya diabadikan dalam Al Qur'an. Yaitu Lukman Al Hakim yang memberikan wasiat kepada anaknya tentang penanaman akidah sejak dini, yaitu jangan mempersekutukan Allah.

Ada beberapa nasehat Lukman Al Hakim kepada anaknya:

  1. Melarang untuk berbuat syirik (mempersekutukan Allah) - QS Lukman ayat 13, karena syirik adalah dosa yang paling besar, kezaliman yang tidak akan diampuni kecuali taubat di dunia. Syirik, menghambakan dirinya selain pada Allah. Hanya aturan Allah yang patut diamalkan bukan aturan manusia.
  2. Berbuat baik kepada kedua orang tua, "Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu." (TQS. Luqman 31: Ayat 14). Berbuat baik kepada kedua orang tua merupakan perintah Allah, karena orang ,terutama ibu yang melahirkan , hingga seseorang berada di dunia.
  3. Ketaatan kepada kedua orang tua, harus dilandasi ketaatan pada Allah. Allah berfirman: "Dan jika keduanya memaksamu untuk menyekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku beri tahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." (TQS. Luqman 31: Ayat 15). Jadi, taat pada orang tua dalam kebaikan, jika melanggar syariat, menyekutukan Allah tidak wajib taat, namun tetap berbuat baik.
  4. Perbuatan baik dan buruk Allah akan membalasnya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "(Luqman berkata), "Wahai anakku! Sungguh, jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya (balasan). Sesungguhnya Allah Maha Halus, Maha Mengetahui." (TQS. Luqman 31: Ayat 16). "Setiap perbuatan manusia sebesar Zarrah pun akan dibalas Allah" (QS Al Zaljalah ayat 7). Oleh karena itu Allah Maha Melihat setiap amalan hambanya.
  5. Perintah untuk menegakkan salat. Amar ma'ruf dan Nahyi munkar. Bersabar jika mendapat ujian. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Wahai anakku! Laksanakanlah sholat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting." (QS. Luqman 31: Ayat 17). Perintah salat, menjalankan yang ma'ruf dan mencegah kemungkaran, dan sabar. Salat adalah tiang agama. Hadis dari Umar ra. Nabi bersabda: "Salat itu tiangnya agama. Barangsiapa yang mendirikan salat maka ia telah mendirikan agama, barangsiapa yang merobohkan salat , maka ia telah merobohkan agama" HR. Baihaqi).
  6. Berakhlak yang baik dalam bergaul. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri." (QS. Luqman 31: Ayat 18).

Itulah beberapa nasehat Lukman Al Hakim kepada anaknya. Tentunya bagi orang-orang yang berakal akan mengambil pelajaran dan hikmah, untuk menjalankan pesan dari kisah Lukman.

MasyaaAllah Tabarakallah, semoga kita bisa mengambil pelajaran dan menerapkan dalam kehidupan.

Tentu hal tersebut akan dapat dengan mudah dijalankan, jika ada peran negara sehingga hukum-hukum Allah dapat dijalankan dengan sempurna secara keseluruhan.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Cianjur, 4 September

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.