Type Here to Get Search Results !

PENGAJIAN PENYEBAB STUNTING?


Oleh: Lia Herasusanti

Pengajian penyebab stunting? Ga Salah? Stunting itu masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Dan kekurangan gizi dalam jangka waktu panjang ini salah satu faktor utamanya karena hidup jauh dari kata sejahtera. Pertanyaannya, kok bisa menyimpulkan stunting terjadi gara-gara ibunya pengajian?

Jika berbicara kesejahteraan, maka bicara tentang pendapatan rumah tangga yang cukup. Nah kecukupan ini menjadi masalah jika ternyata mencari pekerjaan saja sulit. Bukan karena tidak mau bekerja, tapi karena terbentur beberapa hal. Kasusnya semisal sudah bekerja, tetapi ada kebijakan PHK. Hal ini terjadi karena banyak perusahaan yang bangkrut akibat sistem perekonomian negara yang tidak baik-baik saja. Atau berusaha mencari pekerjaan, tapi bersaing dengan tenaga kerja asing yang dengan mudah masuk karena kebijakan negara yang memperbolehkannya. Kalaupun diterima bekerja di perusahaan yang menpekerjakan tenaga asing, ternyata gajinya dibawah gaji tenaga kerja asing yang bekerja di sana, meskipun pekerjaannya sama. Bahkan banyak juga yang tak mendapatkan pekerjaan karena tak seimbangnya lowongan pekerjaan dengan pencari kerja. Nah loh!

Dengan kondisi pendapatan yang sulit seperti di atas, sebuah rumah tangga masih dibebani dengan harga-harga sembako yang semakin melejit, biaya pendidikan, kesehatan dan rumah yang berkejaran dengan biaya kontrakan setiap bulan, dan masih banyak biaya-biaya hidup lainnya. Bisa dibayangkan, bagaimana kehidupan ekonomi rumah tangga rakyat kecil di negeri ini, berat, sangat barat.

Dari gambaran di atas, terlihat bahwa masalah stunting terjadi lebih disebabkan karena adanya masalah sistemik di negeri ini. Lalu mengapa pengajian yang disalahkan? Apakah karena adanya islamophobia? Atau karena kekhawatiran jika ibu-ibu mengaji, mengakibatkan mereka menjadi semakin cerdas?

Ya, dengan mengaji, ibu-ibu selain mendapatkan pahala, juga akan semakin cerdas. Karena saat pengajian, ibu-ibu diajarkan tentang Islam kaffah, belajar Islam dari akar, cabang hingga buahnya. Dari pengajian ibu-ibu menjadi tahu, bagaimana berakidah yang benar, beribadah dengan khusu' dan tahu bagaimana Islam mengatur sistem kenegaraan, sistem pendidikan, sistem ekonomi, sistem sosial. Juga paham tentang balasan ketaatannya/pembangkangannya atas syariat Islam adalah surga dan neraka.

Dan terkait dengan kesejahteraan, Islam juga membahas tentang bagaimana mengelola kekayaan umat sehingga umat bisa hidup sejahtera dan masalah stunting akan terselesaikan.

Dalam Islam, kepemilikan dibagi tiga. Ada kepemilikan pribadi, kepemilikan negara dan kepemilikan umum/rakyat. Sumber daya alam yang ada di negeri ini termasuk harta milik umum/rakyat. Maka, negara hanya mengelola dan hasilnya dikembalikan pada rakyat. Jika itu yang dilakukan, bisa dibayangkan, rakyat akan hidup sejahtera. Bukan hanya masalah pangan, namun masalah sandang, papan, pendidikan, kesehatan dan keamanan, akan tercukupi. Kok bisa?

Berdasarkan data, satu tambang freeport saja, produksi emasnya di tahun 2022 mencapai 1,6 juta ons. Itu dalam satu tahun, sementara Freeport sudah beroperasi puluhan tahun. Dan itu hanya dari satu tambang. Sementara Indonesia memiliki puluhan tambang emas dan tambang-tambang selain emas. Belum lagi hasil hutan, laut dan sebagainya. Allahu Akbar! Begitu melimpah kekayaan rakyat. Jika saja sistem mengelola milik rakyat ini sesuai syariat Islam, maka tak ada kisah stunting di negeri ini.

Jadi, menyalahkan ibu-ibu pengajian sebagai menyebab stunting, tentu sangat menggelikan. Butuh mengkaji lebih jauh untuk memahami hal ini. Karenanya, agar tak salah paham, hadir ke pengajian adalah solusinya. Yuk ngaji!

وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
"Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR Muslim, no. 2699).

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.