Type Here to Get Search Results !

JANGAN BERLEBIH DALAM MENCINTA


Oleh: Rohmawati

Mencintai dan dicintai adalah fitrah manusia yang Allah berikan gharizal nau atau naluri dalam dirinya untuk saling mencintai dan dan saling mengasihi, baik terhadap alam semesta, kehidupan dan manusia. Sebab mencintai segala ciptaannya adalah bentuk syukur manusia kepada sang pencipta. karenanya tidak ada yang salah dalam mencintai sesuatu yang kita ingini. Baik itu berupa materi maupun berusaha insan yang kita sayangi. Namun yang menjadi masalah adalah menjadikan rasa kecintaan kita terhadap sesuatu itu lebih besar dari mencintai Allah dan Rosulnya sehingga melalaikankannya dari Jalan Allah, dan hal inilah yang membuat Allah melarang seluruh hamba agar tidak berlebih dalam mencintai sesuatu yang kita sayangi termasuk juga dalam mencintai manusia lainnya. Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُلْهِكُمْ اَمْوَا لُكُمْ وَلَاۤ اَوْلَا دُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللّٰهِ ۚ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! janganlah harta bendamu dan anak-anakmu melalaikan dari mengingat Allah. dan barang siapa berbuat demikian, maka merekalah orang-orang yang rugi.” (Qs. Munafiqun 63: 9)

Dunia memang indah, tercipta untuk manusia. Namun, manusia janganlah sampai terlena dengan segala kenikmatan dunia yang sementara. Sebagaimana dalam ayat diatas menjelaskan kepada kita orang-orang yang beriman agar tidak menjadikan dunianya, harta bendanya dan anak-anaknya sebagai tuhannya. Karena hal tersebut Allah ciptakan hanya sebagai ujian semata yang Allah berikan kepada insan di dunia.

Seringkali naluri yang ada dalam diri tidak mampu dikendalikan sesuai dengan yang Allah Ridhoi terlebih bagi mereka yang tak mengerti dengan hakikat yang dianugrahi. Sehingga cinta sering kali disalah arti oleh orang-orang yang tak memilki pedoman. Padahal sejatinyanya cinta adalah suci. Sebagaimana cinta para Nabi kepada Allah sang pencipta bumi hingga ia rela mengorbankan segala yang dia punya untuk Allah yang Dia cintai, seperti halnya cinta nabi Ibrahim kepada tuhan ilahi Rabby. Hingga membut Dia mengorbankan nabi Ismail yang disayangi. Inilah yang menjadikan cinta itu suci.

Mencintai sesuatu secara berlebih akan membuat kita merasakan sakit yang begitu amat pedih. Kesedihan dan kekecewaan akan selalu kita dapati. Karenanya cintailah apa-apa yang kita miliki dengan sebagaimana mestinya agar segala kesedihan dan kekecewaan tidak hinggap dihati manakala Allah menariknya kembali dari diri yang sering kali lupa dengan nikmat yang Allah anugrahi.

Manusia Menyombongkan Diri

Manusia seringkali lupa diri ketika segala keinginannya terpenuhi. Lupa siapa yang memberi, dan menganggap segala kenikmatan yang dimiliki sebagai sesuatu yang amat berarti sehingga membuat ia sulit untuk berbagi. Padahal semua yang dimilki adalah titipan yang kelak akan dipertanggung jawabkan dihadapan sang ilahi. Maka dari itu janganlah berbangga diri ketika semua keinginan dapat dipenuhi karena sejatinya apa yang dimilki tak akan dibawa mati. Dan belajarlah untuk menerima apa yang sudah pergi. Jangan lagi disesali apa yang sudah terjadi sebab dalam kehidupan ini pastilah akan ada yang datang dan pergi sebagai sunatullah ilahi yang sudah pasti terjadi.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.