Type Here to Get Search Results !

ANAK SEBAGAI UJIAN


Oleh: Ramsa Sahara

Bahagianya keluarga tatkala lahir seorang anak. Melihatnya tumbuh, beranjak besar, menggemaskan. Menyaksikannya belajar berbicara. Belajar makan sendiri. Menemaninya bermain.

Bertumbuh semakin besar dan mulai bisa berbicara, bisa shalat bersama. Menyenngkan melihatnya di usia dini sudah bisa mengaji dan hafalan Qur'an. Bisa belajar dan ikut majelis ilmu bersama ayah bundanya.

Tentu harapannya saat besar kelak sang anak merupakan pelanjut cita-cita orang tua. Jadi pejuamg pembela Islam. Istikamah dalam membela kebenaran. Taat pada Allah walau banyak yang tidak suka padanya.

Terus melangkah mempelajari kedalaman agama Islam hingga benar-benar siap dalam melangkah mengarungi kehidupan. Siap melawan segala kemaksiatan di hadapannya. Meski tak semua anak bisa menjadi harapan dan penyejuk mata. Namun, sudah kewajiban orang tua mendoakan dan mengajari anaknya.

Belajar dari kisah Nabi Nuh, sebagai orang tua tetaplah berharap anak menjadi penyejuk hati kedua ibu bapaknya. Sebagaimana dikisahkan dalam Al-Qur'an surat Hud ayat 42-43,

وَهِىَ تَجْرِى بِهِمْ فِى مَوْجٍ كَالْجِبَالِ وَنَادٰى نُوحٌ ابْنَهُۥ وَكَانَ فِى مَعْزِلٍ يٰبُنَىَّ ارْكَب مَّعَنَا وَلَا تَكُنْ مَّعَ الْكٰفِرِينَ
Artinya:
Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya, sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: "Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir".

قَالَ سَآوِي إِلَىٰ جَبَلٍ يَعْصِمُنِي مِنَ الْمَاءِ ۚ قَالَ لَا عَاصِمَ الْيَوْمَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِلَّا مَنْ رَحِمَ ۚ وَحَالَ بَيْنَهُمَا الْمَوْجُ فَكَانَ مِنَ الْمُغْرَقِينَ
Artinya:
Anaknya menjawab: "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!" Nuh berkata: "Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang". Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan.

Setiap orang tua pastilah tidak mengharapkan anaknya binasa dan menjadi musuh kedua orangtuanya, oleh karena itu selalu dekatkan diri pada Allah ﷻ dan jangan lupa untuk selalu berdoa agar mendapatkan anak yang sholeh seperti yang diajarkan dalam Al-Qur'an,

رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۖ إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
Artinya:
Ya Tuhanku, berikanlahlah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa. (QS. Ali Imran: 38).

رَبِّ هَبْ لِيْ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ
Artinya:
Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang saleh. (QS. As-Saffat: 100)

Semoga anak-anak kita jadi penyejuk hati, penerus perjuangan dan jadi pemimpin ketaatan. Semoga terlahir dari rahim kita generasi unggul, generasi emas pejuang Islam terpercaya. Jauh dari lalai dan kemalasan. Jauh dari kemaksiatan. Aamiin

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.