Type Here to Get Search Results !

AL-QUR'AN DAN MATA AIR ILMU


Oleh: Ramsa

Ilmu adalah cahaya. Penerang di tiap kegelapan. Ilmu bisa jadi mutiara yang menyinari gelapnya pemikiran umat manusia. Tanpa ilmu kejahilan terjadi dan merusak dunia yang indah ini. Ilmu yang mampu menyinari kehidupan adalah ilmu yang sesuai petunjuk sang pemilik Alam Semesta.

Menurut Al Imam Hujatul Islam Syeikh Imam Al Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin, ilmu ada dua jenis yakni ilmu syariat dan ilmu dunia. Ilmu dunia berupa sains dan teknologi. Sedangkan ilmu syariat berupa ilmu Qur'an, tahsin, hadis, fiqh, ushul fiqh, Ushul hadis, Riwayat, dirayah, Sirah, Tarikh, Tafsir, dan semua ilmu yang berkenaan dengan syariat Islam atau turunannya. Mempelajari ilmu ini fardhu atau wajib bagi seorang muslim.

Begitu luasnya ilmu yang Allah bentangkan buat manusia. Agar manusia bisa memaksimalkan pemikiran dan mengasah akalnya sehingga bisa mengenal dan mengagungkan sang Pencipta Ilmu dan semesta raya. Ilmu yang tak pernah habis direguk adalah ilmu yang bersumber dari Qalam-Nya, dari setiap ayat Cinta-Nya. Tak pernah habis kata mengungkapnya. Tak pernah habis ide menorehkannya. Walau berulang-ulang dituliskan.

Sebuah kenikmatan yang tak terkira, tatkala mampu menimba setitik demi setitik ilmu dari Sang Penguasa jagat raya. Subhanallah tak tertandingi siapa pun luasnya karunia ilmu dari Allah. Dari satu ayat Al-Qur'an saja bisa menghasilkan puluhan ide yang luar biasa. Inilah bukti luasnya ilmu. Bisa membaca Al-Qur'an merupakan ilmu, memperbaiki bacaan Al-Qur'an juga merupakan ilmu. Terlebih mampu menmahami tafsir Qur'an juga jadi ilmu yang luar biasa.

Di zaman modern ini banyak sekali ilmu yang bertebaran dimana-mana. Mulai dari ilmu syariat dan ilmu dunia. Maka bagi seorang pemcari ilmu mesti berhati-hati dalam mencari ilmu. Karena terkadang ilmu syar'i pun ada yang disalahgunakan dalam kemaksiatan. Atau dijadikan lahan mengeruk pundi-pundi untuk kantong pribadi. Semoga kita dijauhkan dari orang yang demikian.

Hari ini, ketika dunia sosial media menyajikan informasi begitu masifnya dalam hitungan detik saja sudah ada jutaan informasi yang bisa tersaji, maka membutuhkan kekuatan akal atau pemikiran agar bisa mencerna atau memilah dan memilih sumber informasi yang bisa dijadikan sumber ilmu. Dari siapa saja sumber informasi kita dapatkan, juga apa yang jadi informasinya. Adakah rujukan terpercaya yang disebutkan.


Menuntut Ilmu dan Kewajiban Menyebarkan Ilmu

Hal yang tak kalah penting bagi pencari ilmu yakni setelah beroleh ilmu maka mestinya disampaikan kembali kepada umat. Karena ilmu itu bisa kita dapatkan karena Rasulullah shalallahu alaihi wassalam menyebarkannya, begitu juga para Sahabat beliau yang mulia, hingga semua ulama salaf dan ulama khalaf pun senantiasa menyebarkan ilmu dengan berbagai cara. Bisa lewat tulisan atau lewat kajian, dan cara lainnya.

Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam telah memberikan pesannya untuk mencari dan menyebarkan ilmu. Hadis seputar menuntut ilmu sebagaimana hadis ini diriwayatkan oleh Turmudzi yang berbunyi sebagai berikut:

مَنْ خَرَجَ فِى طَلَبُ الْعِلْمِ فَهُوَ فِى سَبِيْلِ اللهِ حَتَّى يَرْجِعَ
Artinya :
"Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang."

Ketika menuntut ilmu, maka perlu memupuk rasa rendah hati dalam diri. Sebab, kita bisa saja menjadi orang yang congkak kalau selalu merasa lebih baik dari orang lain. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh At-Tabrani, sebagai berikut:

تَعَلّمُواالعِلْمَ وَتَعَلّمُوْا لِلْعِلْمِ السّكِيْنَةَ وَالْوَقَا رَ وَتَوَاضَعُوْا لِمَنْ تَتَعَلّمُوانَ مِنْهُ
Artinya:
"Belajarlah kalian ilmu untuk ketentraman dan ketenangan serta rendah hatilah pada orang yang kamu belajar darinya".


Hikmah Ilmu yakni bisa menjadi salah satu amalan yang kekal

Keistimewaan ilmu dan wawasan ini berlangsung sampai akhir hidup seseorang. Hadis Rasulullah ﷺ ini diriwayatkan oleh Turmudzi dan berbunyi sebagai berikut:

إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Artinya:
"Jika seorang manusia mati, maka terputuslah darinya semua amalnya kecuali dari tiga hal; dari sedekah jariyah atau ilmu yang diambil manfaatnya atau anak saleh yang mendoakannya." (HR. Muslim no. 1631)


Ilmu merupakan warisan yang sangat berharga

Warisan yang paling berharga yang ada di bumi ini, bukanlah harta atau kekayaan semata, melainkan ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas. Sebagaimana yang pernah diriwayatkan dalam hadist berikut:

وَإِنَّ فَضْلَ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ وَإِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الأَنْبِيَاءِ وَإِنَّ الأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلاَ دِرْهَمًا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
Artinya:
Keutamaan orang berilmu di atas ahli ibadah bagaikan keutamaan bulan purnama atas seluruh bintang-bintang. Sesungguhnya ulama itu adalah pewaris para nabi. Para Nabi tidaklah mewariskan dirham dan dinar, akan tetapi mereka mewarisi ilmu. Maka barang siapa yang mengambilnya, sungguh dia telah mengambil keberuntungan yang besar” (HR. Abu Dawud. Dinilai sahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Abu Dawud no. 3641)

Maka tuntutlah ilmu yang jadi wasilah pada keutamaan menjadi hamba yang taat. Dan bisa mengajak orang pada ketaatan. Tidak perlu terburu-buru dalam mengharapkan banyaknya ilmu, namun nikmatilah sedikit demi sedikit agar terangkai dan jadi penghias diri. Renungkanlah kalamnya yang indah ini:

فَتَعٰلَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ ۗ وَلَا تَعْجَلْ بِالْقُرْءَانِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يُقْضٰىٓ إِلَيْكَ وَحْيُهُۥ ۖ وَقُلْ رَّبِّ زِدْنِى عِلْمًا
Artinya:
Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur´an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan". (QS. Taha : 114)

Semoga kita semua dimudakhan menjadi hamba yang berilmu. Hamba yang sabar berlama-lama dalam menuntut ilmu dan menyebarkan ilmu.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.