Type Here to Get Search Results !

TAK BERHIJAB ASAL BAHAGIA, AWAS NARASI MENYESATKAN!!!


Oleh: Arik Rahmawati

Sebagai seorang muslimah ada perintah untuk berhijab secara sempurna mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki kecuali muka dan telapak tangan. Hal ini telah disepakati oleh berbagai madzhab dari kalangan umat Islam.

Sebagaimana Allah ﷻ berfirman dalam surah Al-Ahzab ayat 59 yang berbunyi:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ قُل لِّأَزْوَٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَٰبِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰٓ أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا
Artinya: "Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Qs. Al-Ahzab: 59).

Allah ﷻ juga berfirman dalam surah An Nur ayat 31:

وَقُلْ لِّلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ اَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوْبِهِنَّۖ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا لِبُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اٰبَاۤىِٕهِنَّ اَوْ اٰبَاۤءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اَبْنَاۤىِٕهِنَّ اَوْ اَبْنَاۤءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْٓ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْٓ اَخَوٰتِهِنَّ اَوْ نِسَاۤىِٕهِنَّ اَوْ مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُهُنَّ اَوِ التَّابِعِيْنَ غَيْرِ اُولِى الْاِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ اَوِ الطِّفْلِ الَّذِيْنَ لَمْ يَظْهَرُوْا عَلٰى عَوْرٰتِ النِّسَاۤءِ ۖوَلَا يَضْرِبْنَ بِاَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِيْنَ مِنْ زِيْنَتِهِنَّۗ وَتُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ - ٣١
Artinya: "Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra......

Alhamdulillah hari ini ada peningkatan yang luar biasa terhadap kesadaran para muslimah untuk berhijab. Mulai dari arisan ibu-ibu PKK, arisan Ibu RT, perkumpulan ibu wali murid, perkumpulan ibu-ibu senam, perkumpulan reunian, ibu-ibu yang ada di kantor-kantor, karyawati yang ada di mal-mal juga ibu ibu sosialita, artis-artis ibu kota hingga polwan dan tentara wanita boleh berhijab. Subhanallah....

Sungguh perubahan yang luar biasa sekali dibanding gaun para wanita di jaman orde Baru dulu. "Sungguh sangat njomplang plang-plang."

Tentunya kita sebagai seorang muslimah sangat senang dengan perubahan masyarakat ini. Kita harus mendukung dengan kondisi ini. Inilah hasil dari perjuangan para pendahulu kita. Ini adalah perjuangan para pengemban dakwah yang tak pernah lelah sejak bertahun-tahun lamanya. Inilah buah dari perjuangan yang tak sia-sia.

Tetapi tentunya kita sekarang ini tak boleh terlena dengan kemudahan mengenakan jilbab ini. Kita tetap harus melakukan pencerdasan terhadap umat akan kewajiban ini. Karena banyak yang hanya sekedar ikut-ikutan saja tak mengetahui hukum secara asalnya. Mereka terbiasa buka tutup hijabnya. Berhijab kalau ada kondangan. Berhijab kalau ada kematian. Berhijab kalau ada acara ke luar kota. Dan seabreg alasan berhijab lain yang tidak pada tempatnya.

Jika berhijab tidak karena Allah ﷻ akan sangat rentan untuk melepas hijab sebagaimana fenomena akhir-akhir ini yang dipraktikkan oleh para artis ibu kota. Misalnya sakit hati dengan pasangan akan begitu mudahnya melepas hijab. Melepas hijab agar percaya diri. Melepas hijab agar bahagia dan narasi menyesatkan lainnya.

Jelas itu adalah penyesatan yang sangat mengerikan. Bagaimana mungkin meninggalkan kewajiban disebut dengan meraih kebahagiaan? Itu jelas kebahagiaan semu. Bukan kebahagiaan hakiki. Karena pada dasarnya kebahagiaan hakiki bagi seorang muslim itu adalah mendapatkan ridho Allah ﷻ karena menjalankan perintahnya.

Berikut beberapa artis yang lepas hijab karena berbagai alasan yang kami rangkum dari suara. Com 12-7-2023 adalah sebagai berikut:

1. Nikita Mirzani
Menurut Nikita, dia mengenakan hijab untuk mencari kedamaian dalam dirinya, tetapi dia mendapat banyak kritik atas keputusannya tersebut.

2. Shinta Bachir
Dia mengakui bahwa dia masih bingung dan pernah berpikir bahwa jika dia mengenakan hijab, rezekinya dalam dunia hiburan akan berkurang.

3. Reza Artamevia
Sebagai seorang figur publik dan seorang ibu dari dua anak, Reza merasa bahwa dirinya adalah milik masyarakat. Oleh karena itu, dia memilih untuk tampil sesuai dengan citra yang dikenal oleh masyarakat, yaitu tanpa hijab.

4. Chyintiara Alona
Melepaskan hijab karena tidak jadi menikah dengan kekasihnya.

5. Rachel Venya
Rumah tangga selebgram Rachel Vennya dan suaminya, Niko Al Hakim, mulai retak pada akhir tahun 2020. Hal ini terungkap setelah Rachel memutuskan untuk melepas hijab dan memposting unggahan yang penuh dengan kegalauan.

6. Salma fina Sunan
Dia membuka hijab setelah bercerai dengan Taqy Malik dan berpindah agama Kristen.

7. Trie Utami
Memutuskan melepas hijab setelah bercerai dari suaminya.

8. Marshanda
Melepas hijab setelah bercerai dari suaminya.

9. Vitalia Sesha
Memakai hijab karena menghadapi masalah hukum terkait pencucian uang serta kepemilikan narkoba setelah itu lepas lagi.

10. Rina Nose
Menurutnya, keputusan awal untuk memakai dan kemudian melepas hijab mungkin sulit dipahami oleh orang lain. Namun, Rina mengaku mengalami konflik batin saat mengambil langkah tersebut.

11. Rossa
Rossa, yang akrab disapa Teh Ocha, mengungkapkan bahwa dia masih terikat dengan berbagai pekerjaan di mana dia tidak diizinkan untuk mengenakan hijab.

12. Nathalie Holscher
Tidak diketahui dengan pasti alasan Nathalie Holscher melepas hijab. Namun, publik menduga bahwa dia telah menghadapi banyak masalah, termasuk perceraian dengan Sule, yang membuatnya berani melepas hijab.

Itulah beberapa artis yang sudah familiar di tengah-tengah masyarakat yang telah melepas hijabnya. Adapun sebagian besar alasan yang dilontarkan oleh mereka karena mereka menghadapi masalah terhadap dirinya sendiri misalnya perceraian dan batalnya pernikahan.

Dengan demikian perlu adanya penjaga agama Islam. Penjaga itu tak lain tak bukan adalah seorang penguasa. Dimana penguasa menerapkan seluruh hukum-hukum Allah ﷻ termasuk aturan berbusana muslim.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.