Type Here to Get Search Results !

SEMPURNANYA HUKUM ALLAH YANG ADIL


Oleh: Desi

Di dalam Al-Qur'an ada perintah bagi orang yang beriman agar masuk ke dalam Islam secara keseluruhan (QS. Al-Baqarah:208). Sebagai umat Islam, kita juga dilarang untuk memilah milih ayat Al-Qur'an untuk kemudian diamalkan yang disenangi dan mengabaikan ayat yang dirasa tidak cocok dengan hatinya (QS. Al-Baqarah:85). Ditegaskan lagi oleh Allah dalam ayat berbeda yang isinya melarang umat Islam mendustakan ayat-ayat Al-Qur'an (QS. Al-A'raf:147).

Mari kita tadabburi dari ketiga ayat tersebut. Konsekuensi dari iman adalah masuk ke dalam Islam secara keseluruhan. Menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman, suka maupun tidak tetap mengimani semua ayat-ayat-Nya. Tidak ada satu ayat yang ditinggalkan apalagi didustakannya.
Jika sudah demikian maka yang keluar dari mulutnya adalah kami dengar dan kami taat dengan segala ketetapan Allah ﷻ dan Rasul-Nya.

إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Sesungguhnya jawaban oran-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. "Kami mendengar, dan kami patuh". Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. An-Nur: 51).

Rasulullah Saw telah berpesan kepada kita umatnya, untuk berpegang teguh pada tali agama agar selamat dunia akhirat. Ikatkan semua tali itu pada tubuh kita, kemudian terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tali salat, puasa, zakat, dan tali haji telah terikat kuat pada diri umat Islam. Hal Ini baru menyangkut hubungan manusia dengan Allah. Tetapi tali agama Allah bukan hanya itu saja.

Islam bukan sekedar agama ritual tetapi mabda yang bisa dijadikan sumber hukum hingga pada tatanan negara. Allah ﷻ telah menurunkan aturan dengan sempurna dan komplit dalam Al-Qur'an. Namun hari ini aturan Allah yang menyangkut muamalah yaitu politik, ekonomi dan sosial, tidak lagi dilirik sebagai aturan yang terpercaya.

Banyak dari kita yang lebih cenderung pada aturan buatan manusia. Jati diri Islam tercecer tergerus arus moderasi. Terserang islamophobia, merasa lebih percaya diri mengemban ide kapitalis-sekuler daripada mengemban mabda Islam. Firman Allah ﷻ:

أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ ۚ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ
Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin? (QS. Al-Maidah: 50).

Hukum jahiliah adalah seluruh hukum di luar hukum Allah atau segala aturan yang bertentangan dengan syariat agama. Meskipun hukum yang dibuat nampak baik di mata manusia dan dibuat oleh pakar tercedas, tetapi selama itu tidak sejalan dengan ajaran agama, maka itu tetap disebut hukum jahiliah.

Mereka yang beriman, tidak menginginkan hukum selain dari hukum yang datang dari Allah. Mereka tidak alergi dengan hukum-hukum itu, apalagi sampai meremehkan, membenci dan menentang penerapannya. Karena ketundukan dari keimanan yang menghujam itulah mereka sangat percaya menggantungkan semua hidupnya diatur oleh Allah yang Maha tahu, Maha kuasa dan Maha bijaksana.

Ingatlah Islam pernah menjadi peradaban tertinggi, memimpin dunia selama hampir 14 abad. Praktek penerapan hukum Allah telah terbukti menciptakan keadilan, kemakmuran, kesejahteraan dan keharmonisan bagi seluruh makhluk yang hidup di atas muka bumi ini. Tidakkah kita rindu kegemilangan dulu terulang kembali?

Pedomani Al-Qur'an dengan benar, tadabburi setiap ayatnya bersama jamaah Islam ideologis. Dari situ kita akan paham, banyak ayat yang memerintahkan untuk menerapkan hukum Allah. Hukum Allah adalah hukum yang paripurna dan paling adil. Tidak ada keadilan kecuali jika hukum Allah diterapkan bagi segenap kehidupan umat manusia di dunia.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.