Type Here to Get Search Results !

ISLAM RAHMATAN LIL ALAMIN


Oleh: Titin Hanggasari

Bagaimanakah menjadikan Islam sebagai rahmatan lil alamin?

Lalu siapakah pembawa dan penyampai yang memiliki keistimewaan menjadikan dunia dan seisinya ini menjadi rahmatan lil alamin? Lalu apa yang menjadi penyebab turunnya rahmat ini?

Mari kita mempelajari, meresapi, mengimani, dan mengamalkan apa yang terdapat di Al-Quran dan Sunahnya. Seperti firman Allah Swt. di bawah ini:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
قُلْ إِنَّمَا يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ فَهَلْ أَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ آذَنْتُكُمْ عَلَىٰ سَوَاءٍ ۖ وَإِنْ أَدْرِي أَقَرِيبٌ أَمْ بَعِيدٌ مَا تُوعَدُونَ
Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi alam semesta. Katakanlah (Muhammad), \"Sesungguhnya diwahyukan kepadaku adalah bahwa Tuhanmu adalah Tuhan Yang Esa, maka hendaknya kamu berserah diri kepada-Nya.
Jika mereka berpaling maka katakanlah (Muhammad), \"Aku telah menyampaikan kepadamu (ajaran) yang sama (antara kita) dan aku tidak mengetahui apakah yang diancamkan kepadamu itu sudah dekat atau masih jauh (Q.S. Al- Anbiya’: 107-109)

Secara bahasa Arrahman, dalam kontek ayat 107 berarti perasaan iba dan belas kasihan. Tetapi arti kata Arrahmah digunakan menunjukkan tindakan Ihsan. Sedangkan al-amin secara dzahir meliputi seluruh manusia, mukmin maupun kafir.

Adapun khittab seruan ayat ini tunjukkan kepada Nabi Muhammad saw. Para mufassir berkesimpulan bahwa keberadaan Nabi Muhammad saw adalah menjadi rahmat bagi seluruh manusia. Adalah al-din al-fitri, Syariah, dan hukum-hukumnya.

Bagaimanakah dengan orang kafir? Mereka tercakup di dalam rahmat itu. Karena di dalam ayat itu dikatakan rahmatan lil alamin bukan rahmatan li al-mukminin.

Mereka kafir, karena pilihannya sendiri. Walaupun Rahmat yang dibawa Rasulullah SAW itu telah datang kepada mereka. Namun mereka sendiri yang menelantarkan Rahmat yang menjadi bagiannya. Sehingga rahmat bagi orang kafir adalah berupa ditundanya azab terhadap mereka di dunia.

Manfaat yang dibawa Rasulullah SAW adalah totalitas Risalah yang tidak hanya dinikmati dan dirasakan kaum Mukmin saja. Jika risalah tersebut diterapkan secara totalitas dalam kehidupan, maka menjadikan manusia selamat dari kehinaan, peperangan, dan pertempuran. Mereka berada dalam pertolongan dan kemuliaan karena berkah agama Islam.

Mereka yang berpaling. Pada ayat 109 (Q.S. 21:109) yang ditunjukkan pada kata tawallaw:

فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ آذَنْتُكُمْ عَلَىٰ سَوَاءٍ ۖ وَإِنْ أَدْرِي أَقَرِيبٌ أَمْ بَعِيدٌ مَا تُوعَدُونَ

Sementara Sawa berarti sama artinya jika mereka berpaling dari risalahnya, mereka mendapat peringatan yang sama.

Penyebab turunnya rahmat

Adalah dengan diterapkannya Syariah. Tetapi kenapa justru penerapan syariah ini sering disitir oleh kaum liberal. Perjuangan mengembalikan Syariah (dihalang-halangi), agar dunia tidak kembali mendapatkan gelar rahmatan lil alamin, dan jihad memperjuangkannya di dekonstruksi maknanya. Diganti dengan makna secara literal yaitu bersungguh-sungguh saja. Padahal mereka tahu hal ini bertolak belakang dengan makna sebenarnya. Jihad Dalam arti sebenarnya mereka kecam sebagai kekerasan terorisme, dan mencederai sifat rahmatan lil alamin itu sendiri.

Makna ini dibuat senjata untuk Menghadang menghentikan perjuangan penegakan syariah dan Khilafah. Sampai syariah pun direduksi sedemikian rupa sehingga hanya menyisakan aturan ubudiyah dan moral saja.

Lebih ngeri lagi, makna rahmatan lilalamin disejajarkan dengan pluralisme dan liberalisme yang malah membentuk berkembang ajaran sesat, membiarkan pemurtadan, dan mentoleransi berbagai kemaksiatan.

Keyakinan bahwa Islam merupakan satu-satunya agama yang benar dan diridhoi Allah SWT dianggap sebagai paham sempit, merusak kerukunan beragama, menjadi cikal-bakal kekerasan, dan pada akhirnya tidak memberikan rahmat kepada non muslim (Rokhmat S.Labib, M.E.I, Tafsir ayat pilihan Al Wa'ie)

Sehingga nampak sangat jelas melenceng jauh dari makna yang sesungguhnya. Padahal penerapan Islam secara total dan kaffah dalam kehidupan nyata, akan mendapat rahmat Allah SWT. Di sini karena keberadaan Rasulullah adalah pembawa Rahmat bagi seluruh manusia.

Jadi kembalinya seluruh risalah Islam pada umat justru akan menghapus kesengsaraan manusia, menuju kehidupan ideal. Kebahagiaan, ketentraman, kesejahteraan, dan kedamaian seluruh manusia akan terwujud.

Lalu bagaimana mewujudkan rahmatan lil alamin? Hanya melalui penerapan totalitas Syariah dalam kehidupan melalui gerbang pintu Daulah. Hukum bisa diterapkan dengan baik pada Daulah ini. Sehingga semua hukum Allah dapat menjadikan Rahmat jika diterapkan.

Masih tetap menolak Syariah? Maka seluruh alam akan tetap berada dalam penderitaan yang menghimpit, kehidupan yang sempit, kerusakan dan berbagai macam kekerasan yang mencelakakan dan tiada berujung. Buktinya nyata kehidupan saat ini adalah sebagai cerminnya. Apakah rusaknya karena Islam? Justru rusak karena bukan aturan Islam yang di terapkan.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.