Oleh: Maretatik
Fokus pada apa yang menjadi impian, itulah kesan yang aku dapatkan dari pertemuan kemarin. Meski hanya lewat WAG, namun pesan-pesan mendalam itu begitu terngiang di benakku.
Materi pertama yang dibawakan usth Lilik, sekaligus launching kelas literasi SSCQ jilid 2, menyampaikan bahwa, seseorang akan bersemangat menulis, ketika dia memiliki “strong why” yang kuat. Dan strong why yang beliau sampaikan, sungguh sangat menusuk jiwaku. Meski sudah beberapa kali aku membaca tulisan ustadzah strong-ku ini terkait strong why, tapi malam kemarin terasa lebih menghunjam.
Hingga aku bertanya-tanya pada diriku sendiri. Kenapa aku belum melakukannya juga? Sibukkah? Ah, semua orang pasti memiliki kesibukannya. Tapi seberapa besar perhatiannya untuk dakwah bil qolam? Di situlah letak perbedaannya.
Beliau memiliki strong why yang sangat patut diikuti. Apa saja? Salah satunya adalah untuk wasilah mencari jariyah. Tidakkah engkau tergiur dengan jariyah pahala?
Dimateri kedua tentang cerpen, yang disampaikan usth Choirin, lagi-lagi kesan paling mendalam yang aku tangkap adalah tentang fokus. Memilih fokus pada tulisan jenis apa? Pelajari sampai mahir, lalu berpindah pada jenis lain, agar mendapat hasil yang optimal.
Mengingat diriku, kata bu guru BK zaman SMA, adalah orang yang memiliki bakat umum, aku memang cenderung kepingin mencoba sesuatu, coba lagi, yang lain lagi. Pokoknya semua harus pernah tahu dan bisa. Walau tak mahir. Itulah yang selama ini terjadi padaku. Dan itu tidak tepat.
Maka malam itu juga, aku putuskan, akan tinggalkan beberapa grup yang selama ini aku ikuti, tapi sebenarnya tidak pernah kuseriusi. Alhamdulillah, pagi tadi kupenuhi janjiku pada diriku sendiri.
Bismillah, belajar fokus pada satu hal, menulis. Fokus pada surga yang ingin dituju, dan fokus meniti jalan agar sampai ke sana.