Type Here to Get Search Results !

ALUR KISAH KEHIDUPAN (HAQ DAN BATHIL)


Oleh: Ressa Ahmad

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik." (QS. An-Nur ayat 55)

Jika kita menonton sebuah film pasti kita temui tokoh protagonis dan antagonis. Dalam alurnya ada peran utama yang biasanya punya sahabat yang solid yang perannya tidak kalah penting dengan tokoh utama, ada pula yang hanya berperan sebagai pelengkap saja. Begitupun dari peran antagonis biasanya juga punya pengikut yang setia menyertainya dan mendukung kejahatannya.

Kita sebagai penonton, pasti tahu mana yang baik dan mana yang jahat. Dan dijamin percaya pada akhir kisahnya, pasti kebenaranlah yang akan menang. Walaupun kemenangan itu diperoleh melalui perjuangan yang cukup menguras air mata, dan mengaduk-aduk emosi para penontonnya.

Jika didunia film saja kita percaya, bahwa kebenaran dan orang-orang baik akan menang, akankah kita masih ragu akan kemenangan di dunia nyata ini yang sudah dijanjikan oleh Allah?

Sejarah peradaban Islam telah memberikan teladan. Bagaimana perjalanan Rasulullah ﷺ beserta para sahabat dalam membela kebenaran. Yaitu dienul haq Islam. Kegigihan dan kesungguhan mereka dalam menghantarkan Islam pada puncak kejayaan, bisa dijadikan sebagai pelecut semangat kita.

Mereka orang-orang yang setia kepada Rasulullah ﷺ, yakin seratus persen akan janji Allah ﷻ. Dengan ketaatan kepada Allah dan Rasul-nya. Tentu perjuangan mereka tidak mudah , ketakutan menyelimuti mereka, siksaan siap menghadang pada orang-orang yang akidahnya tidak tergoyahkan. Sekalipun banyak penderitaan yang mereka alami sejatinya mereka adalah pemenang. Karena di dalam Islam tidak ada yang rugi.

Ketika Rasulullah ﷺ dan para sahabat maju ke medan perang, pilihannya hanya dua Islam menang atau mati syahid. Yang gugur dalam peperangan tidak dapat menyaksikan kemenangan umat Islam namun mereka berhasil memenangkan surga yang telah Allah ﷻ janjikan.

Berbeda dengan musuh-musuh Islam, kemenangan mereka hanya fatamorgana. Kesenangan merasa menangnya itu hanya sementara. Keberhasilan mereka hanya sesaat, namun pada akhirnya akan menemui penderitaan tak berkesudahan karena mengambil langkah yang tidak Allah ridai.

Mari tentukan pilihan mau menjadi manusia yang keberadaannya biasa saja, ada dan tidaknya sama sekali tidak berpengaruh? Atau menjadi manusia yang keberadaanya merepotkan dan merugikan orang lain, atau menjadi manusia yang keberadaannya membawa manfaat dan berpengaruh terhadap kebaikan?

Menyadari diri ini sebagai musyafir yang akan pulang ke kampung halaman, negri akhirat yang kekal, tentunya akan mengambil peran sebaik-baiknya. Ambil bagian menjadi manusia yang membawa banyak manfaat. Berusaha mengerahkan umat untuk bersatu bersama-sama membela agama Allah. Menyambut bisyarah Rasulullah bahwa kelak umat Islam akan berada pada satu komando dibawah pimpinan Khalifah yang mewujudkan tatanan negara sebagaimana yang Rasulullah ﷺ contohkan.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.