Type Here to Get Search Results !

HUKUM TERBAIK


Oleh: Surya Ummu Fahri

اَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُوْنَۗ وَمَنْ اَحْسَنُ مِنَ اللّٰهِ حُكْمًا لِّقَوْمٍ يُّوْقِنُوْنَ ࣖ
Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki? (Hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang meyakini (agamanya)?. (QS Al maidah 50)

Sudah berapa lama ini, kita seperti berada dalam ketidak pastian. Terkait aturan yang dibuat pemerintah dalam menyelesaikan wabah. Bukannya teratasi masalah. Namun makin membuat runyam masalah.

Dari awal kehadirannya di muka bumi, negara seakan jumawa. Tidak mungkin wabah itu menimpa negara yang penuh dengan sejuta tanaman herbal penyembuh yang mudah ditemukan dimana mana. Bahkan rumput liar saja bisa digunakan sebagai obat. Dan dengan sombongnya menyatakan bahwa rakyatnya sudah berdamai dengan segala bakteri penyakit di dunia.

Namun kenyataanya berbeda. Manusia hanya bisa berkata. Allah juga yang berkuasa. Karena wabah ini datangnya dari Allah juga. Tidak pandang bulu. Dari pejabat, kaya raya, atau kaum miskin. Semuanya merata dari Sabang hingga Merauke ada.

Namun sudah menjadi tabiat manusia. Setelah badai berlalu tidak juga ambil ibroh dari yang dialaminya. Setelah turun kasusnya, tidak kembali bersiap siaga. Melihat India yang mengganas ditimpa tsunami gelombang kedua varian baru dari Corona. Hingga akhirnya masuklah pula menyerang rakyat hingga pejabat.

Rakyat seakan tertipu dengan kebijakan pelonggaran physical distancing hingga wabah menukik tajam dan diberlakukan PPKM yang pertama. Hingga kini terus dilakukan perpanjangan dari kebijakan tersebut. Tapi itupun tidak membuahkan hasil yang gemilang. Wabah belum teratasi dengan benar. Bahkan rakyat banyak yang teriak lapar.

Kebijakan yang diambil seakan setengah hati. Berusaha menyelamatkan ekonomi negeri tapi mengorbankan ekonomi rakyat kecil. Sementara ekonomi rakyat menengah keatas mengalami kenaikan. Padahal rakyat miskin semakin banyak dan bahkan kelaparan.

Belum lagi terkait hukum-hukum lain. Penerapan hukum yang ada begitu jelas keberpihakannya. Ketika kita melihat pencuri ayam, curanmor, atau maling sapi yang babak belur dan dihukum penjara dengan waktu tertentu. Namun ketika melihat pencuri uang negara yang dihukum dengan waktu yang singkat dan bahkan sempat tertangkap kamera sedang berlibur ke tempat wisata. Atau bahkan setelah bebas masih bisa mengikuti pemilihan caleg atau bahkan menduduki posisi yang penting dalam sebuah jabatan. Sungguh mengherankan.

Maka jelaslah dari ayat Al maidah 50 ini jawaban dari hukum yang dibuat oleh manusia tidak lebih baik dari hukum Allah. Hukum yang pernah dijalankan oleh sistem yang telah menguasai 2/3 dunia selama berabad-abad lamanya. Hanya saja saat ini banyak dari kita yang memang tidak paham dan tidak memiliki gambaran akan hal itu.

Kita hanya tergambar bahwa saat ini dunia sudah canggih, modern, sudah menyenangkan, sudah nyaman. Bahkan berpikir yang salah adalah orangnya. Padahal sebaik-baik Malaikat pun akan menjadi iblis kalau sudah masuk dalam demokrasi kata salah seorang intelektual. Terus masihkah kita ingin berada dan berjuang untuk hukum yang membuat kita semakin mendekatkan kita pada kesengsaraan di dunia dan akhirat.

Sebaik apapun hukum yang ada pada Islam hanya akan menjadi hukum saja, jika tidak diterapkan. Jika diterapkan secara sempurna, maka jadilah Islam rahmatan lil alamin. Maka bukanlah hal yang aneh bagi kita berjuang agar hukum Islam ini diterapkan dalam skala negara secara kaffah bukan dipilih-pilih sesuai masalah. Karena tidak akan teratasi semua masalah yang ada tanpa hijrah sistem dari kapitalis ke Islam Kaffah.

Semoga kita mampu menjadi bagian dari orang-orang yang berjuang demi tegaknya hukum Allah di bumi ini. Agar Rahmat Allah segera tercurah dari segala arah. Dan Allah segera mengangkat wabah karena umat mampu menjalankan hukum Islam secara kaffah.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Batu, 30 Agustus 2021

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.