Type Here to Get Search Results !

SEMPURNAKAN TAKARAN TIMBANGAN


Oleh: Noviana Irawaty

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَاَ وْفُوا الْـكَيْلَ اِذَا كِلْتُمْ وَزِنُوْا بِا لْقِسْطَا سِ الْمُسْتَقِيْمِ ۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا
"Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan timbangan yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." (QS. Al-Isra' 17: Ayat 35)


Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

35. Ini adalah perintah untuk berlaku adil dan menyempurnakan takaran dan timbangan-timbangan dengan adil tanpa memangkas ataupun menguranginya. Dari konteks umum ayat di atas dapat diambil faidah, adanya larangan dari berbagai bentuk penipuan dalam masalah harga, barang dan obyek yang sudah disepakati, dan (kandungan) perintah untuk tulus dan jujur dalam bermuamalah.

Itulah yang lebih utama (bagimu),” daripada berbuat tidak demikian “dan lebih baik akibatnya,” lebih baik akibat kesudahannya. Dengan itu, seorang hamba selamat dari berbagai tuntutan pertanggungjawaban dan berkah pun akan turun.


TAFSIR IBNU KATSIR

Firman Allah ﷻ:

{وَأَوْفُوا الْكَيْلَ إِذَا كِلْتُمْ}
Dan sempurnakanlah takaran apabila kalian menakar. (QS. Al-Isra: 35)

Yakni kalian tidak boleh melipat (mengurangi)nya. Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ
dan janganlah kalian kurangkan bagi manusia barang-barang takaran. (QS. Al-A'raf: 85)

{وَزِنُوا بِالْقِسْطَاسِ}
dan timbanglah dengan neraca yang benar. (QS. Al-Isra: 35)

Qistas sewazan dengan lafaz qirtas (kertas); dapat dibaca qurtas. artinya timbangan. Mujahid mengatakan bahwa yang dimaksud dengan qistas menurut bahasa Romawi artinya neraca timbangan.

Firman Allah ﷻ:

{الْمُسْتَقِيمِ}
yang benar. (Al-Isra: 35)

Yaitu neraca yang tidak miring, tidak melenceng, dan tidak kacau (bergetar).

{ذَلِكَ خَيْرٌ}
Itulah yang lebih utama. (Al-Isra: 35}

Maksudnya, lebih utama bagi kalian dalam kehidupan dunia dan akhirat. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:

{وَأَحْسَنُ تَأْوِيلا}
dan lebih baik akibatnya. (Al-Isra: 35)

Yakni lebih baik akibatnya bagi kehidupan akhirat kalian.

Sa'id telah meriwayatkan dari Qatadah sehubungan dengan makna firman-Nya: Itulah yang lebih utama (bagi kalian) dan lebih baik akibatnya. (Al-Isra: 35) Yakni lebih baik pahalanya dan lebih baik akibatnya.

Ibnu Abbas pernah berkata, "Hai para mawali (pelayan) sesungguhnya kalian diserahi dua perkara yang pernah mengakibatkan kebinasaan manusia di masa sebelum kalian, yaitu takaran dan timbangan ini."

Dan Qatadah pernah mengatakan, telah diceritakan kepada kami bahwa Nabi ﷺ pernah bersabda:

"لَا يَقْدِرُ رَجُلٌ عَلَى حَرَامٍ ثُمَّ يَدَعُهُ، لَيْسَ بِهِ إِلَّا مَخَافَةُ اللَّهِ، إِلَّا أَبْدَلَهُ اللَّهُ فِي عَاجِلِ الدُّنْيَا قَبْلَ الْآخِرَةِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ذَلِكَ"
Tidak sekali-kali seseorang mampu berbuat hal yang haram, lalu ia meninggalkannya yang tiada lain karena takut kepada Allah, kecuali Allah menggantikan baginya dengan segera di dunia ini sebelum akhiratnya sesuatu yang jauh lebih baik daripada hal yang haram itu.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.