Type Here to Get Search Results !

SAAT MULUT DIKUNCI


Oleh: Desi

Allah yang menciptakan manusia dan alam semesta ini, telah memberikan aturan terbaik untuk manusia. Tunduk dan patuh terhadap semua aturan Allah menjadi konsekuensi iman kepada-Nya. Maka keimanan itu perlu dibuktikan dalam kehidupan, yaitu dengan berusaha menerapkan aturan Allah dalam semua lini kehidupan.

Namun, tidak semua manusia mau tunduk dan patuh pada aturan Allah. Tidak sedikit dari mereka justru memilah-milah aturan yang Allah berikan. Ada pula sebagian orang menjadi penentang dan membuat aturan sekehendaknya sendiri.

Hal ini terjadi karena Allah memberikan kebebasan dalam menentukan pilihan atas perbuatannya. Manusia dibekali akal dan pikiran. Allah pun telah menurunkan petunjuk-petunjuk-Nya. Akal dan pikiran ini menjadi wujud kebebasan manusia atas petunjuk-petunjuk tersebut. Dengan akal dan pikiran itu, manusia diuji untuk bertanggung jawab, memilih mana yang baik dan mana yang buruk.

Di dalam Al-Qur'an, Allah telah memberi petunjuk sebuah perbuatan baik sebagai bentuk ketaatan kepada Allah yang akan dihadiahi surga. Begitupun Allah telah memberi ancaman kepada orang yang memilih ingkar terhadap aturan-Nya. Ada bagaian untuknya azab yang pedih.

Allah menggambarkan indahnya surga yang tidak ada tandingan di banding indahnya dunia. Allah pun telah menggambarkan dalam banyak ayat betapa mengerikannya tempat yang bernama neraka.

Allah telah memberikan petunjuk pada manusia, ada sebab-sebab perbuatan yang berakibat pahala ada pula sebab-sebab perbuatan yang berakibat dosa. Dan Allah memberikan akal atau pikiran pada manusia.

Selain itu Allah membekali manusia dengan pendengaran, penglihatan, dan kemampuan indra lainnya dan memberinya kebebasan untuk memilih amal. Untuk kepentingan apa semua pemberian Allah itu digunakan. Kebaikan kah atau keburukan, yang jelas semua akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah ﷻ.

الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَىٰ أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.”(QS. Yasin: 65).

Allah menuntut setiap perbuatan manusia di dunia. Di sana manusia tidak dapat berkilah atas perbuatannya, karena setiap anggota tubuh kita akan menjadi saksi dan bicara di hadapan Allah ﷻ.

Dari Uqbahn bin ‘Aamir beliau mendengar Rasulullah sholallahu alaihi wa salam bersabda:

Sesungguhnya anggota tubuh manusia yang pertama kali berbicara pada waktu mulut dikunci adalah paha kaki kirinya.

Kaki ini akan berkata, kemana ia berjalan dan tempat seperti apa yang ia kunjungi. Semua terekam tempat-tempat yang pernah disambangi, untuk keperluan apa dan bertemu dengan siapa.

Jika jejak kaki yang kita tinggalkan mengarah pada kemaksiatan, maka setiap dosa yang pernah dilakukan akan diklarifikasi oleh kedua kaki kita. Begitupun sebaliknya, jika yang kita datangi adalah tempat-tempat yang Allah ridai, kedua kaki akan bersaksi pula.

Kedua tangan juga bagian tubuh yang akan berbicara di akhirat kepada Allah. Menjelaskan semua kegiatan yang berkaitan dengan tangan selama di dunia. Tangan merupakan bagian penting dalam tubuh manusia karena hampir segala aktivitas yang kita lakukan sehari-hari lebih banyak mengandalkan tangan. Segala kebaikan dan keburukan banyak melibatkan peran tangan.

Bahkan Allah menyinggung perbuatan Abu Lahab yang berkaitan dengan aktivitas tangan dalam surat Al-Lahab ayat 1 yang artinya: "Celakalah kedua tangan Abu Lahab, dan celakalah ia."

Firman Allah ﷻ:

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).”(QS. Asy-Syura: 30).

Mata juga akan bersaksi atas apa saja yang kita lihat. Apakah kita menghabiskan waktu di dunia untuk melihat sesuatu hal yang haram dan buruk, atau sesuatu yang baik dan bermanfaat. Telinga juga sama.

Iman manusia yang bisa bertumbuh dari apa yang ia dengar dan dari apa yang ia lihat, nafsu manusia juga bisa tumbuh dari apa yang ia dengar dan lihat sehari-hari.

Allah menjanjikan neraka jahanam bagi mata yang penglihatannya tidak untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah. Telinganya tidak mendengar ayat-ayat Allah.

Allah ﷻ berfirman:

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka) jahanam kebanyakan dari jin dan manusia. Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah), mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka seperti binatang, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.”(QS. Al A’raf: 179).

Kulit dan bagian tubuh lainnya juga akan bersaksi. Tidak akan pernah ada yang bisa membohongi Allah dan tidak akan pernah ada pula yang bisa lolos dari penghakimannya. Setiap jengkal dan setiap titik yang terjadi pada manusia tidak akan berbohong kepada Allah saat ditanyai.

Imam Thobari menjelaskan kenapa manusia pasca masa itu tiba lantas bertanya kepada kulit mereka masing-masing;

Mengapa engkau menjadi saksi atas kami, terhadap apa yang telah kami lakukan di dunia?” tanya Manusia.

Maka kulit mereka menjawab: “Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata”. Allah menyebutkan bahwa anggota tubuh ini (kulit) menjadi saksi atas pemiiliknya ketika dimintai persaksian oleh Allah tentang pemiliknya, yang mana ia menyangkal telah melakukan sesuatu yang menyebabkan kemurkaan Allah di dunia.

Berdasarkan hal diatas, betapa pentingnya kita dalam menjaga pandangan, pendengaran, lisan dan perbuatan. Karena setiap apapun yang kita lakukan, pasti akan dimintai pertanggung jawabannya.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.