Type Here to Get Search Results !

GETAR, TEST UKUR KEIMANAN


Oleh: Titin

Dalam Al-Qur'an surat Al-Anfāl ayat 2 memyebutkan:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal,

Siapakah yang bergetar hatinya itu? Iyalah pemilik kartu diri yang bernama Mukmin. Mereka akan selalu menghiasi dirinya dengan sifat-sifat di bawah ini:
  • Apabila kepadanya disebut nama Allah, maka tergetarlah jiwa raganya. Hatinya tergetar karena mengingat keagungan dan kekuasaan-Nya. Perasaan yang penuhi rasa haru mengingat betapa besar nikmat dan karunia-Nya yang diberikan-Nya. Sehingga di sana timbullah jiwa yang amat takut apabila mereka tidak memenuhi tugas dan kewajibannya sebagai hamba Allah. Sangat takut lagi akan dosa apabila melanggar larangan-larangan Allah. Perasaan ini bersifat abstrak dan hanya dapat dirasakan oleh pemiliknya itu sendiri. Dan yakin Allah mengetahuinya rasa takutnya itu. Namun ada alat deteksi lain yang dapat diketahui oleh orang lain. Sikap itu dapat dinilai dari perbuatannya, gerak-gerik dan perkataan yang nampak padanya.
  • Apabila dibacakan ayat-ayat Allah maka akan bertambah berimanlah mereka. Jiwanya menjadi luruh dan mudah terpengaruh karena mendengar ayat-ayat yang menjadi dalil yang kuat, sedemikian rupa rasanya hingga tergerak berbuat baik sesuai dengan anjuran Syari’at. Keimanan seseorang harus di upgrade selalu karena dapat bertambah dan dapat berkurang tergantung dari ilmu dan amal yang mereka miliki. Maka untuk mempertahankannya setiap muslim harus rajin belajar memperdalam agama.
  • Bertawakal hanya kepada Allah Semata dan bukan kepada yang lainnya. Tawakal adalah senjata akhir dari seorang mukmin setelah serangkaian amal yang dibuatnya di atas koridor ikhtiar berpegang pada imannya itu.

Karena pada hakekatnya harus tetap dipahami bahwa segala aktivitas dan perbuatan, hanya bisa terwujud oleh hukum-hukum yang berlaku di bawah ketundukan hukum syariat dan kekuasaan Allah ﷻ.

Maka tidak benar bila seseorang menyerahkan diri di bawah aturan hukum dan kekuasaan nya kepada sesama manusia. Sebenar-benarnya mari kita berserah diri hanya kepada Allah dan bukan selain-Nya.

Hendaknya segera lakukan test getar diri seberapa besar getar takutnya kita seperti halnya mau melakukan test covid-19.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.